Semua Bab Unexpected love: Bab 71 - Bab 80
83 Bab
Bab 71. Menyepi.
Mirela memacu mobilnya hingga ke luar kota ke sebuah hotel di kaki bukit yang sejuk dan indah. Dia lalu turun dari mobilnya dan memandang berkeliling.'Sepertinya ini tempat yang lumayan untuk dijadikan tempat menyepi, tidak hanya tempatnya yang tenang dan jauh dari kebisingan, tapi hawanya juga sejuk menyegarkan,' pikir Mirela sambil memasuki loby hotel."Ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis hotel ramah."Apakah masih ada kamar tersisa?" tanya Mirela ragu.Hotel ini sangat bagus, dari segi letak lokasi dan bangunan juga sangat oke, Mirela merasa tidak yakin masih memiliki kesempatan untuk menempati kamar di salah satu kamar hotel yang dia datangi ini."Masih ada kamar tersisa tapi itu di kamar vip, apakah kakak berminat?"tanya resepsionis itu ramah.Dia melihat gadis di hadapannya sekarang memiliki penampilan oke dan berkelas, sepertinya tidak akan bermasalah jika menawarkan sisa kamar vip kosong berharga lumayan tinggi yang tinggal satu-satunya di hotel mereka.Mirela mengiy
Baca selengkapnya
Bab 72. Nyonya Besar.
Dean mengerutkan kening setelah bolak balik menelepon Mirela masih juga tidak di angkat oleh istrinya tersebut.Dengan penasaran dia terus mengulang panggilan teleponnya ke ponsel Mirela. Dean tahu istrinya itu masih marah dan terkejut. Dirinya sendiri merasa kaget mendapati kenyataan kalau dirinya telah memiliki anak berusia balita. Padahal dia sama sekali tidak pernah berhubungan intim dengan wanita manapun."Halo?" sapa Mirela ragu.Walau enggan akhirnya dia memutuskan untuk menerima telepon dari pria yang sudah resmi menjadi suaminya dan membohonginya itu."Sayang, di mana kamu?" tanya Dean lembut." ... "Mirela hanya diam, tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak ingin Dean datang ke hotel tempatnya menginap di saat dia sedang enggan untuk menemuinya."Baiklah, kalau kamu merasa berat untuk mengatakan di mana kamu, tidak apa, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku akan menyelesaikan masalah ini secepatnya, aku janji.""Aku tidak peduli!""Tapi aku peduli, aku sendiri merasa bingun
Baca selengkapnya
Bab 73. Ibu Anak Dean.
Mirela merasa segar sekali ketika bangun di pagi hari. Hotel ini benar-benar nyaman dan pelayanannya pun ramah. Mirela jadi betah tinggal di sini dan berencana ingin menambah hari jika masa menginapnya di hotel ini habis.Dia membersihkan diri sebelum turun ke ruang makan untuk sarapan pagi. Mirela berdecak kagum melihat makanan pagi ini, itu lebih beraneka ragam dan terlihat lezat. Di ujung meja tampak seorang pelayan berjaga sambil tersenyum menyodorkan piring kepada Mirela. Dia mengambilnya dan mengucapkan terima kasih.Mirela mulai mengambil makanan yang dia suka, tapi dalam porsi yang sangat sedikit, membuat pelayan hotel itu merasa tidak enak. Mengapa istri bos makannya sedikit sekali? Apakah makanan yang mereka hidangkan kurang lezat? Sepertinya dia harus melaporkan hal ini pada atasannya."Maaf, apakah masakan hari tidak baik?" tanya pelayan hotel ramah."Ini sangat baik," jawab Mirela sambil tersenyum. "Hanya saja ketika sarapan aku tidak terbiasa makan banyak," lanjutnya."
Baca selengkapnya
Bab 74. Ancaman.
Dean meneliti kembali wajah Sinta yang sudah memiliki banyak perubahan dari gaya berdandan yang alami menjadi menor dan seksi seperti sekarang ini.Sinta sendiri tampak acuh tak acuh menghadapi sikap sarkasme Dean. Dia tahu saat ini ada banyak perubahan yang terjadi pada dirinya yang membuat Dean merasa tidak yakin kalau dia adalah Sinta yang dulu dikenalnya.Namun, Sinta tidak peduli, bagaimanapun Dean tidak akan dapat menolak kemiripan putranya dengan dirinya sendiri. Jadi Sinta merasa yakin kalau Dean tidak akan menolak untuk menerima putranya. Jika putranya diterima maka otomatis dia sebagai ibunya juga harus ikut mendampingi. Sinta tidak keberatan menjadi istri ke dua Dean.Sayangnya Sinta tidak mengerti bahwa tidak semua wanita mau menerima wanita lain di dalam biduk rumah tangganya. Tidak semua wanita juga mau berbagi suami dengan wanita lain sebagaimana dirinya yang bersedia menjadi istri ke dua Dean."Jadi apa mau kamu sekarang?" tanya Dean ingin tahu."Apakah kamu mau meneri
Baca selengkapnya
Bab 75. Ambisi Sinta.
Sinta tersenyum sinis mendengar perkataan Dean. Dia sangat percaya kalau Dean bisa melakukan apa saja pada orang-orang yang berusaha menghalangi jalannya untuk memiliki Mirela. Apa yang terjadi pada Rengga juga telah di dengar oleh Sinta. Namun, Sinta mengetahui titik lemah Dean, selama Mirela sendiri yang menyetujui Sinta menjadi istri ke dua Dean, Sinta yakin Dean pasti tidak akan menolak lagi untuk menikahi dirinya."Jika kamu ingin anak itu aku yang mengurus aku akan mengurusnya, tapi aku tidak akan mengikuti keinginanmu untuk menikah denganku atau menjadi istri keduaku!" kata Dean tegas.Sedikitpun Dean tidak ingin membuat kesalahan dalam membangun mahligai rumah tangganya bersama Mirela. Dean mendapatkan Mirela dengan susah payah setelah sekian lama mengincarnya, jadi wajar kalau Dean tidak ingin diganggu oleh siapapun atau apapun yang dapat merusak hubungannya dengan Mirela."Bagaimana kalau Mirela menyetujui?" tanya Sinta penuh harap."Sekalipun dia menyetujui, aku tetap tida
Baca selengkapnya
Bab 76. Tidak cocok.
Mirela yang sedang menikmati hari-hari indah dan tenangnya di hotel tempat dia menginap selama beberapa hari ini, mulai merasa heran dengan semua fasilitas yang diberikan oleh hotel tersebut. Dia melihat pengunjung hotel lain sama sekali tidak memiliki keistimewaan yang sama. Dia mulai mencari tahu dengan bertanya kepada pegawai hotel yang membereskan kamarnya. Namun, pegawai itu hanya mengatakan kalau Mirela telah memenangkan undian yang diam-diam dilakukan oleh pihak hotel untuk memilih satu pengunjung yang beruntung untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Mirela hanya mengangguk memahami apa yang dikatakan oleh petugas hotel tersebut. Bagaimanapun masuk akal kalau hotel sebesar ini mengadakan undian seperti ini. Cuma yang agak aneh mengapa itu dilakukan secara diam-diam? Apakah itu untuk mencegah timbulnya rasa iri di hati para pengunjungnya? Apapun itu Mirela tidak merasa keberatan untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Bukankah itu menguntungkan dirinya sendiri? Mengapa harus dit
Baca selengkapnya
Bab 77. Menyamar.
"B-bagus bos," kata manajer hotel pada akhirnya."Tentu saja orang tampan sepertiku akan tetap tampan walau memakai apapun," kata Dean bangga." ... "Manajer hotel hanya menelan ludah, tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa mendengar kata-kata narsis bosnya itu. Bosnya memang tampan, justru karena tampan itu dia benar-benar tidak cocok memakai baju petugas hotel."Siapkan troli untuk mengangkut makanan!" perintah Dean sambil memperbaiki dasinya."Baik."Manajer hotel langsung menghubungi bagian dapur untuk menyiapkan apa yang dipesan oleh bosnya dan membawanya langsung ke kantornya.Tidak lama sepasang petugas hotel mengantarkan pesanan manajer ke kantornya dan merasa heran melihat pria tampan memakai seragam pegawai hotel."Ehm ...ini bos kita, beliau akan memberikan kejutan untuk istrinya," jelas manajer agar anak buahnya tidak bersikap kurang ajar kepada Dean.Keduanya hanya mengangguk dan berlalu dari kantor manajer setelah memberikan hormat kepada Dean.Dean menanggapi ke
Baca selengkapnya
Bab 78. Kompensasi.
Dean menghela napas mendengar pertanyaan Mirela, apakah istrinya ini akan marah jika dia mengatakan terus terang kalau rumah yang sebelumnya Dean tempati saat ini dihuni oleh Sinta dan anaknya."Dia menginginkan tinggal di rumahku untuk menemani anak itu," kata Dean hati-hati sambil menatap wajah istrinya ingin melihat apakah ada perubahan setelah mendengar apa yang dia katakan.Mirela mengerutkan kening mendengar Sinta ikut tinggal di rumah Dean. Apa maksudnya? Sekalipun Dean tidak berniat menikahi Sinta, Mirela akan tetap merasa tidak nyaman jika tinggal satu atap dengan wanita yang pernah melahirkan anak suaminya tersebut."Apakah kamu akan menikahinya?" tanya Mirela ingin tahu.Kalau jawabannya iya maka Mirela tidak akan ragu untuk menggugat cerai suami yang baru dinikahinya ini."Tidak.""Aku tidak bisa tinggal bersama dia ...""Jangan khawatir, kamu dan aku akan pindah dari sana dan menempati rumah kita sendiri," potong Dean semangat."Lalu bagaimana dengan anak itu?""Biarkan d
Baca selengkapnya
Bab 79. Wanita Genit.
Mirela dan Dean melalui malam pertama mereka dengan penuh gairah. Dean benar-benar merasa puas bisa bersatu dengan wanita yang sudah lama dia kejar dan dambakan. Pagi harinya Dean bangun dengan enerjik sementara Mirela merasakan tubuhnya seperti habis tertabrak. Dia merasakan sakit dan pegal-pegal di seluruh tubuhnya. Itu semua dikarenakan aksi suaminya menjarah dan menggiling dirinya bolak balik. Mirela tidak menyangka kalau suaminya, Dean akan sangat antusias sekali melakukan penyatuan mereka tersebut berulang-ulang.Dean merasa kasihan melihat istrinya terkapar tidak berdaya akibat keganasannya semalam. Dia pun berinisiatif untuk membantu istrinya membersihkan diri di kamar mandi. Dean membopong tubuh Mirela ke kamar mandi dan mulai memandikan istrinya terlebih dahulu.Mirela mulai merasa nyaman dan pegal-pegal nya hilang ketika merasakan siraman air hangat dan pijatan lembut Dean di tubuhnya. Hal ini berbeda dengan Dean yang mati-matian menahan hasratnya agar tidak memakan istrin
Baca selengkapnya
Bab 80. Puas Dan Bahagia.
Melihat bagaimana lembutnya Dean memperlakukan Mirela, petugas hotel wanita itu terpaku tidak bergerak di tempatnya. Dia membayangkan kalau saja yang mendapatkan perlakuan itu adalah dirinya sendiri, betapa bahagianya.Dia baru tersadar setelah mendengar bentakan Dean yang mempertanyakan untuk apa dia masih berada di sini."Maaf tuan, apakah ada hal lain yang tuan perlukan?" tanya petugas wanita itu sopan, tapi tidak meninggalkan kesan genit dari nada suara dan gerak geriknya.Mirela yg berada dalam gendongan suaminya mengangkat wajahnya dan heran melihat sikap genit petugas hotel yang ada di hadapannya saat ini. Mirela mengerutkan kening, biasanya petugas-petugas hotel ini baik yang pria maupun wanita, selalu menampilkan kesan ramah dan sopan, tapi tidak ada nada genit sama sekali dalam suaranya.Dia menatap wajah suaminya ingin tahu apakah suaminya sedang melihat kegenitan petugas itu. Di luar dugaan Mirela, saat ini Dean malah sedang menatap wajah Mirela penuh kelembutan. Sedikitpu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status