All Chapters of Main Cantik Membalas Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40
101 Chapters
Bab 31
"Bagus ya Kinan. Sudah berani kamu memasukkan orang asing ke rumah!" maki ibu mertuanya ketika mendapati Kinan sudah menutup pintu.Kinan terperanjat mendengar makian ibu mertuanya. Dia hanya diam tidak berani menjawab, karena Kinan tahu semakin dia menjawab, ibu mertuanya akan semakin marah kepadanya. Untungnya dia sudah menjelaskan kepada suaminya tentang neneknya. Meskipun dia tahu suaminya tampak acuh saat mendengar ceritanya. "Jangan diam saja, jawab Kinan! Akan aku laporkan nanti kepada Jaka. Agar dia tahu kelakian istrinya yang suka memasukkan orang sembarangan ke dalam rumah. Bagaimana kalau ada barang yang hilang Kinan. Kamu bisa ganti?" ibu mertuanya terus menerus mengomel membuat Kinan semakin ingin menangis"Maaf Bu, tapi itu memang nenek Kinan yang baru bertemu kemarin waktu di panti asuhan," ucap Kinan sembari sesenggukan. Dia sedih ibu mertuanya tidak henti-hentinya memfitnah sang nenek. Padahal baru kali ini Kinan membawa tamunya masuk ke rumah karena sebelumnya meman
Read more
Bab 32
Kinan memutuskan untuk menelepon sang nenek karena tidak mau membuat nenenknya merasa khawatir. Setelah beberapa deringan akhirnya teleponnya diangkat."Hallo assalamualaikum nenek," sapa Kinan dengan nada suara seriang mungkin."Waalaikumsalam Nak, kamu baik-baik saja? Tadi ibu mertua kamu marah ya?" tanya sang nenek dengan nada khawatir."Ah tidak kok Nek, maafin ibu mertua Kinan ya. Beliau memang suka ceplas-ceplos seperti itu," ucap Kinan pada sang Nenek."Tidak apa, nenek sudah bisa membaca kalau ibu mertua kamu itu selalu menilai segalanya dengan uang kan?" tandas sang nenek to the point."Ah bukan begitu Nek. Intinya Kinan minta maaf sekali karena sikap ibu mertua Kinan yang kurang ramah," sahut Kinan.Kinan mengobrol panjang lebar dengan sang nenek. Dia senang akhirnya mempunyai seseorang yang bisa diajak mengobrol selain suaminya yang dari tadi tidak bisa dia hubungi."Kinan maaf Nenek harus berkata jujur, kamu sebaiknya harus lebih mengawasi suami kamu. Bukannya apa-apa tapi
Read more
Bab 33
Sementara itu di hotel melati yang disewa oleh Jaka dan Saskia, terjadi sedikit kerusuhan. Mereka bergantian memasuki kamar mandi tidak henti. Perut mereka sakit sekali tapi mereka tidak bisa menebak apa yang menyebabkan mereka menjadi sakit perut seperti itu. Mereka sama sekali tidak mencurigai makan di cafe tersebut karena mereka sakit perut jeda 2 jam setelah mereka makan makanan tersebut."Mas, perutku sakit banget nih. Capek aku ke kamar mandi terus seperti ini" protes Saskia pada Jaka."Kita ke rumah sakit aja deh yuk. Takutnya kita dehidrasi kalau seperti ini. Apa kita ada alergi ya, kok bisa barengan gini sakit perutnya?" ujar Jaka yang sama sekali tidak mencurigai makanan di cafe yang mereka makan itu."Yah batal deh aku ena-ena ma kamu, Mas. Yaudah deh kita ke rumah sakit aja," balas Saskia sambil memegangi perutnya yang terasa melilit.Dua orang pasangan di mabuk asmara yang sedang sial tersebut segera peegi meningvalkan hotel tempat mereka akan menginap dan gegas menuju ke
Read more
Bab 34
"Jakaaa.. Kok bisa kamu sampai dirawat begini? Makannya sembarangan apa gimana sih?" tanya ibu Jaka ketika sudah sampai di kamar rawat inap Jaka. Sedangkan Jaka yang ditanya hanya diam saja tanpa menjawab justru yang menyahut adalah Saskia yang dirawat di tempat tidur sebelah Jaka.Mereka memang dirawat di satu kamar yang sama untuk memudahkan penunggu, karena ibu dari Saskia sedang liburan ke luar negeri jadi otomatis Saskia tidak ada yang menjaga. Dan Jaka hanya hanya dijaga oleh ibu merumtuanya saja."Kata dokter sih kamu ada alergi makanan, Bu. Tapi belum tahu penyebab aleginya apa," Saskia yang menyahuti ucapan ibu Jaka."Bu, nggak bilang Kinan kan kalau aku dirawat di rumah sakit?" tanya Jaka yang merasa khawatir ibunya akan membocorkan hubungannya dengan Saskia. Dia belum siap untuk melepaskan Kinan pergi."Jelas ibu kasih tau donk Jaka, lalu menurutmu ibu mau berpura-pura di hadapan Kinan? Jelas ibu tidak akan mau. Ibu mau punya cucu Jaka, kapan kamu akan menceraikan Kinan?" u
Read more
Bab 35
Setelah beberapa hari dirawat, Jaka akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Kinan tidak ada menengoknya sekalipun bahkan hanya untuk sekedar menghubunginya pun tidak ada sama sekali. Kinan sudah berubah tidak memperdulikannya lagi. Mentang-mentang dia sudah bertemu dengan neneknya, dia jadi tidak peduli lagi denganku, begitulah yang ada di pikiran Jaka."Kinan.. Kinan," seru Jaka setibanya di rumah. Dia mencari Kinan di penjuru rumah tapi tidak mendapati perempuan itu dimana-mana."Udah Jaka, paling Kinan masih keluyuran kayak biasanya. Kamu tau kan istri kamu itu hobi sekali keluyuran," jawab Ibunya sembari membawa barang-barang Jaka menuju kamar.Karena mama Saskia masih belum pulang dari luar negeri. Akhirnya Ibu Jaka memutuskan untuk membawa pulang Saskia juga ke rumahnya. Ibu Jaka tidak peduli bagaimana perasaan Kinan jika melihat Saskia ikut ke rumahnya nanti. Saskia menempati kamar tepat di sebelah kamar Jaka yang memang dipergunakan untuk kamar tamu.Jaka pun masuk ke kamarnya da
Read more
Bab 36
POV KINAN"Mas Jaka tega sekali sudah mengkhianati kepercayaanku selama ini, kurang apa aku selama ini bertahan di sisinya. Hanya karena aku belum bisa memberikannya keturunan, dia jadi mengikuti permintaan ibunya begitu saja. Maafkan aku Mas Jaka, aku paling tidak bisa menerima pengkhianatan," gumamku dengan sedih.Setelah shalat aku akhirnya memutuskan untuk menghubungi nenek untuk meminta saran tindakan yang sebaiknya aku ambil. Gegas ku ambil ponselku dan mencari nomor nenek."Hallo assalamualaikum Nek," sapaku ketika sudah diangkat nenek."Waalaikumsalam Kinan, ada apa? Tumben menghubungi nenek semalam ini?" tanya Nenek Arini yang penasaran di telpon sang cucu."Nenek, Mas Jaka selingkuh Nek, dia sudah mengkhianati Kinan," jawab Kinan sambil sesenggukan."Innalillahi, bagaimana ceritanya Nak?" ucap Nenek Arini terkejut mendengar berita yang disampaikan oleh cucunya itu. Dia merasa terkejut beritanya secepat ini sampai di telinga Kinan. Meskipun dia sudah menyuruh Kinan untuk wasp
Read more
Bab 37
Sudah beberapa hari ini Jaka uring-uringan setiap hari. Dia sudah berusaha mencari Kinan di seluruh sudut kotanya, tapi belum menemukan wanita itu. Dia sudah mendatangi panti asuhan tempat Kinan tinggal tapi ternyata Kinan tidak ada disana. Bahkan Bu Hasna pun menanyakan ada permasalahan apa yang menyebabkan Kinan sampai pergi dari rumah yang tentu saja tidak dijawab oleh Jaka karena dia takut akan disalahkan. Padahal memang dia adalah pihak yang salah disini.Jaka pun selalu berusaha mencari Kinan setelah pulang kerja tapi rupanya Kinan sengaja menghilang agar tidak dapat ditemukan."Mas, sudahlah. Kalau Kinan memang tidak mau ditemukan biarkan saja. Toh wanita itu sendiri yang memutuskan untuk pergi bukan? Jadi mending kita segera urus pernikahan kita," ucap Saskia sambil gelendotan manja di lengan Jaka.Jaka bukannya tidak ingin menikah dengan Saskia, apalagi mereka telah beberapa kali melakukan hubungan suami istri, dan Jaka sangat menyukai pelayanan yang diberikan oleh Saskia tap
Read more
Bab 38
Kinan melihat cafe yang sedang begitu ramai, para pegawai terlihat sibuk melayani pembeli yang tidak henti silih berganti berdatangan. Manajernya sedang dia suruh untuk mengecek barang-barang yang habis di dapur. Tidak berapa lama kemudian terdapat seorang tamu datang lagi, mereka lama celingukan tapi belum dilayani.Karena tidak ingin mengecewakan pelanggan yang sudah datang ke cafenya, maka Kinan memutuskan untuk turun tangan sendiri untuk melayani tamu yang baru datang. Dia gegas mengambil buku menu dan mendatangi tamu yang baru datang tersebut."Permisi Mbak, mau pesan apa?" ucap seseorang tiba-tiba yang suaranya terasa begitu familiar di telinga Ibu Jaka. Refleks Ibu Jaka menoleh dan matanya langsung menatap kaget kepada sosok wanita di depannya ini."Loh kamu...,"Kinan terkejut menatap ibu mertuanya sedang ke cafe bersama dengan Saskia. Dia menatap ibu mertuanya dengan pandangan yang sulit diartikan. Belum lama dia pergi dari rumah tapi ibu mertuanya sudah dengan berani keluar
Read more
Bab 39
"Nenek dengar tadi ibu mertuamu membuat kerusuhan di cafe?" tanya sang nenek pada saat mereka berdua sedang makan malam. Kinan memang dipercayakan untuk belajar mengelola cafe tersebut oleh sang nenek, tentu saja masih tetap di bawah pengawasan sang nenek. Sedangkan untuk manajemen cafe yang lain mulai pelan-pelan diserahkan kepada Kinan setelah Kinan mengerti benar mengenai hal yang dikelolanya. Nenek Arini dibantu dengan tangan kanannya, Ferdi, berusaha keras membuat Kinan mengerti tentang manajemen cafe dalam waktu singkat.Beruntungnya Kinan memiliki otak yang encer sehingga dengan mudah mengerti apa yang dijelaskan oleh nenek Kinan. Bahkan Kinan juga sudah mengusulkan untuk melanjutkan pendidikannanya ke universitas guna lebih mencari ilmu agar kelak bisa memberikan kontribusi untuk usaha milik keluarganya tersebut.Tentu saja Nenek Arini sangat menyukai semangat belajar dari Kinan, dan menyetujui Kinan untuk melanjutkan pendidikan asalkan Kinan bisa membagi waktunya."Iya Nek,"
Read more
Bab 40
"Kinan, tumben kamu makan siang dengan ayam geprekgeprek dan ini ada rujak juga," ucap sang nenek membuka obrolan ketika mereka berada di ruang makan untuk menikmati makan siang."Huh hah.. Nggak tahu Nek, rasanya tadi Kinan pengen banget makan rujak mangga muda sambil makan ayam geprek ini," ucap Kinan sambip meneguk air putih dan segera menghabiskannya dengan cepat. Dia merasa lidahnya terbakar, Kinan memang tidak begitu tahan masakan pedas. Itu yang membuat sang nenek merasa aneh dengan perubahan cucunya tersebut."Emm, kamu sudah datang bulan belum Kinan?" ucap sang Nenek tiba-tiba sambil menatap serius ke arahnya.Pertanyaan tidak terduga dari sang nenek otomatis membuat Kinan menghentikan makannya sejenak. Dia sembari mengingat kapan terakhir kali dia datang bulan. Dan sontak saja Kinan tersentak, dia sudah tidak datang bulan 2 bulan ini. Jadwal haidnya memang tidak teratur, tapi tidak pernah dia telat datang bulan selama ini."Kinan tidak menstruasi 2 bulan ini Nek. Tapi memang
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status