All Chapters of DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH: Chapter 11 - Chapter 20
89 Chapters
Part 11
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH Par 11Dengan berat hati, akhirnya aku menyetujui keinginan ayah. Seketika raut bahagia terpancar jelas dari wajahnya. Rupanya janda beranak satu itu benar-benar telah memikat hati ayahku. Pernikahan sederhanapun digelar untuk meresmikan hubungan keduanya. Setelah pernikahan dilaksanakan, Bu Rosma dan Rista mulai tinggal bersama kami. Rista juga sekolah di sekolah yang sama denganku. Usia kami hanya terpaut dua tahun, karena itu ayah berharap kami bisa menjadi teman. Namun kenyataannya, jangankan berteman, bertegur sapapun jarang. Bahkan ketika di sekolah, dia enggan mengakuiku sebagai saudara tirinya.Merasa sudah ada yang mengurusku, ayah dengan leluasa bisa bekerja ke luar kota hingga berminggu-minggu. Ayahku bekerja sebagai mandor bangunan di sebuah perusahaan terkenal di kota kami. Terbiasa bersama ayah, hidupku terasa semakin berat ketika ayah harus meninggalkanku. Apalagi ibu tiriku sepertinya sangat pandai bermain peran.Ketika ada di depan aya
Read more
Part 12
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 12"Rendi, kenapa kamu malah di situ? Lihat, istrimu sudah siuman!" Kata Oma kepada Mas Rendi yang hanya terdiam sambil melihat ke arahku. Mungkin dia sedang bingung dengan apa yang membuatku pingsan. Sementara luka di tangannya terlihat sudah di balut perban. Semoga saja lukanya tidak parah, karena tadi kulihat darahnya cukup banyak. Perlahan dia mengayuh kursi rodanya untuk mendekatiku. Meski tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya, namun aku merasa bahagia karena dia masih mau peduli kepadaku, setidaknya untuk melihat kondisiku. Setelah semuanya terlihat baik-baik saja, Oma dan Bi Imah keluar dari kamar kami. "Jangan manja, ayo bangun! Aku mau makan nasi goreng, sana bikinin!"Baru saja aku merasa bahagia dengan perhatiannya, sudah terdengar lagi bentakannya. Sebenarnya terbuat dari apa sih hati orang ini? Apa aku yang terlalu kepedean mengharap perhatiannya? Bukankah hal itu wajar saja, aku kan istrinya? Hah, istri? Apa mungkin selama ini dia
Read more
Part 13
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH Part 13Setelah selesai sarapan dan memandikan Mas Rendi, aku berniat untuk mengunjungi kamar Zahra. Sepertinya lebih seru kalau aku bermain bersama bayi itu, daripada pusing menghadapi bayi besarku yang selalu membuat ulah.Sayangnya ketika aku sampai di kamar Zahra, bayi mungil itu tampak tertidur lelap di dalam boxnya. Bibir mungilnya, tampak tersenyum, membuatku semakin gemas dan ingin berlama-lama berada di dekatnya. Berbeda 180 derajat dengan ayahnya yang sangat menyebalkan itu. Baru beberapa menit aku di kamar Zahra, tiba-tiba ponselku bergetar. Rupanya Mas Rendi yang menelepon. Tak ingin mengganggu Zahra, aku segera keluar dari kamar untuk mengangkat telepon dari Mas Rendi. Ada apa lagi ini, pasti mau bikin ulah lagi deh. "Alisha, buatin aku jus mangga. Gulanya sedikit saja dan satu lagi, gak pakai lama!"Tanpa basa-basi dan memberiku kesempatan untuk menjawab, Mas Rendi langsung mematikan ponselnya. Dasar tukang perintah! Baru juga makan roti
Read more
Part 14
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 14Hari ini adalah jadwal terapi Mas Rendi. Sebagai istri, aku harus siap menemani dan mendukungnya, meski kehadiranku sering tak dihiraukannya. Setelah beberapa kali terapi, kondisinya semakin membaik. Jari-jari kakinya perlahan mulai bisa digerakkan. Oma adalah orang yang paling bahagia mengetahui kabar tersebut.Menurut Oma, kondisi psikologisnya juga semakin membaik, karena sekarang sudah tak pernah berteriak-teriak dan menyakiti dirinya sendiri lagi. Padahal sekarang saja menurutku masih galak, karena sering memperlakukanku dengan kasar. Kalau seperti ini saja sudah dikatakan membaik, lalu seperti apa kondisi sebelumnya, pasti lebih menyeramkan, batinku. Hal itu mungkin wajar, karena disaat Mas Rendi sedang terpuruk, justru sang istri mengajukan gugatan cerai demi bisa menikah dengan pria lain yang lebih segalanya dan tidak cacat tentunya. Sejak saat itu Mas Rendi berubah menjadi sosok yang kasar dan pemarah. Hanya kepada Oma saja dia mau menu
Read more
Part 15
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 15Berbagai cara sudah Mbak Susi lakukan namun Zahra tetap ingin ikut denganku. Tak tega melihatnya menangis, aku putuskan mengajak Zahra bersamaku. "Biar kuajak saja Mbak, nanti kalau kira-kira aku kerepotan, akan kuantarkan balik sama Mbak." Kataku pada Mbak Susi yang dijawab dengan anggukan. Setelah aku gendong, seperti biasa Zahra langsung diam dan berceloteh manja kepadaku. Sesampainya di kamar, kulihat Mas Rendi sedang menonton televisi. Melihat kedatanganku, segera dimatikannya televisi itu. Pandangannya tajam ke arahku dan Zahra secara bergantian. Sikapnya hari ini cukup aneh menurutku, namun aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, aku harus waspada mengingat emosinya yang belum stabil. Apalagi saat ini aku sedang bersama Zahra."Mas memanggilku? Ada apa?" tanyaku hati-hati. Pria itu tak menjawab pertanyaanku, dan justru menepuk kasur di sebelahnya sebagai isyarat agar aku mendekat. Akupun mendekat meski dengan perasaan w
Read more
Part 16
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 16"Mau ke kamar mandi, cepat bantu aku!"Mas Rendi menjawab sembari memiringkan tubuhnya agar aku bisa lebih mudah membantunya turun dari tempat tidur. Setelah selesai urusan kamar mandi, Mas Rendi kembali ke tempat tidur. Tanpa mempedulikan keberadaanku, dia langsung sibuk sendiri dengan ponselnya. Merasa tak dibutuhkan lagi, aku segera keluar dan masuk ke dalam kamarku sendiri. Untuk mengusir kebosanan, iseng kubuka ponsel dan mengintip aplikasi biru yang sudah lama tak tersentuh. Ketika sedang asyik berselancar di dunia maya itulah, tanpa sengaja aku melihat postingan Rista, adik tiriku yang membuatku membelalakkan mata tak percaya.["Terima kasih untuk surprisenya hari ini Ibu"]Begitulah isi 'caption' di status aplikasi biru adik tiriku, dengan latar belakang sebuah mobil berwarna merah yang sepertinya masih baru. Dari tanggal yang tertera, postingan tersebut diunggah sekitar sebulan yang lalu. Rupanya Bu Rosma baru saja membelikan mobil ba
Read more
Part 17
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 17"Apa maksudmu bilang seperti itu Mas?"Aku yang penasaran berusaha mencari tahu maksud dari ucapannya, namun sayangnya suamiku itu telah menutup rapat tubuhnya dengan selimut. Kini pikiranku semakin kacau, bingung antara memikirkan nasib keluargaku dan sikap Mas Rendi yang berubah-ubah. Keesokan harinya, aku bangun lebih awal dari biasanya. Semua perlengkapan perjalanan sudah aku siapkan, yang penting ada uang untuk ongkos perjalanan nanti, itu saja sudah cukup bagiku. Sedangkan untuk baju, sengaja aku tak membawa, karena bajuku yang di rumah masih banyak. Aku sudah mengantongi ijin dari Mas Rendi, kini hanya tinggal meminta ijin dari Oma. Setelah mendengar alasan kepulanganku, dengan berat hati terpaksa Oma juga mengijinkannya. Wanita sepuh itu memelukku erat, sebelum melepas kepergianku.Sebelum pulang, sengaja aku berpamitan pada Zahra. Meski anak itu belum bisa bicara, namun dia sudah bisa merespon ketika ada yang mengajaknya bicara. Aku ta
Read more
Part 18
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 18Cinta pertamaku itu tergolek lemah di atas tempat tidur yang kotor. Bau tak sedap seketika menguar dari dalam kamar tersebut. Sungguh pemandangan pilu yang mengiris hati. Sakit rasanya melihat orang yang kita cintai lemah tak berdaya tanpa ada seorangpun yang mengurusnya. Melihat kedatanganku, Ayah tersenyum dan bibirnya bergerak-gerak seakan ingin berkata-kata namun tak mampu diucapkannya. "Maafkan Alisha Yah, baru sekarang sempat menengok Ayah," Aku merasa sangat bersalah melihat kondisinya saat ini. Sepertinya ibu dan anak itu tak mengurus ayah dengan baik. Terbukti saat kondisinya seperti ini, mereka justru sibuk di luaran sana tanpa mempedulikan kondisi ayah yang sedang sakit. "Haus ... minta air"Suara Ayah terdengar lirih, tangannya berusaha menggapai gelas yang ada di atas meja samping tempat tidur. Melihat kondisi Ayah yang tak berdaya, cairan bening berjatuhan dari pelupuk mata tanpa dipinta. Aku tak sanggup membayangkan kondisi Aya
Read more
Part 19
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 19Kupandangi wajah ayah yang terlelap karena pengaruh obat. Wajah yang dulu tampak semangat dan berseri-seri ketika bersama ibu, kini tampak kusut tak terurus. Badannya yang dulu tegap berisi, kini tampak begitu kurus, tinggal kulit pembungkus tulang. Kenapa nasibmu semalang ini yah? Tak lama kemudian, Mang Sukri kembali memasuki kamar dengan membawa sebuah bungkusan plastik. "Ini Non, dimakan dulu! Non pasti lapar kan sejak tadi belum makan?"Mang Sukri menyerahkan bungkusan yang dibawanya itu kepadaku. "Mang sendiri tidak makan?" Tanyaku padanya karena makanan yang dibawanya hanya sebungkus. "Saya sudah makan di bawah tadi. Sengaja saya bungkuskan itu untuk Non. Makanlah!"Meski rasanya tak berselera, namun tetap kupaksakan untuk makan, karena kalau sampai aku sakit, lalu siapa yang akan merawat ayah? Selesai makan, aku bermaksud untuk mengabari Oma tentang kondisi Ayah. Akan kukatakan juga kalau aku belum bisa kembali ke sana karena harus me
Read more
Part 20
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 20"Ayah tak usah berpikir macam-macam, yang penting sehat dulu. Makan yang banyak, setelah ini minum obatnya lagi ya?" kataku lembut sembari menyuapi Ayah makan siang. "Iya Nak, kamu tak usah khawatir karena Ayah akan segera sembuh sehingga tak memerlukan bantuan orang lain lagi untuk mengurusku. Setelah ini, kamu bisa kembali bersama suamimu. Anak gadisku harus bahagia, sudah cukup kamu menderita selama ini.""Bukan begitu maksudku Yah, aku hanya ingin Ayah kembali sehat seperti semula, itu saja. Bahkan aku tak keberatan bila Ayah bersedia untuk ikut bersamaku nanti. Justru Alisha merasa senang, bisa selalu dekat dengan Ayah,"Mendengar kata-kata Ayah, entah kenapa rasanya tak bisa menahan air mata. Seolah ada yang janggal dalam ucapannya kali ini. "Kenapa malah menangis, kamu tak senang kalau Ayah kembali sehat dan bisa mengurus diri sendiri?" tanya Ayah sembari menggenggam lembut jemariku. "Bukan seperti itu , tapi Alisha merasa bersalah kalau
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status