Semua Bab Sang pemilik Hati: Bab 51 - Bab 60
73 Bab
Bab 50
Awan-awan gelap menutupi seluruh angkasa, menyelimuti malam ini membuat semakin gelap gulita. Suara Guntur berbunyi samar yang diiringi suara petir yang saling bersahutan. Membuat siapa saja yang mendengarnya pasti akan merasa ketakutan.Angin malam yang bercampur dengan air hujan membuat udara semakin dingin. Melalui celah-celah jendela masuk untuk membekukan wanita yang masih duduk terdiam di dalam kegelapan itu. Tak peduli sedingin apa angin malam, nyatanya hati lebih membeku dari ini.Sesekali suara helaan nafas terdengar, seiring dengan suara Isak kecil yang keluar dari bibir pucat wanita itu. Rasa sakit dan rasa sesal dihatinya membuat ia terpuruk begitu dalam. Ia benci bersikap begitu lemah, tapi kegagalan kali ini benar-benar membuat ia menjadi yang terlemah sepanjang hidupnya.Terdengar suara derap langkah yang mulai mendekati kamarnya, Intan memilih tak peduli atau pun berpindah dari lantai dingin yang ia duduki. Baginya ini pantas menghukum dirinya sendiri yang gagal menja
Baca selengkapnya
Bab 51
Zaki menemukan keberadaan Najwa yang lari ke Singapura. Gadis itu telah dihubungi dan juga kedua orang tuanya juga diberi tahukan kelakuan buruk Najwa. Bibi Lia yang mendengar kelakuan buruk anak gadisnya itu hanya diam saja. Ia terlihat tak tertarik untuk meminta maaf ataupun memarahi sang putri. Bunda Tika bahkan mencoba mendesak adik sepupunya itu untuk segera menyuruh Najwa pulang dengan paksa.“Lia, apa kamu tidak bisa memaksa Najwa pulang? Bagaimanapun dia harus ada disini untuk mempertanggung jawab pada keluarga besan ku,” Ibu Zaki berucap dengan kecewa. “Aku tidak bisa, kak. Kamu kan tahu bagaimana keras kepalanya gadis itu.” Bibi Lia berkilah, “lagi pula ini bukan kesalahannya,”“Apa maksudmu Lia! Apa kamu masih berusaha untuk membela anak yang tidak tahu terima kasih itu!” Herman ikut angkat bicara. “Atau ini semua memang sudah kalian rencanakan?!”“Jangan menuduhku, mas Hendra. Bukankah semua ini kalianlah yang seharusnya bertanggung jawab? Kalian menolak begitu saja lama
Baca selengkapnya
Bab 52
Perpisahan adalah suatu hal yang tidak pernah Zaki pikirkan selam ini. Bagaimana pun Intan meminta, ia tidak akan pernah mengabulkannya. Ia tahu sekarang Istrinya itu sedang dilanda amarah, tapi ia yakin hari esoknya lagi mereka akan menjadi pasangan yang baik lagi.“Seharusnya kamu tidak mengatakan itu, dek. Bagaimana pun kita sama-sama merasakan kehilangan, aku juga sedih gak hanya kamu saja.” “Tapi ... Kamu mencintai orang lain, mas. Aku rela, aku akan melepaskan mu dengan orang yang bisa membuat mu bahagia,” “Siapa yang bilang aku mencintai orang lain! Aku hanya mencintai mu, istriku! Kenapa kamu selalu mengulangi perkataan yang tidak benar itu?!” Zaki sangat marah, ia benci dengan tuduhan yang tidak benar itu.Intan tidak ingin mendengarkan pengakuan ini semua, hatinya masih sakit. Rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuh tak kan mungkin bisa hilang begitu saja. Ia mencoba mencari kejujuran dari mata hitam itu, tapi disana ia tidak menemukan sedikit pun kebohongan. Sekarang i
Baca selengkapnya
Bab 53
Embusan nafas lembut terasa di wajah Zaki, membuat ia berlahan membuka matanya. Dia langsung tahu malam ini ia kembali tidur dengan nyenyak, setelah beberapa hari ini dirinya tak bisa tidur dengan baik.Ketika ia berhasil membuka mata, wajah istrinya lah yang pertama kali ia lihat, membuat ia serasa bagikan mimpi. Ia ingat, tadi malam ia memutuskan untuk tidur di rumah mertuanya karena tak ingin berpisah dengan sang istri, tidak ia sangka paginya akan sebaik ini karena bisa kembali memeluk tubuh yang sangat ia rindukan ini.Ya Tuhan...Bertapa rindu dirinya saat-saat seperti ini. Hanya ini yang ia minta sepanjang perpisahan mereka. Hanya ini, kembali bersama istrinya.“Mas, kamu sudah bangun?” Intan menggeliat membuat pelukan mereka sedikit merenggang. Zaki kembali menarik tubuh wanita itu agar kembali merapat padanya.“Nanti saja bangunannya. Aku Cuma mau begini sebentar, sayang. Jangan ganggu ya.” Zaki berucap sembari menatap wajah cantik Istrinya tak jemu.Intan terkekeh geli, “bai
Baca selengkapnya
Bab 54
Bella tertunduk sedih. Ia sudah begitu banyak berjuang tapi tetap saja tak bisa menandingi wanita beruntung ini.“Terima kasih. Kamu juga pasangan yang serasi bersama Kak Ferdi,” Intan membalas ucapan Bella. Ia menatap Ferdi yang terlihat canggung karena ia sempat terpergok sedang menatapnya. Intan berbalik menatap Zaki. Ingin sekali ia memarahi suaminya itu yang sudah mendorongnya masuk kedalam situasi seperti ini. Tapi ia juga tak bisa melakukannya.Sedangkan Ferdi mulai merasa aneh dengan interaksi Bella dan juga Ferdi. Sepertinya mereka saling mengenal, tapi pernah bertemu dimana? “Kalian saling mengenal? Maksudku, Bella kamu kenal dengan suaminya Intan?”Bella hampir saja menyembur air yang sedang diminumnya. Ia melupakan masalah itu, jika pria ini sampai memberi tahu pertemuan mereka dimana apa yang akan terjadi?“Kami pernah sekali bertemu di rumah sakit, bukan begitu nona Bella?”Dor!Bagaikan diterpa badai, Bella merasa akan ada bencana. Ia mendapatkan tatapan tajam Suaminy
Baca selengkapnya
Bab 55
Pada titik dimana kamu akan berhenti berharap pada masa lalu, dan memfokuskan pada masa depan. Tapi kenyataan malah kembali menamparmu dengan kebenaran. Rasanya memang sakit, tapi bukankah ia harus tetap bertahan demi sebuah kesetiaan?“Bagaimana dok? Apa kondisi istri saya akan membaik?” Ferdi bertanya pada sang dokter dengan kawatir.Bella baru saja diperiksa secara menyeluruh. Dan dari raut wajah sang dokter, Ferdi tahu ini tidak sesederhana yang mereka pikirkan. Apakah kali ini ia akan kembali kehilangan?Kenapa setiap ia sudah mulai mencintai milikinya, dan kembali harus dipisahkan karena sebuah takdir.“Ini sangat buruk. Terakhir kali dia melakukan pemeriksaan, kesehatannya masih cukup baik. Tapi sekarang kanker yang dideritanya semakin ganas.”Ferdi mulai gelisah. Rasanya ia tak siap mendengarkan kebenaran ini sekarang.“Apa masih bisa di obati, dok?”“Nona Bella sejak lama sudah kami anjurkan untuk melakukan operasi, tapi dia selalu menolak. Dana sekarang keadaannya semakin m
Baca selengkapnya
Bab 56
Ia tak tahu harus melakukan apa lagi, semua yang dia pikirkan tak sesuai dengan kenyataan. Ia berpikir akan dengan mudah akan melepaskan Ferdi, dan dia bisa hidup sendiri tanpa menyulitkan orang-orang yang dicintainya.Tapi sekarang kenapa pria itu tiba-tiba saja berubah? Kenapa dia terlihat seperti sangat menghawatirkannya? Boleh dirinya senang, tapi ia juga takut jika itu hannyalah rasa kasihan saja. Mana mungkin hati yang sudah begitu keras bisa mencair sekarang, mungkin itu hanya rasa kasihan saja yang ia berikan pada wanita yang sekarat ini.Ferdi yang tadi pergi dengan marah, sampai sekarang belum kembali. Hari sudah malam, ia jadi menghawatirkan suaminya itu. Dia pergi dalam keadaan marah, Bella tak ingin terjadi sesuatu pada pria itu.Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Bella dari ponselnya. Ia bernafas lega melihat Ferdi telah kembali. Saat ia berdiri ingin menyambut kepulangan suaminya, entah mengapa ia merasa kepalanya pusing. “Mas,” Bella mendekati sang suami, “kamu
Baca selengkapnya
Bab 57
Seorang pria katanya berhak mengagumi kecantikan wanita manapun. Tapi kenapa saat para wanita mengagumi pria lain dia merasa cemburu? Apakah itu adil?Sama dengan Zaki dan Intan saat ini. Dulu saat Zaki berdekatan dengan Najwa Intan marah, tapi pria itu selalu berkata mereka hanya sepupu dan itu dianggap hal yang wajar padahal mereka tak punya hubungan darah sedikit pun. Tapi lihatlah sekarang, saat Intan hanya menyapa mantan kekasihnya pria itu sudah terbakar api cemburu. Apa itu adil?“Wajahmu jelek, mas. Gak usah ditekuk begitu,” canda Intan menggoda suaminya.“Salah kamu sih, ngapain mengobrol dengan mantan pacar mu itu?” Intan terkekeh geli mendengar nada merajuk pria kesayangannya ini.“Ternyata kamu bisa cemburu juga ya mas, jadi senang aku.” “Loh, kok senang?” tanya Zaki tak terima. “Iya lah. Cemburu kan tandanya cinta ... Jadi kalau kamu sering cemburu berarti cintamu sangat besar padaku.”Zaki menatap istrinya tak suka, “bilang saja kamu ingin bertemu selalu dengan mantan
Baca selengkapnya
Bab 58
“mas kamu datang?” Bella bertanya dengan suara seraknya. Wanita pucat itu hanya bisa berbaring di atas tempat tidur. Akhir-akhir ini kesehatannya sering kali drop, kanker payudara yang dideritanya semakin parah membuat ia begitu menyedihkan.Pengobatan yang dilakukan ini tak membuat dirinya langsung sembuh, tapi malah memiliki perjuangan yang begitu meyakinkan. Salah satunya ia harus tinggal di rumah sakit untuk dirawat setiap hari. Jika dia bisa memilih, ia akan memilih di rumah saja, ia tidak akan peduli hidup atau mati asalkan bisa selalu bersama suaminya.Ferdi duduk di kursi sebelah tempat tidur Bella, “tentu saja aku datang ... Bagaimana keadaan mu sekarang,” Bella tertunduk diam, ia malu dengan dirinya sendiri. Wanita penyakitan, ia merasa tak percaya diri sekarang. Apalagi didepannya pria yang dicintainya, pria yang sebentar lagi mungkin saja akan menyerah melihat kondisinya yang semakin memburuk.“Tak ada yang lebih baik ... Semakin hari penyakit ini semakin menyiksa ku, ra
Baca selengkapnya
Bab 59
Ferdi kembali memasuki kamar inap istrinya. Ia menatap wanita yang sedang sibuk dengan bukunya itu tanpa mengacuhkan keberadaannya.“Sudah minum obat, dek?”Bella mendongak, ia tersenyum manis lalu menggeleng pelan. Ferdi berdecak kesal, kenapa Wanitanya ini susah sekali dibilang.“Kamu itu bandel ya, sudah dibilang jangan sampai lupa minum obat. Gimana bisa sembuh kalau begini terus,” Ferdi terus saja berceloteh, ia tak sadar wanita didepannya sudah menahan tawa melihat bertapa cerewetnya dia.“Aku pasti sembuh kok mas. Asalkan ada kamu selalu di sisiku,”DegFerdi bergeming, ia menatap dalam manik mata istrinya. Disana ia bisa melihat bertapa banyak kesedihan yang wanita ini sembunyikan darinya, orang yang selalu ingin terlihat baik-baik saja didepannya tapi ternyata juga ikut terluka karena keegoisan.“Kenapa ngomong seperti itu?” Bella tak menjawab, ia memilih membuang pandangannya. Ia merasa enggan untuk berucap.“Minumlah obat ini, setelah itu istirahat. Jangan terlalu lama memb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status