All Chapters of WAJAH ASLI ISTRI BARUKU : Chapter 111 - Chapter 120
135 Chapters
TEKANAN
JIMAku belum sempat memenuhi permintaan Ela untuk bicara pada Kevin agar tak mengganggunya lagi. Begitu jika sekali saja terlihat si bodoh itu menggoda Ela, dipastikan wajahnya harus operasi plastik. Aku tidak akan memberinya kesempatan sedikitpun untuk melawanKadang aku bingung mengapa om yang cerdas punya anak tolol seperti dia. Hobinya hanya main wanita dan hura-hura. Beban perusahaan mereka pada ada akhirnya tak bisa dialihkan oada Kevin. Kehadirain Cindy di pesta ini sungguh di luar dugaan. Aku merasa tak pernah mengundang mereka. Mungkin saja dia mendapat undangan sebagai tanda masuk dari petugas yang disogok. Aku makin syok ketika ia memperkenalkan pria di sampingnya adalah calon suaminya. Bukan itu yang menjadikanku ternganga tapi kedudukan lelaki berdarah blasteran itu itulah yang membuat bulu kudukku merinding. Dia adalah pengusaha muda sekaligus CEO Grand Company yang katanya memjadi sekutu Romanov saat ini. Mungkin hubungan Cindy dengannya dijalin berdasarkan manfaat
Read more
SIALAN
ELA Aku syok mendengar perkataan Jim tentang kondisi perusahaan. Kalau benar-benar bangkrut, harapanku menjadi nyonya besar yang bergelimang kemewahan bisa kandas di perjalanan. Jim meraih tubuhku yang tiba-tiba limbung. Selain kaget, fisik memang lemas akibat sering banyak aktivitas. Padahal aku sedang hamil. Andai Jim mau memberi sedikit waktu, aku takkan kembali liar. Bosanlah di rumah sebesar ini sendirian. Ia menggendongku menuju kamar, lalu membaringkan tubuh ini di atas ranjang. Kadang heran juga kenapa yang jadi suamiku itu baik. Padahal aku tahu sendiri terlalu liar. “Istirahatlah, aku akan temani,” bisiknya setelah ia merebahkan diri di sampingku. “Jagoan, jangan menyusahkan mami, ya. Kamu harus lebih baik dari kami,” kata Jim sambil mengusap perutku yang sudah terlihat menonjol. Mendengar perkataannya, hatiku yang tadi dipenuhi amarah, jadi reda. Ela, mungkin sudah waktunya kamu tobat. Jalanilah hidup sebagai manusia baik. Tidak bosankah jadi penjahat terus. Ah, ke
Read more
BERSIAPLAH
ELA“Wah, jadi Jeng Rida sedang hamil, selamat, ya. Syukurlah mas Afgan mendapat pengganti anak kami yang telah wafat, “ ucap Cindy. Aku jelas mendengar sebab jarak kami berdiri tak terlalu jauh. Sepertinya Cindy juga sengaja mengeraskan suara agar terdengar olehku. “Iya, alhamdulilah. Semoga Jeng Cindy cepat menyusul!” Keduanya berbincang akrab sekali. Mereka seperti sudah kenal lama. Wajar, sih, sekarang kedudukan Cindy dan Rida ‘kan sejajar. Makin besar kepala saja mantan istri Adnan itu. “Semoga Jeng Lestari juga cepat menyusul, ya. Wah, keren kalau kita punya anak bersamaan!” ujar Cindy lagi. Ketiganya lalu tertawa. Sungguh, mereka tampak bahagia hingga tumbuh di hati ini kedengkian. Aku tak boleh kalah. Harus melakukan sesuatu agar ketiga orang itu tak bahagia. Namun, sebelum akan bertindak, Jim meraih tanganku. Ia sepertinya sadar istrinya tersulut obrolan para wanita di belakang kami. Genggaman tangan Jim menguat hingga aku tak bisa melepasnya. Meski jengkel, aku mengalah
Read more
TETAP PERHATIKAN
Cindy sialan, jadi dia menjebakku dengan mengumpankan suaminya? Kurang ajar! Kita lihat apa benar Edward setangguh itu kesetiaannya. Tunggulah tubuhku kembali aduhai setelah melahirkan. Kehamilan ini membuat tubuhku tak sedap dipandang mata. Perut menonjol pastilah merusak keindahannya. Tapi, mau bagaimana lagi. Makin lama akan makin besar malah. Mana bisa dipakai untuk menggoda pria. Sepertinya untuk beberapa bulan ke depan, aku harus menahan diri dari menjebak pria. Sementara sabar saja menjalani hidup di sisi Jim.. Semoga dia bisa menahan laju kehancuran perusahannya hingga kami tak jadi melarat. Posisiku di hadapan Cindy saat ini tak menguntungkan. Lebih baik meninggalkannya daripada dia nekat menyebarkan informasi kelakuanku. Apa kata dunia kalau rekaman CCTV itu sungguh diperlihatkan. “Huh, aku malas meladenimu. Tapi ingat itu bukan berarti aku takut padamu!” Setelah berkata begitu, aku menghentakkan kaki. Detik berikutnya melenggang menuju pertemuan kembali. Sumpah, rasan
Read more
KAPAL OLENG
ELABenarlah setelah minum, badanku sedikit nyaman. Rasa haus hilang berganti kesejukan. Terbuat dari apa hati Rida? Masa iya pada orang yang telah menghancurkan rumah tangganya bisa tetap bersikap baik. Sungguh, aku tak sanggup memiliki kebeningan hati seperti itu. Apakah bahagia jadi orang sabar seperti itu? Kurasa akan selalu diinjak orang lain. Setelah tuntas semua urusan, Jim mengajakku pulang. Ia terlihat cemas melihat istrinya makin kepayahan. Dan aku pun sudah tak mau lagi melakukan apapun. Yang diinginkan hanya mandi lanjut rebahan. “Maaf, ya, Sayang jadi membuatmu sakit begini,” bisik Jim sambil mengusap perutku di dalam mobil. Aku tak bisa merespon sebab sudah tak berdaya. Hanya bisa menyandarkan tubuh di pelukannya. * Syukurlah pertemuan itu membuahkan hasil. Jim memiliki rekanan baru dalam berbisnis. Mereka mau bekerjasama dalam pelaksanaan proyek yang digagas perusahaan keluarga Pratama. Perlahan perusahaan mulai bangkit kembali. Meski tak melesat, minimal dapat b
Read more
GUGUR
JIM Aku meraih tubuh Ela yang hampir meluncur ke lantai. Jiwa wanita ini mungkin terlalu tertekan hingga tubuh pun kehilangan kekuatan. Niatku menggendong ke kamar urung, saat terasa di tangan ada sesuatu yang basah. Dan, Darah, ada darah! Saat sadar darah itu berasal dari jalan lahir, aku menjadi panik. Seperti orang kesurupan, aku berlari sambil teriak-teriak. Para pelayan berhamburan karena ingin tahu apa yang terjadi. Salah satu dari mereka sigap mengeluarkan mobil dari garasi. Kini, aku meluncur bersama Ela menuju rumah sakit. Darah itu kini membasahi kemeja dan celana panjangku. Aku merasa cairan itu terus mengalir. Nyaliku ciut saat terbayang segala kemungkinan buruk. Aku terus memanggil nama Ela agar ia sadar. Namun, itu semua sia-sia. Sesampainya di rumah sakit, Ela langsung mendapat perawatan di ruang IGD. Selama pemeriksaan, aku hanya bisa menunggu dalam kepanikan.. Keputusannya, janin Ela harus dikeluarkan sekarang. Jika tidak, akan ada bahaya bagi ibu dan bayinya
Read more
JATUH
JIMJadi, sudah seharusnya aku tak marah berlebihan atas apa yang terjadi kini. Bukankah ini balasan atas kebejatanku di masa lalu? Lantas jika ingin marah, marah pada siapa? Kuusap batu nisan sekali lagi sebelum pergi meninggalkan pekuburan ini. Dengan dipapah oleh dua pengawal, aku melangkah gontai. Nak, kita tak dapat bersama di dunia. Tolong bantu papi di akhirat nanti. Pinta pada Tuhan agar membersamakan kita dalam kebahagiaan abadi. Papi berjanji akan berupaya menetapi jalan perubahan ini. Semoga mamimu bersedia kembali ke jalan yang benar. * Setelah dipastikan tenang, aku diizinkan menemui Ela. Wanita itu sudah siuman setelah menjalani perawatan selama satu minggu. Saat masuk ruang perawatannya, Ela tengah memandang lurus ke dinding kamar. Ia tak menoleh, meski aku sudah duduk di sampingnya. Tatapan wanita ini kosong. Raganya ada di dekatku, tapi jiwanya terbang entah ke mana. Ia pasti tertekan atas musibah demi musibah yang menimpa kami sejak pernikahan terjadi. Kurengk
Read more
MENGEMIS MAAF
CINDY Akhirnya hasratku menghancurkan Jim dan Ela telah tersalurkan. Pria brengsek itu kini telah kehilangan apa yang ia perjuangkan. Begitu juga gundiknya. Wanita jahanam itu pasti sedang meratapi gelombang kesakitan yang menggulung kesombongannya. Aku masih ingat bagaimana Jim dan Ela melepas hasrat setannya di depan mataku. Mereka sangat kotor dan menjijikkan. Meski dulu aku berkhianat pada Afgan, tapi tak sampai melepas kehormatan pada Jim. Kami tak pernah berzina satu kalipun. Aku masih menjaga kehormatan Afgan di depan manusia. Tak sekalipun mengizinkan Jim menikmati tubuh ini sebelum kami sah menjadi suami istri. Tapi Ela dan Jim, mereka berzina selama satu tahun di belakangku. Saling melampiaskan napsu tanpa belas kasihan pada istri yang setia menanti di rumah. Jim pun telah mengingkari janjinya hanya menjadikan diri ini teman hidup hingga akhir masa. Dia tergoda oleh kebinalan Ela hingga mengempaskan sumpah setia. Ela bukan hanya merebut Jim, tapi ia juga menghinadinak
Read more
RINGAN
Wajah Jim kini mulai berbinar. Ia seperti mendapat kehidupan setelah mengalami kematian sementara. Berkali-kali mantan suamiku itu mengucapkan terima kasih. “Sekali lagi aku ucapkan terima kasih. Kami sekarang ada di pesantren AnNuur untuk terapi kejiwaan papa, mama dan Ela. Sekaligus agar kami mendekat kepada Tuhan. .Aku akan mengirim alamat lengkap jika kau memerlukannya untuk...” “Aku sudah memaafkanmu maka tak mungkin datang untuk membunuhmu. Pergilah sekarang!” Jim pun berlalu dengan langkah ringan. Aku mengiringi kepergiannya dengan dada yang terasa lapang. Tak sempit dan sakit seperti sebelumnya. * “Ingatlah Edward, Pernikahan kita hanya sementara. Aku hanya memintamu jadi suamiku hingga Jim hancur. Setelah itu kita pisah ‘kan. Jadi sekarang kita bisa mengurus surat perceraian!” Edward urung meneguk minuman yang gelasnya sudah ada di bibir. Iris biru itu di arahkan padaku. Begitu dalam tatapannya hingga aku tak sanggup berlama-lama beradu dengan sorot itu. “Aku tak mau b
Read more
TERAPI
JIM Keluarga Kevin kabur keluar negeri dengan membawa harta yang masih bisa mereka ambil. Entah berapa miliar yang dilarikan, tak kupedulikan juga. Aku membiarkan saja hal itu sebab tak punya kuasa mencegah. Intinya tiga orang itu menyerahkan semua urusan padaku saat kapal perusahaan tengah tenggelam. Aku sendiri pun bisa mengamankan uang tunai sebanyak tiga koper besar. Semua perhiasan mama dan Ela juga barang berharga aku dan papa berhasil diselamatkan. Kulakukan itu sekitar tiga bulan sebelum perusahaan dinyatakan bangkrut. Untunglah otak ini masih punya ide cemerlang. Kalau tidak kami mungkin sudah jadi gembel di hari itu. Hari di mana semua diepaskan dari kami. Harta lain tak ada satu pun yang dapat dibawa. Rumah, tanah, mobil semua disita bank. Sebagian dipakai untuk membayarkan kewajiban pada karyawan yang harus kehilangan pekerjaan. Di hari kehancuran itu jiwaku sudah lebih kuat sebab sebelumnya memang telah dipersiapkan. Saat semua yang telah kami bangun roboh tanpa bisa
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status