All Chapters of 100 Hari Bersamamu: Chapter 51 - Chapter 60
116 Chapters
Chapter 51
Di atas dashboard, ponsel Anggasta terus berbunyi entah sudah berapa kali Alana memanggilnya. Anggasta masih kesal padanya dan tidak ingin mendengar drama tangisannya dulu, Anggasta akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya saja untuk hari ini demi tidak diganggu oleh Alana. Melihat Anggasta bersikap tegas untuk yang pertama kalinya pada Alana, Aruna cukup merasa senang di dalam hatinya. Aruna kira Anggasta akan selalu menjadi budak cintanya Alana, tapi ternyata Anggasta bisa lelah juga menghadapi Alana. "Na, kita gak usah ke rumah dulu. Aku yakin Alana pasti bakal dateng kesana buat nemuin aku." ucap Anggasta tiba-tiba. Aruna terkejut sejenak, "Terus kita mau kemana mas?" "Kita ke rumah ayah aja, lagian aku juga mau sekalian ambil motor aku disana." "Mas enggak takut kalau Alana dateng ke sana dan buat keributan?" tanya Aruna, karena ia yakin Alana tidak akan menyerah begitu saja. "Nanti biar ayah yang handle dia," Anggasta tersenyum penuh arti. Saat sampai di rumah Raj
Read more
Chapter 52
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Rajasa pada dokter jaga yang memeriksa keadaan Anggasta."Saudara Anggasta mengalami kelelahan, sepertinya ia juga tidak makan dengan benar karena pencernaannya agak sedikit bermasalah.""Ini pasti karena ulah kamu kan?! gara-gara kamu anak saya sampai sakit seperti ini!" bentak Kinan, hingga membuat pasien UGD yang lain terganggu."Loh kenapa gara-gara aku?" tanya Aruna kesal karena di salahkan tanpa sebab."Nah, kalau ibu mau salahin atas sakitnya mas Anggasta ibu salahin aja tuh dia. Empat hari kemarin mas Anggasta tinggal di rumah Alana, sekarang silahkan ibu interogasi dia." tunjuk Aruna pada Alana yang kebetulan baru saja datang dan masuk ke ruang UGD."Apa-apaan kamu Aruna! seenaknya aja kamu nyalahin aku!" ucap Alana tidak kalah sengitnya."Kalau kalian mau bertengkar sebaiknya bertengkar di luar, karena di ruangan UGD ini tidak hanya ada kalian saja!" ucap dokter jaga yang sudah pusing melihat ketiga perempuan beda generasi itu saling
Read more
Chapter 53
"Jalankan rencana ini sesuai dengan apa yang saya instruksikan, kalau kinerja kalian memuaskan saya akan membayar kalian tiga kali lipat." ucap Alana di telepon, lalu menutup telepon dengan satu sudut bibirnya yang terangkat membentuk smirk. 'Kamu sudah memancing serigala keluar dari sarangnya, Kastara. Kamu pikir aku bodoh bisa kamu permainkan dan ancam seperti itu?' batin Alana. ***** Sejak kemarin Aruna dan Kinan bergantian menjaga Anggasta di rumah sakit, Kinan memang tidak menyukai Aruna sebelumnya tapi setelah melihat betapa telatennya Aruna mengurus Anggasta hati Kinan sedikit terenyuh. Anggasta yang selalu menggebor-geborkan perasaan cintanya pada Alana di hadapan Kinan, tapi nyatanya malah Alana yang membuat Anggasta jatuh sakit dan memperlakukannya dengan tidak layak. "Kamu istirahat aja, gantian sama ibu." ucap Kinan dingin, ia masih malu untuk bersikap hangat pada Aruna. Aruna menuruti ucapan Kinan, lalu tidur di sofa bed dengan selimut tipis menyelimuti tubuhnya. Fis
Read more
Chapter 54
Di dalam ruangan ICU, Kastara kini tengah terbaring lemah di atas brankar dengan beberapa alat medis menempel di tubuhnya. Kinan menangis histeris saat melihat keadaan Kastara yang begitu memprihatinkan, begitu pula Rajasa yang sampai tidak tega melihat keadaannya dan lebih memilih keluar setelah beberapa menit melihat putra bungsunya tersebut.Rajasa keluar dari ruangan ICU seorang diri, sedangkan Kinan masih tetap berada di dalam untuk menemani Kastara. Rajasa menghampiri dua orang yang sudah menolong Kastara semalam, sebagian dari rombongan mereka berdua sudah pulang duluan karena ada urusan yang tidak bisa di tinggalkan."Bisa tolong di ceritakan sedetail-detailnya tentang kejadian yang menimpa anak saya semalam?" tanya Rajasa, lalu salah satunya menjelaskan kepada Rajasa sesuai dengan apa yang ia lihat semalam."Saya punya rekaman kejadian semalam di kamera GoPro saya pak, tapi maaf sekali karena kejadiannya terjadi saat malam hari dan berada di area hutan pinus jadi mungkin ciri
Read more
Chapter 55
Alana terus menggerutu tidak henti-hentinya dari awal mencuci piring hingga selesai, Aruna hanya bisa tertawa dalam hati melihat kelakuan Alana. Setelah selesai mencuci piring, Alana langsung pergi ke kamar Anggasta entah mau apa yang jelas Aruna tidak perduli.Sampai di kamar Anggasta, Alana langsung merebahkan dirinya di sebelah Anggasta yang masih tertidur pulas. Alana menatap wajah Anggasta dan tersenyum seraya membelainya, namun tiba-tiba senyumnya hilang dan ekspresi wajahnya berubah murung. Alana mengusap perutnya, memikirkan sesuatu hal buruk yang mungkin akan terjadi setelah bayi ini lahir. Anggasta dan Bastian, dua orang lelaki yang berbeda dan memiliki rupa yang berbeda pula. Alana khawatir akan mirip siapa bayi ini kelak setelah lahir, jika mirip dengannya maka Alana tentu akan sangat tenang dan bersyukur tapi jika mirip Bastian sudah pasti itu akan menimbulkan kecurigaan untuk semuanya. Alana akui, ia memang jahat karena sudah membuat Anggasta bertanggung jawab pada bay
Read more
Chapter 56
Malam harinya Anggasta membantu Aruna memasak makan malam, mereka nampak romantis layaknya pasangan suami istri yang sesungguhnya. Sedangkan di ruang keluarga ada Alana yang menatap mereka dengan tatapan benci, kalau saja Alana tidak mual mencium bebauan bumbu masakan Alana sudah pasti akan ikut ke dapur dan memisahkan Anggasta dari Aruna. "Anggasta," panggil Alana manja dari ruang keluarga. "Ya, Al?" "Temenin aku dong, aku bete nih." "Kamu tonton aja film kesukaan kamu Al, sebentar lagi makanannya juga mateng kok." sahut Anggasta. Alana mendecih kesal, mendengar gelak tawa Aruna dan Anggasta dari dapur membuat Alana semakin kesal. Alana cemburu, Anggasta tidak pernah tertawa seperti itu saat bersamanya. Alana yang naik pitam akhirnya memutuskan untuk menyusul Anggasta ke dapur, namun saat sampai di sana ia malah muntah-muntah di wastafel cuci piring karena mual mencium bau bumbu. "Kamu masak apa sih Aruna?! baunya kayak sampah yang udah berhari-hari gak di buang tau gak!" gerutu
Read more
Chapter 57
"Yah, Anggasta pergi dulu ya sebentar." izin Anggasta pada Rajasa."Mau kemana?""Anggasta mau nemenin Aruna kontrol kandungan yah,"Senyum Rajasa mengembang lebar, "Sana pergi, kamu gak usah balik lagi ke resto. Habis kontrol langsung ajak Aruna jalan-jalan,""Ayah bisa ngehandle semuanya sendiri?""Memang selama ini ada yang bantu ayah? kamu sibuk ngajar, Kastara sibuk jadi model." tawanya pelan."Yaudah Anggasta pamit dulu ya yah," Anggasta mencium punggung tangan Rajasa, lalu pergi setelah mendapatkan izin. Karena jarak kampus dan restoran tidak begitu jauh, jadi tidak butuh waktu lama bagi Anggasta untuk sampai ke kampus tapi sayangnya saat Anggasta sampai di sana kelas Aruna belum selesai. Setelah menunggu hampir lima belas menit, Aruna keluar dari kampus bersama dengan Davira. Mereka kini nampak akrab dan bersahabat karena Davira sudah tidak lagi menjadi bagian dari geng julid, kini ia berteman tulus dengan Aruna dengan atau tanpa status Aruna."Mas!" Aruna melambaikan tangann
Read more
Chapter 58
Pukul sembilan malam, mereka baru sampai di rumah dengan wajah yang berbinar bahagia. Untuk pertama kalinya Anggasta tidak ingin berjauhan dari Aruna, setiap kali Aruna menjauh darinya Anggasta langsung menariknya dengan berbagai alasan.Sore tadi mbok Jum sudah kembali ke rumah Anggasta, namun ia tidak menyiapkan makan malam karena takut Anggasta dan Aruna sudah makan di luar. Mbok Jum hanya menyampaikan kalau sore tadi mbok Jum bertemu dengan Alana di teras rumah, ia marah-marah kepada mbok Jum karena sudah menunggu Anggasta sedari siang dan terus menghubunginya tapi Anggasta tetap tidak menggubris panggilannya.Anggasta mengambil ponselnya yang ia simpan di saku celana, karena ponselnya di silent jadi ia tidak mengetahui kalau Alana terus menghubunginya. Benar saja, layar ponselnya kini sudah dipenuhi notifikasi dari Alana mulai dari pesan singkat sampai panggilan yang totalnya mencapai lima puluh panggilan tidak terjawab. Anggasta tidak berniat menghubunginya balik, ia tidak ingin
Read more
Chapter 59
"Apa kamu sudah tau dimana keberadaan Bastian sekarang?" tanya Shadza."Sudah, dia ada di luar daerah bersama kedua orangtuanya untuk mengelola cabang perusahaan mereka yang baru.""Apa selain kita ada yang tau keberadaan Bastian sekarang?""Tidak, sepertinya Bastian pergi dari kota ini secara diam-diam karena menghindari sesuatu hal. Kalau bukan aku yang menyewa detektif swasta untuk mencari keberadaannya, mungkin tidak akan ada yang tau dimana Bastian sekarang."Shadza mengangguk pelan, "Bastian pasti kabur dari kota ini demi menghindari tangggung jawabnya pada kehamilan Alana,"Hanya itu kesimpulan yang bisa Shadza ambil, padahal sesungguhnya Bastian kabur dari kota ini karena kejadian terakhir kali ia memperkosa Alana hingga pendarahan. Shadza menatap lurus ke depan dengan tatapan kalut, kalau saja Kastara tidak berada di rumah sakit saat ini mungkin mereka sudah akan menyusun rencana baru untuk membongkar kebohongan Alana.Shadza pergi dari cafe dengan pandangan yang terus mewasp
Read more
Chapter 60
"Liza," panggil Aruna yang tiba-tiba muncul di hadapan Liza dengan wajah berlinang air mata. "Loh Aruna?!" Liza terkejut melihat kedatangan Aruna, yang paling membuatnya terkejut adalah Aruna menangis sesenggukan seperti orang yang sedang putus asa. Liza segera menghampiri dan memeluknya erat, karena saat ini waktunya jam pulang kantor jadi suasana di depan gedung Yvaine cukup ramai orang lalu lalang. Banyak yang memperhatikan mereka, terutama Aruna yang menangis sambil misuh-misuh di pelukan Liza. Liza merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian orang-orang, jadi ia putuskan untuk membawa Aruna ke apartemennya saja agar Aruna bisa menangis dan marah-marah sepuasnya di sana. "Kamu udah makan, Na?" tanya Liza. "Belum," "Aku pesen ramen aja ya?" tawar Liza, Aruna hanya mengangguk pelan karena sebenarnya ia juga tidak terlalu lapar. Sambil menunggu makanan mereka datang, Aruna menceritakan kepada Liza semua kejadian saat tadi bertemu dengan Shadza. Liza juga agak terkejut saat tau
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status