All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 51 - Chapter 60
244 Chapters
Bab 51 Cairan Menyengat
Namun, di luar prediksinya. Sanjaya mengarahkan miliknya pada dua benda kenyalnya."Tekan dengan kedua tanganmu!" pinta pria itu yang sudah dipenuhi kabut gairah."Hem?"Davinka sama sekali tidak tahu apa yang dimaksud oleh Sanjaya. Adegan ini tidak pernah tergambar dalam benaknya, bahkan sebersit bayangan pun tidak pernah hadir."Tekan, Davinka!" pinta pria itu lagi.Dengan tidak sabaran Sanjaya kembali mengarahkan tangan wanita itu dan memintanya melakukan apa yang diinginkan oleh dirinya.Davinka menatap bingung. Jika ada intinya, mengapa harus menggunakan kedua payudaranya? Davinka mengenyahkan semua pertanyaan, dia mulai melakukan apa yang diinginkan Sanjaya, dan ternyata dia terkesima dengan sensasi yang didapat dari dua gesekan itu. Bibirnya tersenyum sangat mesum."Emmm …. Ya begitu sayang," ujar pria itu parau.Melihat kenikmatan Sanjaya, Davinka semakin menekan kedua payudaranya. Dirinya pun mulai
Read more
Bab 52 Budak yang Hina
Pelayan Nani sangat ketakutan. Dirinya terlalu cepat mengambil kesimpulan hingga mungkin akan menimbulkan malapetaka bagi Tuannya. "Maaf, Tuan …. sepertinya saya salah menyimpulkan," ujar pelayan Nani mengoreksi ucapnya. Wajah Davinka masih dalam kebingungan. Benaknya penuh dengan berbagai tanya. Mungkinkah dia hamil? Siapa ayahnya? Dan, bagaimana bisa? Dirinya tidak sebodoh itu, Davinka masih mengingat dengan jelas. Dua kali melakukan hubungan badan, Sanjaya selalu mengeluarkan spermanya di luar. "Apa kamu hamil, Davinka?" Pertanyaan Sanjaya seperti petir di tengah kegelapan malam yang dapat menembus awan setebal apapun. Terdengar sangat menusuk dan mengerikan hingga membuat tubuh Davinka dan Nani gemetar karena takut. Davinka menatap Sanjaya bingung, dia sendiri merasa tidak yakin dengan keyakinan yang dia dapatkan. "Sa-saya tidak tahu, Tuan. Saya hanya melakukannya dengan Anda, dan itu pun Anda selalu—" "Apa kamu yakin hanya pernah melakukannya denganku?! Mungkin sebelum den
Read more
Bab 53 Kerinduan Reno
Sanjaya meniup asap yang keluar dari mulutnya. Entah sudah berapa batang nikotin yang dihisap dalam dua jam ini. Sanjaya sadar betul telah melukai hati Davinka. Dia hanya berharap, wanita itu tidak pernah menaruh hati terhadapnya yang mungkin akan dikhianati juga. "Kalian berdua itu sama, aku tidak akan terkecoh!" ujarnya penuh penekanan.  Sanjaya hanya tidak ingin hatinya terluka untuk yang kedua kali karena mencintai seseorang. Semua yang dia lakukan saat ini tidak lebih dari buah kekecewaannya terhadap Diandra. "Tuan." Suara pelayan Nani memecah keheningan. Pelayan Ratih melihat banyak puntung rokok berserakan. Jika dilihat jumlahnya pasti lebih dari dua bungkus. Melihat ini, hatinya teriris. Ratih sudah cukup lama mengabdi pada Sanjaya, melihat bagaimana pria itu tumbuh, jatuh cinta, sampai patah hati. Ratih seksi dari setiap duka yang dirasakan oleh Sanjaya. Sanjaya memang tidak menyukai rokok elektrik, baginya itu terlihat s
Read more
Bab 54 Pengaruh Buruk
Sekarang bukan hanya dirinya, tapi adiknya dan juga Moreno sangat terobsesi terhadap Davinka. Jelas ini tidak bisa dibiarkan! "Seharusnya Mama bisa menunggu sampai mobil, kan, baru terima telpon? Lain kali jangan ulangi lagi, sekarang istirahatlah. Besok aku kesini lagi." Sanjaya mengelus sayang tangan dan mendaratkan bibirnya di kening Venti, ibunya. "Bye, Mah!" Sanjaya meninggalkan kamar Venti, tapi tidak sedikitpun matanya melirik Brata yang sibuk dengan ponsel di tangannya. Hubungan ayah dan anak itu memang sudah sangat lama renggang. Puncaknya ketika semua perselingkuhan terbongkar dan menyakiti ibunya. Sanjaya sudah tidak lagi menganggap pria itu sebagai sosok ayah yang baik. "Apa waktu sudah tidak bisa mengembalikan kasih sayang diantara kalian? Bukankah semuanya sudah berlalu, bahkan duri dalam daging pun sudah aku cabut dengan paksa. Seharusnya hubungan kalian membaik, bukan?" tanya Venti pada Brata yang sebenarnya tidak lebih dari isi hatinya sendiri. "Sudahlah, walaup
Read more
Bab 55 Laura
Davinka menunduk mendengar penolakan Sanjaya. Sebenarnya itu hanya satu dari tiga alasan dirinya ingin mendapatkan ponsel itu kembali. Selain untuk menghubungi kakaknya Noel, juga agar dirinya mudah mendapatkan kabar mengenai ibu dan mantan suaminya."Baik, Tuan. Tapi kenapa Anda sangat melarang saya berhubungan dengan Ren—""Mommy Tente!" Suara Reno yang nyaring membuat Davinka menghentikan ucapannya."Reno!" Seru Sanjaya dan Davinka bersamaan. Wajah mereka sangat berbeda, yang satu seputih kapas dan yang satu lagi sangat bercahaya.'Kenapa Reno malah kesini?' erang Sanjaya dalam hatinya. Pria itu menatap Davinka yang seolah mengatakan 'jaga jarakmu!''Reno, apa kamu juga rindu Tante, Nak?' Sangking bahagianya Davinka tidak tahu Sanjaya memberi peringatan melalui tatapannya. Pandangannya hanya tertuju pada Reno. Baru sehari tidak bertemu, rindu ini sudah menguasai jiwa.Sanjaya bangun, menghampiri Rasty dan menggendong Re
Read more
Bab 56 Cium Aku
Sanjaya sama sekali tidak melirik pada wanita yang duduk di sebelahnya tangannya hanya fokus mengelus punggung Reno. "Terima kasih, kami akan membiayai seluruh pengobatanmu dan kompetensi," ujar Sanjaya acuh. Pria itu hanya terus mengelus Reno. "Jay, jadikan Laura sekretaris di cabang tempat kamu memimpin," pinta Venti sedikit memaksa. Venti terlihat begitu menyayangi Laura dengan sentuhan kecil yang terus dilakukan olehnya. Rasty bahkan tidak sanggup berkedip melihat keanehan ibunya. Venti selalu merapikan anak rambut yang mencuat dari balik telinga wanita yang dipanggil Laura. 'Seharusnya Mama menyambut Reno, bukan mengabaikannya seperti ini! Reno bukan musuh Mama!' jerit Rasty dalam hatinya. Venti memang tidak pernah menunjukkan kasih sayang kepada Reno. Sejak masih bayi ibunya tidak pernah menggendong atau menciumi Reno barang sebentar pun. Ibunya seperti menjaga jarak. Tapi pada wanita asing ini, ibunya terlihat sangat berbeda! "Kenapa harus di tempat Jay, Mah. Di kantor pu
Read more
Bab 57 Wanita Murahan
Wanita itu melotot ke arah Davinka dengan wajahnya yang merah karena marah. Tidak disangka, menantu yang dikenal baik ternyata tengah melakukan hal yang tidak senonoh di depan umum bersama dengan pria lain yang bukan suaminya. "Mama," ulang Sanjaya. Sandy tidak bisa berkata apa-apa. Dia tahu siapa wanita ini bagi Davinka. Secara menyeluruh Sandy sudah menyelidiki silsilah dalam keluarga Davinka sampai ke akarnya. "Apa kamu juga melakukan hal ini pada putraku dan membuat pertengkaran diantara kalian hingga berujung kematiannya!" Hardik wanita itu dengan telunjuk mengacungkan tepat di hidung Devinka. Devinka hanya menggeleng, dia sendiri tidak tahu potongan puzzle yang hilang dari ingatannya. Di dalam ingatannya dia memang bertengkar dengan seorang pria dan berusaha menghentikan mobil, selebihnya Davinka sama sekali tidak tahu, dan kini kepalanya mulai pusing. "Lantas apa yang kamu lakukan disini? Suamimu masih dirumah sakit, kan?! Kamu wanita baik-baik Davinka, tidak seharusnya kam
Read more
Bab 58 Oceh Om Daddy
Air mata Davinka terus mengalir hingga mengenai punggung tangan Sanjaya yang sedang membekap mulut Davinka. 'Apa menjadi wanitaku membuatmu menderita?' Batinnya bergumam lirih. Sanjaya mendekatkan bibirnya ke telinga Davinka dan berbicara dengan nada penuh penekanan hingga membuat tubuh yang sedang dia dekap gemetar karena takut. "Kamu sudah berjanji akan menjadi wanitaku yang penurut, Davinka. Maka lakukanlah dengan baik. Ingat, nyawa mantan suamimu masih ada dalam kendaliku. Dia masih membutuhkan banyak uang di setiap satu tarikan napasnya!" 'Apa pria kembali menekanku dengan hal yang sama? Bedebah!' Mata merah Davinka semakin membesar di setiap kata yang diucapkan oleh Sanjaya dengan napasnya yang bergemuruh hebat. Sanjaya tahu, Davinka tidak terima dengan apa yang dia katakan, dan itu yang semakin membuat jari tangan pria itu menekan kuat rahang Davinka hingga meninggalkan bekas kukunya. "Apa kamu tidak suka, hah! Tapi itulah yang akan saya lakukan untuk membuatmu dan Yudha me
Read more
Bab 59 Cowok Nyebelin!
'Wanita aneh, apa dia suka sama saya? Konyol! Lihat mukanya, mesum,' pikir Sanjaya seolah tahu apa yang tengah dirasakan oleh Davinka. Sanjaya semakin menekuk alisnya dengan sorot mata yang tajam, berkata dengan sinis, "Minggir, kamu tahukan dimana letak meja makannya?" Merasa cintanya bertepuk sebelah tangan, Davinka mengeritingkan bibirnya dengan satu alis terangkat. 'Dasar nyebelin!'  Wanita itu benar-benar kesal. Tidak ingin semakin merasa kesal, Davinka bangun dan meninggalkan Sanjaya beserta Reno di sofa. Padahal jelas, Sanjaya menyuruh Davinka untuk pergi ke meja makan. Tapi, wanita itu malah naik ke lantai dua dimana kamarnya berada, dan itu semakin membuat Sanjaya kesal. Sepanjang jalan menuju kamar Davinka selalu mengeram tanpa henti dengan sisa kekesalannya.  "Dasar cowok aneh, kadang bilang sayang, kadang bilang Davinku, kadang tubuh ini milikku! Sekarang aja, 'minggir!' Cek, dasar aneh!"  Davinka bahkan memb
Read more
Bab 50 Keturunan Dukun
Sanjaya menarik selimut dan menutupi tubuh yang hanya mengenakan bra dan celana dalam merah. Wanita ini benar-benar sangat tidak tahu malu, dia tidur hanya mengenakan pakaian dalam. Padahal, wanita ini tahu Reno sangat ingin tidur dengannya. Davinka sebenarnya mendengar teriakkan Sanjaya, akan tetapi dirinya terlalu malas untuk meladeni pria itu yang sudah membuatnya marah karena tidak diizinkan menyentuh Reno. Bahkan dengan sengaja memberikan tatapan membunuhnya. Setelah memastikan tubuh Davinka tertutup selimut, Sanjaya beru berani menurunkan Reno dan mendudukkannya di ranjang yang sama dengan Davinka. "Tunggu di sini, Om akan tutup jendela dulu," pinta pria itu seraya bergegas menuju balkon dan menutupnya rapat. Reno yang sudah tidak sabar ingin memeluk Davinka langsung merangkak mendekati tubuh yang sangat ingin dia dekap dan masuk kedalam balik selimut dengan senyum yang sangat lebar. Setelah menutup tubuhnya dan Mommy Tantenya, Reno menghujami seluruh wajah Davinka dengan bib
Read more
PREV
1
...
45678
...
25
DMCA.com Protection Status