Semua Bab Si Buta Dari Hutan Mblesek (LDN seri 2): Bab 11 - Bab 20
55 Bab
11. Batu spiritual hitam keemasan
"Sekarang, aku akan mengeluarkan kekuatan yang dahsyat. Bersiaplah untuk bertahan!" ucap sang roh pedang kayu.Li Lin mengangguk sebagai isyarat bahwa dia sudah siap. Di saat keduanya saling menggertak mengerahkan seluruh kekuatan, tiba-tiba sang pedang kayu memancarkan cahaya biru keunguan yang sangat pekat. Cahaya itu masuk menyerap ke pori-pori tubuh Xiao Long Zi menusuk-nusuk tubuhnya, hingga organ dalamnya terluka dan memuntahkan banyak darah.Setelah kekuatan Xiao Long Zi melemah, dia bahkan sudah tidak sanggup lagi memegang pedang. Pedang merahnya kembali ke bentuk semula dan dia terdorong mundur hingga keluar arena.Sraaaaaaaaaaak!Bruuuk!Hempasannya cukup keras ditambah organ dalamnya yang sudah terluka. Xiao Long Zi terkapar tak sanggup lagi untuk bangkit."A-ku ... me-nye-rah!" ucapnya terbata-bata.Fu Jin turun ke arena dan mengangkat tangan Li Lin seraya berkata, "Pertandingan ini dimenangkan oleh Jin Li!"Tidak hanya mendapatkan izin dari sang guru, Li Lin bahkan mendap
Baca selengkapnya
12. Pangeran Kerajaan Zu
Tubuh Li Lin dalam kendali sang roh pedang kayu, berlari cepat dengan gerakan kilat mengejar anak lelaki itu. Dalam sekejap, Li Lin berhasil menyusul dan menghadangnya. Kehadiran Li Lin yang tiba-tiba, membuat anak lelaki itu tersentak dan segera menghentikan langkahnya."Serahkan batu spiritual itu!" Li Lin mengayunkan pedang kayunya menebas anak lelaki itu. Matanya menyala biru menandakan dia masih berada dalam kendali Suluh.Anak itu melompat mundur untuk menghindar. Namun, pedang kayu berhasil menggores dadanya hingga mengeluarkan tetesan darah. Ketika Suluh menggerakkan tangan Li Lin dan berniat membunuh si anak laki-laki dengan mengarahkan mata pedang ke arahnya, kesadaran Li Lin berhasil menahan gerakan roh pedang kayu itu ."Cukup! Kita tidak harus membunuhnya, kan? Biarkan aku yang memintanya secara baik-baik," ucap Li Lin."Heh! Kau tidak tahu bahwa batu spiritual itu sangat berharga baginya. Cara tercepat untuk mendapatkannya adalah dengan membunuh anak itu!" timpal sang roh
Baca selengkapnya
13. Topeng batu spiritual
"Tapak penghancur!"Si kakek tua, Zhou Li menahan serangan tersebut dengan ujung jari telunjuk. Jarinya mengeluarkan energi angin yang sangat dahsyat. Energi angin itu berputar-putar mengelilingi ujung jari hingga ke lengan."Telunjuk tornado angin!"Whuuuuuuuuush!Lesatan angin yang kuat, menerobos tapak penghancur hingga menghempaskan orang yang menyerang tadi, beserta orang-orang yang berada di belakangnya."Ckck. Mereka mencari masalah dengan orang yang salah," ucap Yang Li. "Kakek bukanlah orang yang mudah dihadapi.Orang-orang itu menggertakkan gigi kepada Zhou Li. Mereka terdiri dari lima orang. Setelah melihat mereka dengan seksama, Zhou Li menyadari bahwa mereka adalah orang-orang suruhan dari Kerajaan Ye yang telah di tugaskan untuk menguntitnya."Ternyata kalian orang-orang suruhan Pangeran Zhan Ye!""Sesuai dengan informasi yang kami dapatkan dari Pangeran. Kau memang tak terkalahkan, Kakek Zhou Li. Dan kau adalah penghalang utama yang harus disingkirkan agar Kaisar Ye bis
Baca selengkapnya
14. Mengunjungi Kediaman Lin
Remang-remang, mulai tampak apa yang berada di hadapan Li Lin. Seorang pria berwarna biru dan segala sesuatu yang ia lihat tampak berwarna biru."Pohon pun berwarna biru? Ada apa ini?" tanya Li Lin mengernyitkan dahi."Inilah mataku, inilah penglihatanku. Penglihatan para roh pedang sangat berbeda dengan manusia. Kami hanya bisa melihat satu warna. Tergantung esensial yang dibentuk oleh sang pembangkit roh," ujar sang roh pedang kayu.Roh pedang, terbentuk oleh esensial dari kekuatan spiritual sang pembangkit yang membentuk suatu gumpalan. Seperti halnya pembentukan roh hewan spiritual. Akan tetapi roh hewan spiritual tidak memiliki wadah atau raga, sedangkan roh pedang memiliki wadah berbentuk pedang. Sehingga, apabila orang yang membangkitkan roh pedang itu mati, sang roh pedang masih bisa terus hidup karena dia memiliki wadah. Kecuali jika seseorang melenyapkannya.Li Lin menghela napas. Meskipun terdapat kekurangan pada penglihatannya saat ini, dia sangat terbantu. Setidaknya, kini
Baca selengkapnya
15. Serangan ratu siluman ular putih
"Bukan saatnya untuk membatu, Bodoh!" Roh pedang kayu mengambil alih tubuh Li Lin tanpa persetujuannya.Suluh tidak bisa merasakan aura apapun pada Master King. Kehadirannya yang tiba-tiba, benar-benar membuatnya kaget. Lelaki itu dapat menyembunyikan kekuatannya dengan sempurna."Kau sungguh menarik perhatianku, Roh Pedang Kayu. Tak disangka pedang yang tampak lapuk sepertimu, memiliki kekuatan yang besar melebihi semua roh-roh pedang yang kutemui."Roh pedang kayu terperanjat. Master King bahkan mengetahui, bahwa yang mengendalikan tubuh Li Lin saat ini adalah dirinya. "Kekuatan orang ini sungguh tak terduga. Lari adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan diri," gumamnya."Tuan roh pedang kayu, aku mengandalkanmu," ucap Li Lin dari alam bawah sadarnya."Heh! Panggil roh hewan spiritualmu untuk mengacau! Kita akan cari cara untuk kabur.""Miao Cing!"Namun, ketika Miao Cing menyerang, hanya dengan jenthikan jari ia langsung lenyap."Ckck. Serangan sampah!" ejek Master King. "Lao Hu t
Baca selengkapnya
16. Kekacauan di Perguruan Fu
Dua tahun yang lalu, Li Lin pernah mendapat sepasang sepatu bots dari hasil lelang di wilayah kekuasaan Keluarga Kong. Dia memakai sepatu tersebut dan berlari cepat ke gerbang utama. Suara siulan yang begitu tenang, tiba-tiba menerobos masuk ke telinga Li Lin."Tutup telingamu! Jangan dengarkan!" teriak roh pedang kayu menyadarkan Li Lin.Li Lin tampak tidak asing dengan sosok ular itu. "Apakah dia si ratu siluman ular putih kekasih Master King?""Benar. Dia adalah wanita itu."Tidak hanya pengawal penjaga gerbang yang terkena ilusi suara sang ratu ular, bahkan setiap orang yang mendengar siulan tersebut akan terpengaruh. Begitu pula dengan para guru pengajar Perguruan Fu, kecuali Xiao Ran dan Jie An Xing. Hal itu karena keduanya sangat membenci suara berisik seperti siulan, sehingga mereka mengabaikannya."Cih! Ratu siluman ular, beraninya kau mengacau di Perguruanku!" ucap Fu Jin meneriaki ular besar itu.Ular itu mendekati Fu Jin hingga sampai di hadapannya, dia berubah menjadi sos
Baca selengkapnya
17. Ingatan Jie An Xing
Dalam keadaan terdesak, Shi Yue akhirnya mematahkan serangan Li Lin dengan juluran lidahnya. Kemudian, wanita itu kembali ke wujud manusia dan Yu Jin yang telah lepas dari jeratannya, jatuh tak sadarkan diri."Pedang es racun dingin!"Tang!Swuuuush swiiig swuuush!Shi Yue membentuk sebuah pedang dari energi racun dingin miliknya. Lalu dia mengakis pedang bayangan Fu Jin. Pedang mereka saling berbenturan mengeluarkan kekuatan masing-masing.Kekuatan pedang bayangan diselimuti oleh energi hitam, sedangkan kekuatan pedang es racun dingin diselimuti oleh asap racun dingin. Shi Yue sedikit demi sedikit mulai terdorong oleh kekuatan Fu Jin karena energi pedang bayangan lebih unggul. Akan tetapi, asap racun dingin yang menyelimuti pedang es milik Shi Yue, berhasil masuk menjelajah ke pori-pori kulit Fu Jin menyebarkan racun dingin.Buagh!Tekanan pedang bayangan yang kuat, pada akhirnya menghempaskan tubuh Shi Yue ke belakang. Dia memuntahkan banyak darah ke tanah menandakan luka yang didap
Baca selengkapnya
18. Mengamati sekantong tanah
Dengan mata Suluh, Li Lin melihat ada sosok aneh dalam diri Jie An Xing. Wanita itu tampak tertekan dengan adanya sosok tersebut."Apakah Anda baik-baik saja Senior?" tanya Li Lin kepada Jie An Xing."Aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing.""Dia tidak benar-benar baik-baik saja. Sosok itu, kau melihatnya, kan?" ujar roh pedang kayu kepada Li Lin."Hmm." Li Lin menjawab dengan anggukkan.Suluh menjelaskan bahwa sosok gumpalan yang berada dalam diri Jie An Xing adalah roh pedang yang digenggamnya."Roh pedang itu, saat ini sedang menekan ingatannya. Jie An Xing telah mengikat perjanjian parasitis dengan roh pedang itu. Sayangnya, jiwanya begitu gigih memperkuat kekuatan mentalnya. Sehingga, roh pedang itu tidak bisa mengendalikan tubuhnya sepenuhnya dan hanya menekan ingatannya yang mungkin akan mengancam keberadaan roh pedang itu," kata suluh menjelaskan apa yang dilihatnya."Bagaimana aku harus membantunya?""Saat ini, kau belum cukup kuat untuk berhadapan dengan roh pedang itu. Me
Baca selengkapnya
19. Singa Ba Rong
"Hei! Apakah anak manusia itu bisa mendengar ucapan kita?" kata salah satu dari cacing-cacing itu kepada yang lainnya."Mungkin.""Benar. Aku bisa melihat kalian cacing-cacing biru," ujar Li Lin."Biru? Apa kau buta warna? Jelas-jelas kami semua berwarna hitam!""Ah, iya. Astaga, segala sesuatu yang aku lihat, semua berwarna biru. Maafkan aku," ucap Li Lin kepada para cacing itu.Kemudian Li Lin berpikir. Jadi, apakah pada cacing ini yang membuat sekantong tanah ini menjadi spesial?Li Lin merasakan kantong tempat wadah tanah sedikit basah. Dia mengingat beberapa kata yang diucapkan si cacing sesaat yang lalu, bahwa keringat para cacing lah yang menyebabkan tanah menjadi basah. Anak itu menuang tanah dalam kantong, ke tanah pekarangan Perguruan Fu. Lalu membandingkan antara tanah yang dituangnya dan tanah asli pekarangan.Perbedaannya sangat jauh. Tanah yang dibawa anak itu dari puncak Hutan Bukit Awang-awang, berkali-kali lipat lebih subur. Kemudian, Li Lin bertanya kepada para cacin
Baca selengkapnya
20. Roh pedang permata hitam
Sebelum Li Lin beranjak untuk istirahat, sejenak dia berdiri mengamati pohon avoka yang telah tumbuh setinggi dirinya. Pohon itu sudah berbunga dua tangkai. Salah satunya sudah membentuk calon buah avoka kecil."Kau lihat ini, Tuan Roh Pedang Kayu. Aku benar-benar berhasil. Bukankah aku lebih cerdas dari sang legenda terkuat itu?" ujarnya sambil menunjuk si buah avoka kecil."Yeah, kau beruntung bisa menemukan cacing itu.""Aku ingin memberikan pohon ini kepada Ampy Ang. Menurutmu, apakah dia akan menyukainya?""Daripada itu, aku yakin dia akan lebih tertarik untuk bertanya bagaimana kau menumbuhkan pohon avoka ini. Haha."Keesokan harinya, Fu Jin telah menyiapkan arena pertandingan khusus untuk ujian Li Lin. Bocah itu sangat yakin dengan kemampuannya saat ini. Tidak ada yang menyangka bahwa Li Lin akan menembus kultivasi tingkat jendral dalam waktu tiga bulan. Semua guru pengampu termasuk Fu Jin bahkan juga tercengang dengan hasil pelatihan Li Lin.Luar biasa! Selain cepat menangkap i
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status