Bagian 17PoV Lintang Pagi-pagi sekali aku hari ini bangun. Tentu saja bukan buat ngegantiin si Fajar yang ususnya manja bin lemah itu. Kalau saja kemarin nggak sekalian ngecek pembukuan minimarket, memang rasanya ogah aku berlama-lama jagain mesin kasir. Bukan apa-apa. Hobi baruku ngurusi cupang sama lele di rumah jadi keganggu. Eh, tapi, gara-gara ke minimarket sih, aku jadi ketemu lagi sama Sisi. Cewek itu ternyata berubah drastis dari waktu SMA dulu. Bisa-bisanya dia menjadi secantik sekarang. Body-nya sintal, kulitnya putih, belum lagi model rambut bob yang diwarnai cokelat almond itu sangat pas sekali di wajah bentuk hati miliknya. Aku yakin 100% bahwa saat kami berjumpa, si Sisi hanya pakai bedak dan lipstik tipis. Namun, kecantikannya itu seperti mampu menyihirku. Rasa sebal kepada anak-ana
Read More