All Chapters of PERNIKAHAN ANAK SMA: Chapter 11 - Chapter 17
17 Chapters
SEBELAS
Setelah menunggu hampir tiga puluh menit sendirian di ruang santai, akhirnya Benedict mendengar pergerakan yang berasal dari pintu kamar Keyla. Menoleh ke arah suara, Ben menemukan Keyla tengah berjalan gontai ke arahnya. Gadis itu mengenakan kaos oversize yang di padukan dengan celana pendek sepaha. Sederhana, namun di mata Benedict, penampilan Keyla sekarang tampak begitu sempurna. Kecantikan natural dari gadis yang baru saja selesai membersihkan diri itu membuat Benedict terkesima hingga terpaku di tempatnya duduk sekarang. Tatapan lekat dari mata tajam milik Ben kepadanya membuat Keyla sangat tidak nyaman. Gadis itu salah tingkah, memilih berdiri di dekat sofa yang di duduki oleh Ben, merasa gugup dan bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang. "Kok malah bengong di situ," Tegur Benedict memecah keheningan di antara mereka, membuat gadis itu terlihat terperanjat. "Sini duduk." Kata Benedict lagi, menepuk ruang kosong di samping dia duduk sekarang. Dengan ekspresi waja
Read more
DUA BELAS
Dan seiring berjalannya waktu, ciuman lembut Benedict pada bibir Keyla berubah menjadi pagutan liar. Entah sejak kalan mata Keyla terpejam, gadis itu tidak menyadari tangannya kini pun sudah mengalung di leher Ben, semantara tangan cowok milik cowok tersebut yang tadinya merangkup kedua sisi wajah Keyla, sekarang bergetak menuju belakang lehernya, menekan tengkuk gadis itu untuk memperdalam ciuman mereka. Geleyar aneh mulai menguasahi tubuh gadis itu sepenuhnya. Otot perutnya bergolak seolah ada ribuan kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya secara bersamaan disana. Kepalanya terasa sangat pusing karena sensasi dari ciuman Benedict yang begitu memabukkan. Keyla mengerang di sela ciuman panas mereka. Mencengkram kuat segumpal rambut dari bagian belakang kepala Ben saat merasakan lidah milik cowok itu melesak masuk kedalam mulutnya. Perasaan asing saat daging kenyal dan panas itu mulai membelai lidahnya berubah menjadi kenikmatan intens yang begitu candu bagi Keyla. Sekali lagi gadis it
Read more
TIGA BELAS
Ya, Tuhan.. apa ini benar-benar terjadi? Apa benar dia dan Benedict akan melakukan itu?Adrenalin dalam diri Keyla terasa terpompa dari dalam saat Benedict menundukkan kepalanya dan menciumnya lagi, berbeda dengan ciuman mereka sebelumnya, kali ini Ben memberi keyla ciuman manis dan lembut di bibir gadis tersebut. Jenis ciuman yang membuat Keyla terbuai dan terlena, membuat mata gadis itu terpejam tanpa sadar, merasakan pagutan dan sesapan lembut Benedict pada bibirnya. Gadis itu meleguh pelan, dan Ben menggunakan kesempatan itu untuk melesakkan lidahnya masuk kedalam mulut Keyla. Lidahnya membelai milik Keyla seolah ingin mengajaknya menari bersama. Membelit lembut, lidah mereka saling bertautan. Sebelum akhirnya Benedict menarik mundur kepalanya dan mengakhiri ciuman mereka dan menatap Keyla. "Nggak usah takut," kata Benedict menenangkan Keyla. "Gue bakal lakuin dengan lembut dan pastiin elo ngerasa lebih baik dari ini." Lanjutnya lagi seolah berjanji, dengan suara parau karena
Read more
EMPAT BELAS
Benedict meletakkan salah satu jarinya pada bagian atas celana dalam Keyla dan menariknya ke bawah, memperlihatkan bagian privat milik gadis itu yang belum pernah lihat sebelumnya. Detak jantung Ben terasa terpompa lebih cepat, dan Sebelum gadis itu bisa menjadi pemalu lagi, dia menggerakkan mulutnya ke klitorisnya, menghisapnya. Keyla menahan napasnya dan mengerang. Benedict mundur sedikit dan mengeluarkan lidahnya dari dalam mulut. Dengan lembut cowok itu mendorong lidahnya masuk ke dalam liang milik Keyla yang masih sangat rapat. Gadis itu meraung karena sensasi dari permainan lidah Ben pada daerah sensitifnya. Jemari Keyla sudah bersarang pada surai hitam milik cowok itu dan mencengkramnya kuat, jemari kakinya melengkung. Benedict menggerakkan tangannya untuk berada di bawah pantat Keyla, mengangkatnya sehingga milik gadis itu semakin terdorong ke dalam mulutnya. Keyla melengkungkan punggungnya dan merintih kesenangan. Dengan cepat Ben mengeluarkan lidahnya dari dalam diriny
Read more
LIMA BELAS
Jam digital yang terletak di atas nakas samping ranjang menunjuk ke angka delapan lewat empat puluh enam menit saat Benedict keluar dari pintu kamar mandi yang terletak di sudut kamarnya. Berbalut handuk yang menutupi bagain bawah tubuhnya, rambut cowok itu masih terlihat basah. Dengan pungung yang terlihat merah-merah bekas cakaran, Benedict Berjalan dengan hati-hati, tidak ingin langkahnya membuat bangun gadis yang masih terlelap di atas ranjang. Benedict menghampiri lemari kaca besar dan meraih satu calana panjang dari tumpukan pakaian tidurnya, memakainya cepat dan melemparkan handuk basah di tangannya ke keranjang baju kotor yang tersedia. Senyum samar terukir di sudut bibirnya saat matanya menatap lagi ke arah Keyla yang masih terlelap di atas ranjang, gadis itu bergelung di bawah selimut tebal seperti bayi, tampak begitu polos dan menggoda di mata Ben. Dia berjalan mendekat lalu duduk di sisi ranjang dengan hati-hati, menundukkan kepalanya dan memberi kecupan lembut di pipi
Read more
ENAM BELAS
Mematuhi perintah Benedict, Keyla hanya menunggu di ranjang sementara cowok itu menghilang entah kemana. Menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang, gadis itu memutuskan untuk mengamati ke sekeliling kamar. Ruangan tempat gadis itu berada sekarang memiliki nuansa hitam putih pada dindingnya dan juga furniture yang tertata rapi si setiap sudutnya. Tempat tidur king size putih, lalu ada sofa hitam tertata di dekat dinding kaca dengan gorden besar berwarna putih juga. Keyla menghela napas saat mengagumi Kamar pribadi Ben yang sangat mewah itu. Entah mengapa rasanya mereka benar-benar hidup di dunia yang berbeda. Dan saat matanya sudah lelah berkeliling, Keyla menundukkan kepalanya, jantungnya seolah berhenti berdetak saat indra penglihatannya itu menemukan noda merah darah pada bagian atas ranjang Ben yang di lapisi oleh sprei berwarna putih. Ya, Tuhan.. jerit Keyla dalam hati dan meraih salau satu bantal yang berada di sampingnya untuk menutupi noda merah tersebut dengan cepat. Wajahn
Read more
TUJUH BELAS
Mendengar jeritan Keyla, membuat Benenict yang tengah sibuk dengan sprei bernoda darah itu tersentak kaget saking terkejutnya. Melempar gulungan kain di tangannya itu ke keranjang tempat pakaian kotor, sebelum akhirnya melesat cepat, berlari menuju kamar mandi tempat dimanaya gadis itu tengah berada. Apa yang terjadi? Di lihat dari cara gadis itu berteriak, sepertinya itu adalah sesuatu yang benar-benar buruk, Karena Ben tahu jika Keyla bukan gadis yang suka membesar-besarkan masalah. Memikirkan hal itu membuat jantung Benedict berdegup kencang, meraih handle pintu kamar mandi, cowok itu dengan cepat pintu kaca tersebut dan masuk kedalam. "What happened?" Tanya Benedict saat melangkah masuk ke dalam kamar mandi, mengamati Keyla yang tengah berdiri di dekat bath up. Cowok itu cukup terkejut saat matanya menemukan Keyla sudah telanjang bulat. Suara Benedict hanya membuat Keyla bertambah histeris. Gadis itu spontan berusaha menutupi dada dan pangkal pahanya dengan kedua tangannya. "
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status