Dalam keadaan terdesak, Shi Yue akhirnya mematahkan serangan Li Lin dengan juluran lidahnya. Kemudian, wanita itu kembali ke wujud manusia dan Yu Jin yang telah lepas dari jeratannya, jatuh tak sadarkan diri."Pedang es racun dingin!"Tang!Swuuuush swiiig swuuush!Shi Yue membentuk sebuah pedang dari energi racun dingin miliknya. Lalu dia mengakis pedang bayangan Fu Jin. Pedang mereka saling berbenturan mengeluarkan kekuatan masing-masing.Kekuatan pedang bayangan diselimuti oleh energi hitam, sedangkan kekuatan pedang es racun dingin diselimuti oleh asap racun dingin. Shi Yue sedikit demi sedikit mulai terdorong oleh kekuatan Fu Jin karena energi pedang bayangan lebih unggul. Akan tetapi, asap racun dingin yang menyelimuti pedang es milik Shi Yue, berhasil masuk menjelajah ke pori-pori kulit Fu Jin menyebarkan racun dingin.Buagh!Tekanan pedang bayangan yang kuat, pada akhirnya menghempaskan tubuh Shi Yue ke belakang. Dia memuntahkan banyak darah ke tanah menandakan luka yang didap
Dengan mata Suluh, Li Lin melihat ada sosok aneh dalam diri Jie An Xing. Wanita itu tampak tertekan dengan adanya sosok tersebut."Apakah Anda baik-baik saja Senior?" tanya Li Lin kepada Jie An Xing."Aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing.""Dia tidak benar-benar baik-baik saja. Sosok itu, kau melihatnya, kan?" ujar roh pedang kayu kepada Li Lin."Hmm." Li Lin menjawab dengan anggukkan.Suluh menjelaskan bahwa sosok gumpalan yang berada dalam diri Jie An Xing adalah roh pedang yang digenggamnya."Roh pedang itu, saat ini sedang menekan ingatannya. Jie An Xing telah mengikat perjanjian parasitis dengan roh pedang itu. Sayangnya, jiwanya begitu gigih memperkuat kekuatan mentalnya. Sehingga, roh pedang itu tidak bisa mengendalikan tubuhnya sepenuhnya dan hanya menekan ingatannya yang mungkin akan mengancam keberadaan roh pedang itu," kata suluh menjelaskan apa yang dilihatnya."Bagaimana aku harus membantunya?""Saat ini, kau belum cukup kuat untuk berhadapan dengan roh pedang itu. Me
"Hei! Apakah anak manusia itu bisa mendengar ucapan kita?" kata salah satu dari cacing-cacing itu kepada yang lainnya."Mungkin.""Benar. Aku bisa melihat kalian cacing-cacing biru," ujar Li Lin."Biru? Apa kau buta warna? Jelas-jelas kami semua berwarna hitam!""Ah, iya. Astaga, segala sesuatu yang aku lihat, semua berwarna biru. Maafkan aku," ucap Li Lin kepada para cacing itu.Kemudian Li Lin berpikir. Jadi, apakah pada cacing ini yang membuat sekantong tanah ini menjadi spesial?Li Lin merasakan kantong tempat wadah tanah sedikit basah. Dia mengingat beberapa kata yang diucapkan si cacing sesaat yang lalu, bahwa keringat para cacing lah yang menyebabkan tanah menjadi basah. Anak itu menuang tanah dalam kantong, ke tanah pekarangan Perguruan Fu. Lalu membandingkan antara tanah yang dituangnya dan tanah asli pekarangan.Perbedaannya sangat jauh. Tanah yang dibawa anak itu dari puncak Hutan Bukit Awang-awang, berkali-kali lipat lebih subur. Kemudian, Li Lin bertanya kepada para cacin
Sebelum Li Lin beranjak untuk istirahat, sejenak dia berdiri mengamati pohon avoka yang telah tumbuh setinggi dirinya. Pohon itu sudah berbunga dua tangkai. Salah satunya sudah membentuk calon buah avoka kecil."Kau lihat ini, Tuan Roh Pedang Kayu. Aku benar-benar berhasil. Bukankah aku lebih cerdas dari sang legenda terkuat itu?" ujarnya sambil menunjuk si buah avoka kecil."Yeah, kau beruntung bisa menemukan cacing itu.""Aku ingin memberikan pohon ini kepada Ampy Ang. Menurutmu, apakah dia akan menyukainya?""Daripada itu, aku yakin dia akan lebih tertarik untuk bertanya bagaimana kau menumbuhkan pohon avoka ini. Haha."Keesokan harinya, Fu Jin telah menyiapkan arena pertandingan khusus untuk ujian Li Lin. Bocah itu sangat yakin dengan kemampuannya saat ini. Tidak ada yang menyangka bahwa Li Lin akan menembus kultivasi tingkat jendral dalam waktu tiga bulan. Semua guru pengampu termasuk Fu Jin bahkan juga tercengang dengan hasil pelatihan Li Lin.Luar biasa! Selain cepat menangkap i
"Benar-benar anak berbakat. Dia berani mengendalikan formasi pedang bayangan, sedangkan dia sedang bertarung dengan seorang senior yang mungkin kekuatannya lebih besar darinya," gumam Fu Jin mengamati pertarungan.Setelah Li Lin menguras habis energi spiritual Jie An Xing, wanita itu terjatuh lemas. Pada kesempatan ini, Li Lin menyerangnya dengan serangan bertubi-tubi hingga Jie An Xing berhasil dikalahkan."Pemenangnya adalah ... Jin Li!" teriak Fu Jin mengangkat salah satu tangan Li Lin."Waaa! Jin Li!""Jin Li!"Kemenangan tersebut membuat para gadis berteriak histeris. Seketika itu, Li Lin menjadi idola semua gadis di perguruan itu termasuk Hua Wei."Bukankah dia anak buta yang dulu kau remehkan, Nona Wei?" tanya salah seorang yang duduk tidak jauh dari tempat duduk Hua Wei."Huh, siapa yang menyangka dia akan menjadi setampan itu setelah beberapa tahun ini," elaknya.Mendengar hal tersebut membuat Yu Jin tidak senang. Dia pergi dari tempat itu dan menemui sang ayah."Ayah bilang,
Panggilan Zhou Li membuat Jie An Xing kembali mengingat masa lalunya. Seketika, sosok kakek tua itu hadir dalam bayang-bayang ingatannya. Lagi-lagi Jie An Xing merasakan sakit kepala yang hebat karena mengingat sesuatu. Meskipun roh pedang permata hitam telah melemah, dia masih berusaha menenggelamkan ingatan Jie An Xing dengan sisa kekuatannya."Anda mengenaliku?" ucap Jie An Xing kepada Zhou Li.Zhou Li berjalan mendekati Jie An Xing untuk memastikan, bahwa wanita itu adalah orang yang selama ini ia cari. "Astaga, apakah aku tidak salah lihat? Kau benar-benar Xing Zu!" ujarnya memegang kedua bahu Jie An Xing."Xing Zu?"Mungkin memang benar dugaan Zhou Li. Akan tetapi, Li Lin tidak bisa membiarkan identitas Jie An Xing diketahui secara terbuka. Apalagi mereka sedang berada dalam masalah karena berurusan dengan Keluarga Wei.Li Lin menghampiri Yang Li dan berbisik, "Bantu aku menutup mulut kakekmu. Kau tidak mau identitas kalian terbongkar, kan. Aku ingin bicara sesuatu yang penting d
Setelah Jie An Xing terbebas dari belenggu roh pedang permata hitam, dia berhasil mengingat semua tentang dirinya. Dia menceritakan semua kejadian yang dialaminya.Jie An Xing adalah Xing Zu, puteri dari Kerajaan Zu. Ketika berumur 8 tahun, dia diculik oleh sekelompok orang. Saat sekelompok orang itu berjalan melewati sebuah hutan di Daerah Hong, mereka bertemu hewan buas. Karena kegilaan para hewan buas tersebut tanpa diduga, gerobak yang mereka bawa, jatuh ke jurang. Gerobak itu berisi beberapa anak.Anak-anak lain berhasil ditemukan, kecuali Xing Zu. Dia terhempas ke sungai dan terbawa arus. Dahinya sedikit lecet karena terbentur batu. Dia diselamatkan oleh Xiao Zi dan diangkat menjadi muridnya untuk dilatih ilmu pedang. Saat itu, Perguruan Fu baru saja didirikan dan hanya menerima beberapa murid dengan dua guru pengampu, yaitu Fu Jin dan Xiao Zi.Xiao Zi memberikan sebuah pedang permata hitam kepadanya dengan embel-embel sebagai hadiah. Akan tetapi, ternyata dia memiliki motif ter
Gelombang air laut terguncang karena pertarungan hebat antara Tu Lung Dong dan Shi Yue. Kejadian ini, terjadi tepat pada saat Renggin Ang, Ampy Ang, dan Sina Hun bertarung sengit dengan Master Yu."Tamatlah riwayamu, Ratu Siluman Ular Putih!" ucap Tu Lung Dong mengendalikan air melucuti ratu siluman ular putih itu.Scraaash scraaaash!"Aaaargh!"Serangan itu membuat Shi Yue terluka cukup parah, ia menggigit bibirnya sembari merintih."Aku tidak menyangka Sang Penguasa Laut Pelangi sekuat ini," ujarnya lirih."Itu sebabnya aku tidak bisa membiarkanmu datang sendiri," ucap seorang lelaki datang dari belakang merangkul wanita itu. Lelaki itu terbang di atas permukaan air laut dengan masing-masing pedang di bawah telapak kakinya.Shi Yue menoleh dan betapa bahagianya wanita itu mendapati kekasihnya datang untuk membantunya."King! Kau datang ....""Ya. Aku datang untukmu."Master King menyalurkan energi spiritual ke tubuh Shi Yue untuk meringankan lukanya. Setelah itu, Shi Yue merubah wuj