All Chapters of Status Vulgar Adik Ipar: Chapter 11 - Chapter 20
55 Chapters
Bab 11 POV Hani Kapok Kamu Mas
ab 10 Kapokmu Kapan Mas"Gak bisa ehem- ehem dong Lo," ujar Tary"Ya kali Gue masih mau di sentuh pria menjijikkan seperti itu, bagus aku di sentuh kambing dari pada dia!" ujarku penuh emosi membuat Hani melongo seketika menatap ke arahku."Yakin Lo mau di sentuh sama kambing?" ujar Tary."Is apaan sih Lo Tar, masa iya aku mau di sentuh sama kambing, bau lagi," ujarku begidik ngeri."La tadi kan Lo bilang." "Ya tadi kan cuma karena emosi aja, dodol," ku tekankan kata 'dodol' pada teman tak ada aklak itu. Kesel aku jadinya."Ouh kirain beneran mau, kalau aku mah baik gak sentuh dari pada di sentuh kambing, bau bandot, bulunya banyak lagi," ujar Tary.PokKu tabok pundak Tary karena kesal.________Sesampainya di rumah, aku lihat mobil Mas Raka terparkir di halaman dan juga motor Widya. Pikiranku sudah traveling, dua manusia terkut*k itu pasti sedang berduan sekarang ini."Mas," panggilku. Samar- samar aku dengar suara kasat- kusut di dapur dan benar saja dua manusia menjijikkan itu
Read more
bab 12 kapok kamu Mas bagian 2
Sekian menit kemudian makan matang. Segera ku sisihkan tiga piring yang sengaja aku beda- bedakan corak piringnya. Untuk piring Mas Raka, aku ambil piring itu lalu aku rapal mantra yang aku dapat dari nenek moyangku. Belum tahu mereka kalau moyangku adalah dukun kalimantan yang sakti. Sebab itulah mantra mereka sebenarnya tak berkesan sedikitpun padaku, cuma aku pura- pura oon biar ramai eh biar bisa ngatur strategi.Selesai dengan piring Mas Raka aku beralih ke piring Widya, untuk perempuan murah*n itu aku rapal mantra pembangkit nap*su bira*i. Gak terbayang nanti saat naluri wanita Widya memuncak ingin di belai malah pusaka alias twiter Mas Raka justru mengkeret, mengecil dan hampir hilang.Ku tutup mulutku menahan tawa, membayangkan kepanikan mereka nantinya._____Aku tersenyum saat melihat dua makluk itu makan dengan lahapnya, tanpa curiga sedikitpun kalau makanan itu sudah ku mantrain.Asyik nanti malam lihat video orang panik gratis.____"Sayang ini susunya," ujar Mas Raka sa
Read more
Bab 13 Ciye Yang Mau Dianu Malah nganu
Bab11 Yah Kok Pingsan"Ada apa sih?" tanya Mas Raka menatap Widya."Itu lihat twiter kamu!" Wajah Mas Raka seketika berubah pucat, tubuhnya gemetar. "Awww, kok jadi gini twiterku," teriak Mas Raka panik.Hahaha...kapok kamu Mas!Aku yakin sekarang ini Mas Raka panik sepanik-paniknya, gimana gak panik kalau senjata handalannya tiba-tiba mengkeret. Salah sendiri sih gak pakai pusaka pada tempatnya.Aku gak tau dan gak mau tahu kapan Mas Raka kembali ke kamar kami, yang jelas pagi harinya aku lihat dia sedang meringkuk membelakangiku tapi aku yakin dia tak bisa tidur semalaman.Gimana mau tidur kalau twiternya jadi kecil, aku tertawa jahat dalam hati."Mas, kamu tadi malam kemana sih?" tanyaku setelah melihat pergerakan tangan Mas Raka.Mas Raka berbalik menghadap kearahku, matanya sayu mungkin akibat kurang tidur dan wajahnya pucat seperti mayat. Dan kian terlihat pucat dengan pertanyaanku."Ak- aku gak- gak kemana- mana kok Sayang," jawab Mas Raka gugup."Ah masak, aku bangun jam 12
Read more
Bab 14 Yah Pingsan
"Widya! Apa- apaan sih, kamu pikir mukaku ini tanaman, kamu siram- siram!" marah Mas Raka."Bueh, hai wanita tua, kamu buat minuman rasa apa sih, gak karuan gini!" "Rasa orange kan, seperti biasa," ujarku datar."Orange apaan! Pedes gini!" Ketusnya sambil mengibas-ngibas bibirnya."Ouh itu mungkin karena yang minum pelakor makanya rasanya jadi pedes," jawabku datar tanpa ekspresi membuat Mas Raka tersedat."Maksudmu apa!" tanya Widya melotot mirip nenek sihir."Eh maksudku tadi pas aku ngaduk pakai sendok, sepertinya itu sendok bekas aku ambil sambal dan aku lupa nyuci terlebih dahulu" ujarku.Jontor- jontor deh Lo, itu minuman aku kasih cabe se sendok.Widya megipas- ngipas lidanya kepedasan lalu secepat kilat mengambil minuman Mas Raka.ecus gak sih buat air!" Rasain tu minuman racikan khusus untuk pelakor, orange rasa garam.________Tary tak berhenti tertawa saat aku vidio call dia, tubuhnya yang kecil kek cabe rawit itu terguncang- guncang saat aku cerita."Hahaha, ampun..sakit
Read more
Bab 15 POV Widya 1
Pov Widya[Bang cepetan, udah gak tahan ni] chatku pada Mas Raka.Aku sendiri gak tahu sehabis makan malam tadi kenapa naluri kewanitaanku begitu meronta ingin di belai. Rasanya aku ingin segera mendobrak pintu kamar Bang Raka dan menariknya ke dalam kamarku.[Iya bentar, ini tunggu Hani minum susu dulu seperti biasa] jawab Bang Raka.Seperti biasa Bang Raka akan memasukkan obat tidur ke susu wanita tua itu jika kami ingin ber aye- aye ria.[Paksa saja minum Bang atau aku akan dobrak pintu kamarmu] [ Jangan gila dong!][Makanya cepetan] ujarku yang sudah di puncak hawa na*suku.[Iya, iya ini orangnya masih bersihin wajah] [ Bodo amat, pokoknya cepetan] balasku.Aku mondar- mandir kepanasan di dalam kamar, waktu berputar sangat lambat bahkan aku merasa jarum jam seperti tak berjalan. "Awas kamu Bang, kalau lama aku dobrak pintu kamarmu, bodo amat jika istri blo onmu itu tahu," gumamkuDari awal mereka menikah, aku memang sangat membenci wanita tua itu. Wajar sih, wanita mana yang ta
Read more
Bab 16 POV widya 2
Byur"Widya! Apa- apaan sih, kamu pikir mukaku ini tanaman, kamu siram- siram!" marah Mas Raka."Bueh, hai wanita tua, kamu buat minuman rasa apa sih, gak karuan gini!" ujarku kesal. Ingin rasanya ku gecek- gecek wanita sialan ini. Buat minuman saja tak becus."Rasa orange kan, seperti biasa," ujarnya datar.Santai sekali dia jawab, apa dia gak lihat mulutku jontor begini."Orange apaan! Pedes gini!" Ketusku sambil mengibas-ngibas bibirku yang terasa kebas dan menebal."Ouh itu mungkin karena yang minum pelakor makanya rasanya jadi pedes," jawanya datar tanpa ekspresi membuat Ban Raka tersedat dan mataku melotot.Apa maksudnya?"Maksudmu apa!" tanyaku dengan mata melotot, rasa ingin ku telan wanita oon ini."Eh maksudku tadi pas aku ngaduk pakai sendok, sepertinya itu sendok bekas aku ambil sambal dan aku lupa nyuci terlebih dahulu" ujarku.Dasar wanita bod*h bin tolol.Aku megipas- ngipas lidahku yang kian panas gatal dan perih serta panas lalu secepat kilat mengambil minuman Mas Rak
Read more
Bab 17 Pov Hani
ab 13 Mati Kutu "Katanya Mas kalau sudah begini sampai kapanpun gak akan sembuh, tetap mengkeret." "A-apa, maksudnya si twiter?" "Ya anu Mas, maksudnya ya si twiter tetap akan tidur malah semakin lelap," ujarku santai tiada beban.Wajah Mas Raka pucat, bibirnya gemetar dan sesaat kemudian pingsan.Haha rasain kamu Mas aku kerjain.Aku tersenyum puas setelah sukses mengerjain Mas Raka. Kini giliran rencana selanjutnya._____Mas Raka tersadar setelah aku ngasih minyak angin di hidungnya."Syukurlah Mas sudah bangun?" ujarku saat melihat Mas Raka membuka matanya. Wajahnya tampak penuh beban seperti tadi."Apa kamu gak ada solusi Sayang, biar si twiter gak tidur terus?" tanya Mas Raka dengan suara lemah dan berat.'Gampang sih Mas, tinggal aku beri mantra penawarnya, hilang deh tu pengaruh mantranya. Tapi keenakan kamu dong nanti main kapal-kapalan terus sama wanita murahan itu, lagi pula aku juga belum puas ngerjain kamu,' aku membatin."Mm bentar ya Mas, aku mikir dulu," ujarku pura
Read more
Bab 18 Mati Kutu
"Iya Mbah, saya Hani." "Saya dengar.." "Udah Mbah, ngomongnya nanti aja," ujarku memotong ucapan Mbah dukun dan menariknya ke dalam.______Sesampainya di dalam rumah"Ini Mbah suami saya," ujarku menunjuk pada Mas Raka yang masih anteng duduk di sofa.Bersamaaan dengan itu muncul si pelakor yang sumpah ingin ku lenyek-lenyek dan ku cabaiin mukanya itu. Di tanganya menenteng plastik bertuliskan nama sebuah klinik.'Syukurin, pasti mules tu perutnya,' batinku dan tak lupa tertawa jahat."Lo siapa?" tanya Widya. Benar- benar tak ada aklak ni bocah.Mbah Dukun yang mirip Pak Raden itu memandang sekilas ke arahku," dia itu adik suami saya Mbah," ujarku."Ouh, cantik wajahnya tapi tak cantik hatinya," ujar Mbah Raden yang membuat mata Widya melotot seperti hendak lepas."Hati- hati dia Dukun, nanti di kutuk kamu jadi kodok," bisikku yang membuat Widya terdiam."Jadi apa yang bisa saya bantu?" tanya Mbah Dukun itu pada Mas Raka."Mm anu Mbah, twiter saya..," kata Mas Raka menjeda ucapann
Read more
Bab 19 Songong
"Hai wanita songong, apa-apain sih kamu pakai bawa lelaki gak jelas segala ke rumah ini," ujar Widya dengan suara menggelegar ke seluruh ruangan.'Memangnya kenapa, takut perselingkuhan kalian terbongkar terus aku viralin?!' batinku.Coba saja aku bilang begitu pasti pucat wajah si Widya dan Mas Raka."Heh Widya cukup ya, kamu tu benar- benar gak ada sopan santunnya sama orang tua, orang tua kamu gak pernah ajarin kamu sopan santun ya. Ouh iya lupa, ibu kamu kan kabur sama pria lain sebab tak puas dengan Papa kamu. Pantaslah anaknya seperti ini, buah jatuh tak jauh dari pohonnya," ujarku yang sudah tak bisa menahan emosiku lagi.Dulu memang Mas Raka pernah cerita tentang ibu kandung Widya yang ninggalin Widya dan Papanya karena alasan tak puas di nganu. Cih pantes punya anak juga gatalnya sampai langit ke tujuh."Berani kamu ya lawan aku sekarang," ujar Widya. Tanganya siap menamparku. Namun, segera ku tangkap."Dengar ya, bocah tak ada akhlak. Aku diam bukan berarti selama ini taku
Read more
Bab 20 Amaran
agi harinya"Mana sarapan?" tanya Widya seperti biasa. Aku memang sengaja menyiapkan sepiring nasi goreng da segelas juss yang tentu saja untuk diriku sendiri karena Mas Raka masih meringkuk dan tak mau kerja."Kamu nanya aku?" "Ya iyalah dasar geblek.""Maaf ya, kamu kan punya tangan jadi kalau mau sarapan ya kamu buat saja sendiri," ujarku santai sambil makan nasi goreng."Awas kamu ya, aku adukan kamu ke abangku. Biar kamu di cerai!" Aku hanya meliriknya sekilas," malah Abangmu tu yang merengek semalaman minta agar aku tak menceraikan dia," ujarku."Apa katamu, gak mungkin ya Abangku seperti itu apalagi sampai memohon seperti itu. Abangku itu ganteng pasti banyak kok perempuan yang mau sama dia, jadi kamu jangan GR," ujar Widya."Itu kalau twiter dia gak bobok terus kek gitu, kakau gitu ya perempuan ogah. Wong gak ada bedanya laki sama perempuan."Selesai berkata begitu aku pergi meninggalkan meja makan, kuatir jika selera makanku hilang karena mual melihat wajah menjijikkan si W
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status