Semua Bab Putra Sang Presdir: Bab 11 - Bab 20
345 Bab
Sepertinya Jabatanku Sudah Turun Sekarang
Apa Jabatanku Sudah Turun Sekarang? Pukul sepuluh malam Han Zoku dan putranya baru tiba di rumah mereka. Pagar telah terbuka dan Han Zoku memasukkan mobilnya langsung ke garasi. Dia membuka pintu mobil lalu menggendong putranya yang telah tertidur. Han berjalan perlahan dan pintu di buka dari dalam. "Luar biasa! Kau sangat luar biasa, membawa putramu bekerja lalu pulang setelah pukul sepuluh, apa kau pikir itu pantas untuk anak seusianya? Hah, aku benar-benar marah padamu!" Laura tidak bisa menahan untuk tidak mengatai putra sulungnya itu. Dia mendengar putranya itu telah sampai dan dia sengaja menunggunya di balik pintu. "Ibu, cucumu sedang tidur, biarkan aku membawanya ke kamar!" Han bahkan tidak sakit hati atas repetan ibunya. "Cepat bawa dia ke kamar, setelah itu kembali ke sini, aku ingin membicarakan hal penting denganmu!" kata Laura. Dia berencana akan mengatakan maksudnya malam ini juga. "Laura! Ckckck! Putramu baru saja kembali kau sudah tidak sabaran dengan rencanamu i
Baca selengkapnya
Cantik
Cantik Lerina membersihkan semuanya termasuk dua figura yang berada di dinding, juga beberapa guci yang ada di ruangan itu. Dia sebenarnya kurang nyaman dan leluasa karena presdirnya tidak beranjak dari situ. Dia hanya terus memperhatikan Lerina. Lerina mengembuskan napas hingga pipinya menggelembung, dia kegerahan meski ruangan ini ber ac. Dia sedikit mengibaskan kemeja bagian dadanya. Han memperhatikan itu dalam diam, namun Lerina tidak menyadarinya. "Tuan, aku rasa sudah bersih semua. Aku permisi!" Lerina berlalu. Dia mengantar alat pelnya ke bawah, di mana biasanya petugas kebersihan menyimpannya. "A'aw!" Bella menyenggol lengan Lerina hingga dia terhuyung sedikit. Dia lagi! Batin Lerina. "Apa aku tidak salah lihat, seorang Lerina menjadi petugas kebersihan? Memang sih, pekerjaan ini lebih cocok untukmu!" Bella seperti biasa senang mencibir Lerina. "Bukan urusanmu Bella," balas Lerina. Dia yang tengah lelah sangat muak melihat wanita nyinyir ini. "Wow, kau sudah berani me
Baca selengkapnya
Mengajak Ke Pesta
Bab 13 Presdir Han Zoku? Lerina tidak percaya, mau apa bosnya itu datang malam-malam begini. Lerina berlari ke kamar, menyambar cardigan miliknya lalu memakainya, dia mencepol rambutnya asal sehingga tidak rapi. Ceklek "Selamat malam Nona Smith!" ucap Han begitu pintu dibuka. "Malam Tuan!" "Boleh aku masuk?" ucap Han setelah beberapa detik mereka diam. Lerina sebenarnya tidak enak menerima tamu malam-malam, apa lagi seorang pria. Dia harus, menjaga kesucian tempat ini. "Hei!" Han menggoyangkan tangannya, di hadapan Lerina yang melamun. "Oh, i-iya, tentu saja. Silahkan masuk Tuan!" Tidak ada pilihan lain. Mengusirpun rasanya tidak mungkin. Han langsung duduk tanpa di persilahkan, "Lerina, aku akan menghadiri acara temu ramah para pengusaha malam ini," kata Han. Perasaan Lerina jadi tidak enak. Dia takut bosnya ini akan mengajaknya, sementara dia sudah ingin tidur. "Kau harus menemaniku malam ini!" Han memberi perintah di kata harus. "Harus?" "Hm, dan kau tidak bisa menolak
Baca selengkapnya
Aku Kecewa Pada Ayah
Bab 14 Aku Kecewa Pada Ayah Kini mereka telah berada di dalam mobil. Han sepertinya memang sudah merencanakan ini, mereka terlihat serasi malam ini dengan baju yang senada. Sebenarnya dia tidak pernah menghadiri acara seperti ini, namun karena kerinduannya pada gadis ini dijadikan alasan untuk bersama. Biasanya cukup Peng saja yang menghadirinya. Mereka mulai memasuki lokasi acara. "Wow, siapa dia?" "Bukankah itu Presdir Zoku Holding?" "Aku tidak percaya, bisa melihatnya di sini!" "Bukankah ini kejadian sangat langka?" "Siapa wanita yang berada di sampingnya?" "Betapa beruntungnya dia!" Masih banyak lagi celotehan-celotehan para wanita di acara itu. Mereka adalah putri pengusaha dan ada juga sebagai kekasih atau hanya partner kepesta. Han Zoku mengabaikan itu. Dia tidak terusik sedikit pun. Dia berjalan dan mengambil tempat. Lerina, mengikutinya. Lerina tetap bersikap biasa meski banyak yang menatapnya tidak suka, dan seolah mencemooh. Namun ada yang berbeda, setau mereka
Baca selengkapnya
Cobalah Berjalan
Cobalah Berjalan "Sangat tidak sopan, dia membentak ayahnya!" "Bukankah itu Robin Smith dan putrinya?" "Sikap mereka tidak mencerminkan seorang pengusaha!" Masih banyak lagi cibiran dan tatapan sinis dari orang-orang. Robin seketika menjadi malu dibuat putrinya yang sudah meninggikan suara di acara penting ini. Barbara yang melihat itu langsung mengajak mereka pulang. Dia pun sudah malu dengan kelakuan suami dan putrinya. "Sangat memalukan, apa kau tidak bisa menahan dirimu?" Barbara sangat kecewa dengan putrinya. Yang dia harapkan tadi Selena bisa mendapatkan salah satu tuan muda di acara itu, namun malah cemoohan yang di dengarnya. "Aku tidak terima, Bu. Ayah mengatakan aku murahan!" Selena bukanlah orang yang bisa disalahkan, dalam hidupnya apa pun yang ia lakukan adalah benar menurutnya, dia hanya menuruti kata hatinya. "Memang benar yang ku katakan, lihatlah penampilanmu itu!" Robin juga tidak terima di salahkan. "Sudah-sudah! Kalian sama saja, sama-sama memalukan!" Barba
Baca selengkapnya
Sean, Sakit Apa?
Sean Sakit Apa? Lerina sengaja datang pagi sekali, dia ingin memastikan bahwa pekerjaan cleaning servis tidak mengecewakan, Lerina tidak mau bila harus disuruh bersih-bersih lagi oleh Tuan presdirnya karena itu bukan pekerjaannya. Setelah memastikan semua, petugas kebersihan itu pun keluar. Lerina kembali kemejanya, dia sudah bisa tenang sekarang. Ah, tidak. Lerina pasti tidak bisa tenang nanti bila bertemu bosnya. Ciuman tadi malam, ah, dia harus bagaimana nanti menghadapi bosnya itu. Sudah pukul sembilan. Han Zoku belum menampakkan batang hidungnya. Hal ini tidak biasa, kenapa bosnya itu tidak datang. Tidak mungkin karena ciuman itu. Pikir Lerina. Tap tap tap "Selamat pagi Tuan Peng!" Lerina sedikit membungkuk kala melihat kehadiran orang kepercayaan Tuan Han Zoku. Peng adalah orang tertinggi di perusahaan ini setelah presdir. Dia juga bisa memutuskan apapun meski tanpa persetujuan Han Zoku. Lerina sedikit kecewa, dia tidak melihat presdir bersama Tuan Peng. "Nona Smith, aku d
Baca selengkapnya
Menikahlah Denganku!
Bab 17 Menikahlah Denganku! Lerina sama sekali tidak di izinkan pergi dari rumah sakit, bahkan hingga ke toilet pun Sean selalu mengawasi dengan matanya. Kini tinggal mereka bertiga di dalam. Philip dan Laura telah pulang ke rumah karena harus menghadiri acara penting keluarga. Mereka sudah seperti keluarga dimata para perawat dan dokter yang datang ke ruangan itu. "Tuan muda, bolehkan bibi pulang sebentar?" Lerina terpaksa mengatakannya. Ini sudah sore dan dia sangat tidak nyaman dengan pakaiannya ini juga dia harus memberi makan kucing-kucingnya. Sean menggeleng pelan. Lerina mendesah kecewa. Bagaima dia berada di sini terus. Dia menatap Han Zoku. "Nona Smith, bisakah kau bermalam disini? Sepertinya Sean hanya ingin kau yang mengurusnya!" Kalimat itu adalah permintaan. "Mmm, aku harus kembali ke apartemen Tuan. Aku harus mengganti bajuku," kata Lerina. Han pun paham, dia mendekat pada putranya, "Son, Bibi Lerina akan pulang mengganti bajunya, bolehkah?" tanyanya lembut. Dia
Baca selengkapnya
Nenek
Nenek! Lerina aman hari ini, dia tidak pergi menjenguk Sean, namun seperti ada sisi kehilangan dalam hatinya. Dia bukan hanya merindukan anak yang tengah sakit itu, tapi menginginkan melihat Tuan Han Zoku. Dia pulang dengan taksi dan akan mampir ke pasar lalu memberi makan para kucing peliharaannya. Hari ini Han Zoku tidak jadi ke kantor, seharian ibunya menahan dirinya di rumah. Laura begitu bersemangat menjodohkan Han dan Sween. Wanita itu pun telah menunjukkan ketertarikannya pada Han. Laura begitu antusias, "Han bagaimana, dia sangat cantik bukan?" Laura bertanya setelah Sween pulang. "Ibu berhentilah membicarakan tentang dia, aku tidak tertarik sama sekali." Han menjawab enteng sekali hingga membuat raut muka ibunya berubah murka. "Aku curiga, jangan-jangan kau tidak normal Han? Wanita seanggun Sween tidak bisa menarik perhatianmu. Aku jadi ragu Sean adalah ..." "Laura, tidakkah kau lihat kemiripan di antara mereka? Kau jadi kemana-mana karena Han tidak setuju dengan rencan
Baca selengkapnya
Silahkan Tanda Tangan Disini
Bab 19 Silahkan Tanda Tangan Disini Lerina masih memikirkan kenapa neneknya itu tiba-tiba muncul. Dia tahu selama ini neneknya tidak begitu menyukainya, tapi waktu itu dia tidak ikut mengusirnya dan tidak juga mencegahnya. Lerina bekerja dengan baik, dia mencoba melupakan hal itu dan fokus pada pekerjaannya. Tumben sekali presdir belum datang. Pikir Lerina. Padahal ini sudah pukul sepuluh. Di kediaman Han Zoku. Laura tidak peduli atas penolakan putranya, dia tidak bisa menahan diri saat keluarga Sween mengatakan agar putrinya segera di lamar. Laura menyetujuinya, jadilah dia sibuk dengan segala sesuatunya tanpa bertanya sekali lagi pada putranya. "Jangan gila Laura, kau tidak bisa memaksakan kehendakmu pada Han," kata Philip. Dia sangat tidak setuju dengan kenekatan istrinya ini. Laura menghentikan kegiatannya yang sedang merias diri sebelum pergi mengurus persiapan acara lamaran, "Kalau begitu beritahu aku apa, alasannya suamiku? Han tidak mungkin menolakku. Dia pasti tidak ak
Baca selengkapnya
Aku Sudah Dengar Semuanya, Nek
Aku Sudah Dengar Semuanya Nek Setelah dari kantor catatan sipil, Lerina langsung kembali ke apartemen, dia tidak bisa untuk kembali bekerja. Dia benar-benar tidak siap untuk menerima apa yang baru saja terjadi. Di balik itu Han merasa merasa frustrasi, kenapa Lerina menolaknya? Namun dia tidak bisa bertanya. Waktu terus berjalan begitu cepat. Laura menghubungi Han, untuk memberitahukan tentang persiapan lamaran. Han tidak dalam posisi bisa menolak sekarang. Dia hanya diam dan itu di artikan oleh Laura sebagai tanda setuju. Dia tidak dapat menahan rasa bahagianya. Laura semakin bersemangat. Lerina baru saja sampai di apartemennya, dia masuk sendiri karena memiliki kuncinya sendiri. Lerina akan menyapa, namun berhenti saat dia mendengar sang nenek sedang bicara di dapur. Dia mendengar hal yang aneh. "Sabarlah sedikit, aku bahkan belum sehari di sini." "....." "Iya iya, tenang saja. Perusahaan itu akan jadi milikmu seutuhnya." "....." "Kau bilang saja pada mereka bahwa putri d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
35
DMCA.com Protection Status