“Jadi begitu ceritanya, Rin. Aku benar-benar minta maaf, sudah punya pikiran jelek ke kamu. Padahal kita ini apa sih, Rin? Tahun-tahunan kita sama-sama, berjuang bareng buat jadi dokter, tapi kenapa aku bisa punya pikiran kayak gitu sama kamu, Rin? Aku jahat, kan?” Kini gantian Heni yang terisak, ia begitu lega menceritakan kesalahpaham yang dulu pernah terjadi. Sebuah tuduhan yang dulu pernah dia tuduhkan pada Karina akan masa lalu suaminya. Kini Heni pasrah, apakah Karina mau memaafkan dia, atau persahabatan mereka selesai sampai di sini saja? “Hen ... kamu nggak salah kok. Wajar kalo kamu punya pikiran kayak gitu ke aku, toh aku juga nggak ada cerita apapun ke kamu soal ini. Tapi alasan aku nggak mau cerita bukan bermaksud mau ngejebak kamu, Hen. Bukan begitu.” Jawab suara itu lirih. “Aku nggak mau cerita apapun soal bang Brian karena aku merasa nggak ada yang perlu diceritakan, Hen. Antara aku dan dia nggak pernah ada hubungan apa-apa.” Heni mengangguk, ia masih sibuk menyeka a
Read more