All Chapters of Queen of Shield - Putri Sang Duke: Chapter 21 - Chapter 30
100 Chapters
21. Untung dan Rugi
….. Dengan berat hati Alden meraih stempel resmi raja, kemudian mencetakkan tintanya pada surat pembatalan pertunangan yang diajukan oleh Koa Dorian. Desakkan yang datang dari pihak Keluarga Dorian serta protes ratusan rakyat Elinor di wilayah Leander membuat Alden tak memiliki kesempatan lagi untuk menunda keputusannya. “Padahal ini peluang yang bagus untuk menaikkan posisi keluarga Selir Camille,” ujar Alden frustrasi. Camille Agas atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Camille Elinor adalah selir ketiga Alden, ibu kandung dari Pangeran Nathaniel. Dikarenakan status keluarganya yang merupakan bangsawan rendah, Camille sering mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan dari para penghuni istana lain. Mencoba berbesan dengan Keluarga Dorian adalah salah satu usaha yang Alden lakukan untuk menaikkan derajat istri kesayangannya tersebut. “Antarkan ini ke Badan Sekretariat Negara sebelum dikirimkan ke kediaman Duke Sander Dorian,” seru Alden pada sekretaris pribadinya. “Baik Yang Muli
Read more
22. Tak Mau Menyerah
….. Lukisan besar yang dipajang di dinding belakang meja kerja Black menarik perhatian Koa. Sebuah lukisan berisi foto keluarga— mendiang Duke Carl, Madam Adelaine dan Black kecil. Ekspresi datar dari ketiganya tampak sama persis, begitu dingin dan menyeramkan. “Saya dengar, rumah kaca yang ada di depan sana milik Madam Adelaine.” Black yang tengah menyibukkan diri, membaca berkas-berkas pekerjaannya untuk hari ini seketika berhenti. “Kau suka dengan rumah kaca itu?” tanya Black memastikan. Koa menoleh ke arah Black. “Iya. Saya suka.” Untuk beberapa saat Black terdiam. “Kalau begitu, rumah kaca itu jadi milikmu sekarang,” usul Black tanpa ragu. “Lord? Tapi rumah kaca itu milik Madam Ade— “Beliau tidak akan kembali ke mansion ini lagi,” potong Black cepat. “Setelah mendiang duke meninggal, madam tidak mempunyai keinginan untuk tinggal di tempat ini.” Duke Carl Leander— ayah dari Black meninggal dunia ketika Black baru saja lulus dari Akademi Kerajaan. Sebagai satu-satunya keturu
Read more
23. Tetap Tinggal di Ibukota
….. “Lady, kita sudah sampai.” Sir Ethan membantu Koa turun dari kereta. Di depan pintu utama mansion milik Keluarga Dorian yang ada di ibukota, nampak Duke Sander beserta Madam Cleo dan para penghuni yang lain telah menunggu kedatangannya. Didampingi Yona dan Sir Ethan, Koa memberikan salam kepada semua orang. “Bagaimana perjalananmu?” tanya Duke Sander penuh perhatian. Koa tersenyum tipis. “Tentu saja sangat nyaman. Mereka menjaga saya dengan sangat baik.” Di tengah bincang-bincangnya bersama Duke Sander, Koa sesekali mencuri pandang ke arah Madam Cleo yang berdiri di belakang mereka. Mengetahui wanita itu lebih diam dibandingkan biasanya, Koa menjadi sedikit cemas. “Aku dengar, kau memilih tinggal sementara waktu di ibukota dikarenakan undangan Lady Otsana?” “Saya sudah berjanji akan hadir dalam acara pameran seni milik Lady Otsana. Tidak sopan jika saya membatalkannya, padahal saya sendiri yang menawarkan diri.” Keluarga Dorian dijadwalkan kembali ke Dorian Dukedom minggu i
Read more
24. Percakapan di Pameran Seni
….. Gaun mewah berbahan satin yang membalut tubuh Koa, ditambah lagi dengan cara berjalannya yang begitu anggun berhasil mengalihkan mata para pengunjung dari lukisan indah yang ada di hadapan mereka. Kehadiran Koa di Akademi Kerajaan sukses menyita perhatian banyak orang. “Kau sudah dengar?” “Tentang?” “Perselingkuhan Lady Dorian dan Duke Leander.” “Bukankah mereka baru menjalin hubungan setelah Lady Dorian membatalkan pertunangannya bersama Pangeran Nathaniel.” “Gosipnya mereka sudah menjalin hubungan bahkan sebelum Raja Alden secara resmi menyetujui pembatalan pertunangan yang ajukan Lady Dorian.” “Ah benar juga. Saat kompetisi berburu kemarin pun, Lady Dorian tidak menemani Pangeran Nathaniel dan malah datang bersama Duke Leander.” “Aneh bukan.” “Benar-benar memalukan.” Meski geram, Yona dan Sir Ethan terpaksa menutup mata dan telinga mereka. Sesaat sebelum masuk ke dalam, Koa memang sudah memberi peringatan kepada keduanya untuk diam dan mengabaikan ucapan orang-orang.
Read more
25. Aku Mandul?
….. Rombongan manusia yang terdiri dari beberapa bangsawan kaya terlihat memasuki salah satu ruangan di Akademi Kerajaan yang pintunya dijaga ketat oleh pengawal istana. Koa yang tak sengaja melihat langsung dibuat penasaran. Ia lantas bertanya kepada Aylin yang berada tepat di sebelahnya. “Apa yang mereka lakukan di dalam sana, Lady Otsana?” Aylin mengalihkan pandangan menuju arah yang ditunjukkan Koa. “Maafkan saya, Lady Dorian. Saya lupa memberitahu Anda. Sebenarnya pameran seni ini merupakan acara amal.” “Acara amal?” “Ruangan yang baru saja Anda tunjuk adalah tempat pelelangan lukisan. Uang hasil penjualan lukisan tersebut yang menjadi sumber dananya.” Koa mengamati satu per satu dari mereka yang masuk ke dalam ruang pelelangan. Ia menyadari terdapat perbedaan penampilan yang sangat mencolok antara tamu acara pelelangan dengan pengunjung pameran yang lain. “Apakah acara amal ini hanya diikuti oleh orang-orang tertentu saja, seperti mereka yang mendapatkan undangan khusus?”
Read more
26. Serangan Kedua
….. “Aku baru saja menerima undangan makan malam dari Pangeran Zielle.” Black menyerahkan piring berisi steik daging yang sudah ia potong kecil-kecil kepada Koa. “Akan ada Lady Otsana juga di sana. Aku berniat mengajakmu untuk ikut bersamaku.” “Apakah tidak masalah jika saya ikut datang?” Black menikmati wine merah yang baru saja dituangkan ke dalam gelas oleh seorang maid. “Ini bukan acara makan malam resmi. Hanya akan ada kami bertiga dan tempatnya pun di restoran biasa. Kupikir tidak ada masalah membawa pasangan sendiri.” Mendadak Koa teringat isi obrolannya bersama Aylin siang ini. Obrolan yang dilakukan dengan cara berbisik dan penuh kehati-hatian itu membahas perihal acara amal yang diselenggarakan di Akademi Kerajaan. “Lord, pernahkan Anda mendengar kabar tentang Perkumpulan Plouton?” Kata Plouton atau Pluto memiliki arti dewa kekayaan dalam mitologi Yunani. Disebut dewa kekayaan karena Dewa Pluto sendiri dimitoskan menguasai bagian dalam dari isi bumi yang semua orang ket
Read more
27. Ditangkap
….. Sesuai janjinya, selepas acara makan malam kami selesai, Lady Otsana mengajakku pergi ke ruang ganti tamu restoran untuk memberitahukan hasil pencariannya. Dengan alasan hendak membenarkan riasan, kami berhasil sampai di ruang ganti tamu tanpa menemukan masalah. Keanehan pun mulai terjadi. Tak lama setelah kami sampai di sana, Lady Otsana tiba-tiba saja terdiam dan menutup rapat mulutnya dengan kedua tangan. Karena khawatir, aku menyuruhnya untuk duduk dulu di kursi yang disediakan di ruang ganti. Dengan suara bergetar dan wajah pucat, ia mengatakan padaku jika ia mendadak merasa sangat mual. Mendengar itu, aku yang panik langsung berlari keluar, meminta bantuan Licia dan Yona yang memang kami minta untuk menunggu di luar. Selepas mendapatkan bantuan, aku dengan cepat kembali lagi ke dalam dan seketika terkejut ketika mendapati Lady Otsana sudah jatuh tak sadarkan diri di lantai. Duke Leander dan Pangeran Zielle sampai di ruang ganti tak lama kemudian. Aku yang sangat syok hany
Read more
28. Penjara Menara
….. Koa yang baru terbangun dari tidur siangnya terkejut mendapati kamar dalam keadaan gelap gulita. Dengan posisi masih berbaring, Koa memilih melamun untuk beberapa saat. Mulai bosan, Koa akhirnya keluar dari ranjang. “Bangunan-bangunan yang ada di ibukota dapat dilihat dengan jelas dari tempat ini.” Koa duduk di pinggiran jendela kamar sembari memandang ke luar dengan tatapan kagum. Cahaya terang di jalanan ibukota saat malam hari mengingatkannya pada langit berbintang di musim dingin. “Duke Leander— lagi-lagi pria itu mengambil keputusan tanpa membicarakannya dulu denganku,” ujar Koa, masih kesal pada Black. Ketika petugas dari Badan Penyidik datang ke mansion dan menangkapnya, Koa sempat berpikiran untuk kabur. Ia mengira, ada seseorang yang sedang berusaha menjebaknya. Penjara kotor dan ruang penyiksaan berisikan alat-alat aneh, gambaran mengerikan semacam itu langsung memenuhi isi kepala Koa. Tidak disangka, ia malah dikurung di dalam menara. Bangunan menara yang sementara
Read more
29. Panik
….. “Kak, sebelum Aylin jatuh tak sadarkan diri, bukankah dia sempat menghabiskan waktunya bersama Lady Dorian?” Zielle sontak memincingkan mata. Pria itu sangsi, sebab ia berusaha keras menutupi masalah ini agar tidak diketahui oleh para anggota inti dari parlemen Elinor. “Kau dengar itu dari mana?” “Asal kakak tahu. Berita semacam itu mudah sekali menyebar di lingkungan istana. Semua orang yang tinggal di sini, mulut mereka tidak dapat dipercaya,” jelas Zehra sembari menunjuk bibirnya sendiri. "Sebaiknya kau diam. Aku tidak mau masalah ini bertambah besar." Meski tidak sepenuhnya mengerti, Zehra mengangguk. "Baiklah. Aku turuti permintaanmu." Setelah melintasi lorong-lorong panjang istana, rombongan mereka akhirnya sampai di tujuan. Pengawal Zielle segera membukakan pintu kamar tuannya. “Kukira kau sudah tidak peduli lagi pada Aylin,” ujar Zielle masih curiga. “H-huh?! Tentu saja aku masih peduli. L-lagi pula, sebentar lagi dia akan menjadi kakak iparku,” balas Zehra terlihat
Read more
30. Penghianatan Zehra
….. Bunyi keras pecahan kaca memekakkan telinga Black. Ia sontak berhenti dengan napas memburu. Gelisah, Black kuatkan otot-otot kakinya yang tegang setelah berlari menaiki ratusan anak tangga menara. Ia kembali bergerak, tak mau kehilangan satu detik pun dari waktunya. Tinggal satu lantai lagi, dan ia akan sampai di tempat Koa. Bersama Zielle, Taylor, Arnold, serta Ethan—ksatria Dorian Dukedom, pria-pria tangguh itu sudah siap menyelamatkan sang lady. “Bajingan-bajingan ini!” teriak Koa seperti orang kesetanan. “Lady Dorian!” teriak Black semakin mempercepat larinya. Ketika hampir sampai di depan pintu yang terbuka, Black tahu-tahu berhenti. Aksinya ini membuat Zielle tanpa sengaja menabrak punggungnya. Seperti tengah menahan gejolak panas dari dalam, geraman bernada rendah terdengar dari arah pria itu. “Black? Apa yang kau lakukan? Kenapa berhenti di tengah jalan?” tanya Zielle heran. Namun ketika dirinya merasakan aura mengerikan yang dikeluarkan Black, Zielle spontan menjauhka
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status