All Chapters of Mengejar Cinta Mantan: Chapter 21 - Chapter 30
48 Chapters
ARK II : BAB III
Melihat bagaimana Yunita tersenyum di depannya seperti sekarang ini, hati kecil Andre kembali timbul keraguan. “Apakah senyum yang kamu tunjukkan selama ini itu palsu?”“Kenapa kamu menatap aku kayak begitu? Ada yang aneh ya di wajahku?” Yunita bertanya. Dia sedikit merasa heran sekaligus sangsi dengan cara Andre menatapnya saat ini. Dia bahkan tidak bisa menatap mata Andre lebih dari 3 detik.Andre berpikir sejenak. “Apakah lebih baik ku tanyakan langsung saja?”“Ah ngak, aku cuma heran saja. Kenapa kamu bisa tetap cantik seperti ini walaupun sudah lama kita ngak bertemu,”“Gombalan alaymu ternyata makin meningkat ya setelah lama kita berpisah?”Andre tersenyum tipis, dia sedikit merasa bersalah karena keraguan dalam hatinya. Namun, dia juga tidak bisa menghilangkan rasa penasaran dari dalam hatinya saat ini. Berkata kalau ingin melupakan pemikiran b
Read more
ARK II : BAB IV
“WHAT?!” Esoknya, Linda terkejut begitu mendengar cerita dari Ibunya Andre, “Jadi, tante akan membiarkan wanita licik itu terus mempengaruhi Andre?” dia berusaha memanas-manasi ibunya Andre.Linda menggenggam gelas minumannya begitu kuat. ‘Kenapa tidak berhasil sih? Seharusnya kan mereka semakin menjauh setelah semua yang ku lakukan’ dia berkutat dengan pemikirannya sendiri. Jika bertindak lebih agresif, dia takut Andre malah akan menjauh darinya. Namun, tidak melakukan apa-apa malah akan membuat kesempatannya semakin menipis.“Tante sekarang tidak bisa berbuat banyak lagi. Wanita itu sudah mengendalikan Andre sepenuhnya,” Ibunya Andre mencengkeram gelas minumannya cukup keras.Dia masih tidak bisa melupakan kejadian tadi malam; saat di mana dia dipaksa mengaku kalah sepenuhnya di depan Yunita, wanita yang sangat di bencinya. Dia sama sekali tidak menduga kalau Kornelius, suaminya akan berpihak kepada Andr
Read more
ARK II : BAB V
Yunta terdiam untuk beberapa detik karena terkejut. Namun begitu tersadar, dia mendorong Yoshua menjauh darinya dan refleks langsung menamparnya. Andre yang sudah berada cukup dekat dan awalnya ingin meninju wajah Yoshua, dia malah tersenyum puas sambil menawan dirinya untuk tidak tertawa. “Yoshua, Yoshua. Lu memang ngak ada kapoknya ya,” Yunita membalikkan badannya, “Sayang, aku bisa...” “Ngak usah khawatir, aku sudah liat semuanya. Siapa yang salah, aku bisa tau itu,” Andre tersenyum ke arah Yunita yang raut wajahnya begitu cemas. Dia lalu menggandeng tangan Yunita untuk membuat Yoshua semakin merasa tidak nyaman. “Bagaimana rasanya? Enak kan? Atau masih butuh tambahan dari gue?” tambahnya. Yoshua tampak memandangi Yunita dan juga Andre sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat tersebut dengan rasa malu. Untungnya, meski dengan kejadian tadi siang. Koordinasi Tim 8 dan semua orang yang terlibat tetap bagus. Tidak ada kendala sama sekali dari awal pelucuran produk hingga selesa
Read more
ARK II : BAB VI
Esok paginya, mencium bau masakan yang begitu harum. Hidung Linda bergoyang ke kanan dan ke kiri, otaknya langsung merangsang dirinya untuk segera bangun dan membuka matanya. Namun, dia merasa aneh sangat membuka matanya dan melirik ke sekitarnya. “Dimana gue?” dia bertanya kepada dirinya sendiri untuk sejenak, sebelum akhirnya sadar saat melihat foto-foto Fiona yang di letakkan di pojokan. “Ah, dasar bego,” Linda kembali mengutuki dirinya. Ingin segera kabur dari situasi memalukan tersebut, dengan pelan-pelan dia bergerak di atas sofa. Namun sial baginya, kaki-kaki sofa milik Andre berdenyit saat dia bergerak. “Shit!” dia mengumpat pelan. “Sudah bangun?” mendengar suara berdenyit, Andre menyapa Linda dari arah dapur, “Ngak usah kabur, sarapan dulu. Sekarang sudah jam berapa,” Karena sudah ketahuan, Linda akhirnya berdiri dan memasang senyum canggung. “Ah, memalukan banget sih!!” dia berteriak dalam dirinya. Tapi, ada sedikit rasa senang dalam dirinya. Kapan lagi dia bisa melihat p
Read more
ARK II : BAB VII
Linda menjatuhkan sendoknya. Walau sebenarnya dia sadar dengan kesempatannya yang sangat tipis untuk bisa mendapatkan hati Andre. Rasa gengsi dalam dirinya tidak mau mengakui itu.“Kenapa?” Linda mendengus, “Ah, karena lu mau menikah dengan Yunita? Begitu?”“Dari mana kau,”“Betul sekali, dari ibumu,” Linda yang sudah di kuasai oleh emosi yang campur aduk akhirnya membongkar kedoknya sendiri, suaranya mulai terdengar bergetar, “Pertemuan waktu itu? Betul sekali,  aku yang merencanakannya. Kenapa sih kamu tidak pernah memberikan aku kesempatan sekali saja. Malahan wanita itu, yang sudah menyakitimu yang akhirnya kamu pilih,”“Jaga mulutmu,” Andre menahan emosinya, tangannya saat ini sudah meremas sendok cukup kuat; jika saja terbuat dari plastik atau kayu, mungkin sekarang sudah patah.“KENAPA?!!”“SHUT UP!!” Andre akhirnya meluapkan emosinya.
Read more
ARK II : BAB VIII
Besoknya, sesuai apa yang Andre janjikan, semua anggota Tim 8 dengan pasangan mereka masing-masing dan Pak Karto yang membawa keluarganya, mereka berkumpul di depan pintu keberangkatan sebelum masuk.“Lu sendirian saja?” saat sedang menunggu Natasya dan pacarnya yang masih dalam perjalanan, Ranti bertanya kepada Gideon yang datang hanya sendirian, “Cewek lu yang waktu itu mana?”“Sudah putus,” Gideon menjawab dengan begitu santai.Semua anggota Tim 8 mendengus mendengar si plaboy ini putus lagi dengan pacarnya—entah kali ini sudah perempuan yang ke berapa—padahal baru sebulan lalu Gideon pamer dengan begitu antusiasnya soal pacarnya yang sangat cantik bak model.Andre menggelengkan kepalanya melihat tingkah Gideon, sebab hubungan pria satu ini rata-rata tidak pernah bertahan lebih dari 6 bulan, “Mau sampai kapan lu kaya begitu? Lu sudah mau kepala 3 loh,” dia mengungkapkan kekhawatirannya dengan
Read more
ARK II : BAB IX "PROPOSAL"
“.. meski apapun yang terjadi,” kata-kata itu mengalir keluar dari mulut Yunita bersamaan dengan ingatan samar-samar di mana dia dan Andre berdiri di tempat ini sambil memandangi laut di malam hari.“See, ingatan terdalam mu pasti akan mengingatnya,”Yunita tiba-tiba meneteskan air mata saat mengingat janji itu, “Maaf,” dia tiba-tiba meminta maaf, “Maaf ka.. karena aku tidak bisa menepati janji kita waktu itu,” lanjutnya. Dia teringat betapa pengecutnya dirinya saat lari dari kenyataan hanya karena tekanan ibunya Andre.“It’s okay. Semuanya bukan salahmu, kita sama-sama salah waktu itu,” Andre lalu memeluk Yunita, “Maafkan aku juga karena sudah salah paham dan membencimu tanpa tahu yang sebenarnya terjadi,” dia mengelus kepala Yunita.Cukup lama mereka berdiri di tempat itu, mengenang beberapa momen lucu juga absurd, karena tempat itu merupakan destinasi pertama mereka liburan b
Read more
ARK II : BAB X
Melihat Andre yang berlutut di depannya saat ini persis seperti apa yang terjadi di masa lalu, Yunita menangis terharu. Ada perasaan takut kalau masa lalu buruk itu akan terulang kembali kali ini. “Just Accept it,” seseorang dari keramaian yang sedang merekamnya dan Andre saat ini berteriak. Namun mulutnya tidak bisa berkata apa-apa, mengesampingkan semua perasaan tidak berguna dalam kepalanya, dia ingin sekali mengatakan ‘yes’ namun mulutnya seperti terkunci rapat. Alhasil, dia hanya mengangguk sebagai ganti mengiyakan lamaran Andre. Tidak bisa menahan rasa gembiranya, Andre langsung bangkit berdiri dan memeluk Yunita dengan tersenyum lebar. Dia kemudian mencium kening Yunita sebelum akhirnya melakukan french kiss selama beberapa detik, diikuti oleh sorakan dan siulan kencang dari pengunjung bar yang lain. ‘Apakah ini betul-betul terjadi?’ Sampai saat sedang makan malam romantis, Yunita masih tidak percaya apa yang terjadi hari ini. Semuanya masih terasa se
Read more
ARK II : BAB XI
“Panggil ambulans, sudah atau belum?!”, “Awas, hati-hati dengan besinya,” Yunita tersadar sebentar akibat mendengar suara orang-orang yang hendak menolongnya. Sekujur badannya terasa sakit, amat sakit hingga dia hanya bisa merintih. Dia masih bisa merasakan ujung kaki dan tangannya, namun tidak punya tenaga sama sekali untuk menggerakkan kakinya.Dia bisa mendengar suara gergaji mesin yang sedang memotong sesuatu di badan mobil karena dia bisa merasakan getarannya. “Andre!” pikirannya langsung teringat dengan Andre, dengan sisa tenaga yang ada, dia sedikit menggerakkan lehernya yang terasa sangat sakit walau hanya di gerakkan sedikit saja.Melihat kondisi Andre yang kepalanya berlumuran darah, dia menangis tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Dia berusaha menggerakkan tangannya untuk menyentuh Andre, namun apa daya, dia tidak mempunyai tenaga sama sekali.“Permisi!! Tolong buka Jalan!” seseorang kemudian berteriak ketika kesadarannya perlahan kembali memudar, pandangannya mulai menja
Read more
ARK II : BAB XII
“Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?” Yunita bertanya kepada Nia yang mendorong kursi rodanya saat mereka dalam perjalanan ke ICU. Sebab kalau Nia berada di bali, kemungkinan besar sudah sehari berlalu semenjak semenjak kecelakaan itu. “4 Hari,” “Terus Tim kami?” dia kembali bertanya, “Mereka sudah kembali ke Jakarta lebih dulu. Kakak ngak usah memikirkan itu untuk sekarang ini,” Nia sempat berhenti sejenak dan berlutut di depan Yunita, “Yang haru menjadi perhatian terbesar kakak sekarang adalah bagaimana dengan Ibuku,” Yunita tersenyum tipis kepada Nia, “It’s okay, aku sudah memutuskan untuk tidak lari lagi kali ini,” ucapnya sambil mengelus tangan Nia . Walau mungkin perjalanannya dengan Andre akan makin terjal setelah kecelakaan ini, saat melihat cincin yang ada di jari manisnya saat ini, dia teringat dengan janjinya dengan Andre watu itu. “Ternyata Kak Andre betul-betul melamar kakak ya,” Nia bertanya saat melihat Yunita yang memandangi cincin yang Andre beli dengan re
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status