Share

16

BAGIAN 16

              “Ma, ceritakan kepadaku sekarang. Seperti apa kronologis kejadiannya.” Aku mulai meraih jari jemari kanan Mama yang bebas dari infus. Kutatap lembut beliau. Berharap sikap baikku kali ini dapat membuatnya terbuka.

              Wanita itu menoleh perlahan. Menatap dengan kedua manik yang sayu. Wajahnya benar-benar terlihat kacau sekaligus payah. Kasihan Mama, pikirku.

              “Dia … ada meneleponmu ya, siang hari itu?” tanya Mama dengan suara pelan. Susah sekali bagi Mama untuk membuka bibirnya. Sebab bengkak itu belum juga kunjung mengempis.

              Aku mengangguk. Mengatupkan dua bibirku rapat-rapat, sembari menaruh cemas di dada.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
mbok mi
semangaat sisi
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status