All Chapters of Life Must Go On: Chapter 51 - Chapter 60
132 Chapters
bab #50
“Percuma. Sekeras apapun mencoba, dia nggak akan bisa cinta sama kamu” Yaya sudah mulai bekerja lagi di rumah sakit. Kali ini dia mengambil jadwal di hari Jumat-Minggu. Itu akan membuatnya sibuk sehingga tidak akan bertemu dengan kak ryan saat akhir pekan. Ini adalah hari sabtu. Jadi yaya sudah siap dengan pakaian kerjanya. Dia bahkan tidak meminta izin pada kak ryan. Yaya bekerja dari pukul 08 pagi, hingga pukul 05 sore. Dia juga tidak bekerja di kantor kak ryan lagi. Sepertinya kembali ke sana bukanlah ide bagus. “Yaya” teriak seseorang saat yaya sedang membeli beberapa cemilan di minimarket. “Eh yudha” jawab yaya saat melihat yudha lah yang memanggilnya “Lagi ngapain ?” tanya yudha “Ini lagi beli cemilan aja. Kebetulan lewat sini tadi” jawab yaya dan
Read more
bab #51
“Baiklah. Mari lakukan satu hal yang lebih baik hari ini” Beberapa hari kemudian yaya memasak di dapur seperti biasa. Sepertinya bahan makanan-nya berkurang, dia harus berbelanja. Dia berjalan hendak ke kamarnya tapi melihat kak ryan yang masih terlelap. Dia akan terlambat jika masih tidur jam begini. Apa yaya harus mempersiapkan semua perlengkapan ke kantornya juga ? Yaya berjalan ke arah kamar kak ryan dan membangunkan-nya "Kak.. kak" kata yaya mengguncang tubuh kak ryan “Bangun kak” ucap yaya "Emmm.." hanya itu yang terdengar dari kak ryan. Matanya pun masih setengah tertutup. "Bangun. Enggak ke kantor ? Nanti telat" kata yaya memberitahu "Eh” kaget kak ryan. Dia langsung bangun dari tidurnya dan kaget saat melihat yaya yang berada di sana. 
Read more
bab #52
“Cantik. Singkat, namun mampu membuat perasaan ku bahagia” "Mana ryan ?" Tanya diana yang baru saja datang Astaga. Siang ini yaya kedatangan tamu yang tidak ada sopan nya sedikitpun. Kenapa dunia yaya berisi orang seperti diana ?. “Mana ryan ?” Tanya diana sekali lagi "Apa sopan bertamu seperti itu ?" Sinis yaya Yaya sangat bosan dengan tingkah wanita ini. Dia bahkan sudah mengatakan nya berkali-kali. Dia sangat bosan. "Gue enggak perlu ceramah dari lo" kata diana Yaya menatapnya sinis. Yaya tidak merasa sedang memberikan sebuah ceramah. Lebih tepatnya dia sedang melakukan sindiran. "Kamu pikir ini rumahmu ?" Tanya yaya "Cepat keluar sebelum saya memanggil security lalu menyeretmu keluar" ucap yaya geram. Sudah cukup dengan semua tingkahnya selama ini. 
Read more
bab #53
“Awalnya dia ingin bertahan. Tapi jika seperti ini, apa yang harus di pertahan kan ? ”~Hari terus berganti dan sekarang hubungan yaya dan kak ryan semakin dekat. Walau diana masih saja berada diantara mereka. Tapi setidaknya hubungan mereka jauh lebih baik sekarang. "Dek" panggil kak ryan Yaya yang sedang menyiapkan makanan pun tidak mendengarnya. "Sayang" panggil kak ryan. Dia memanggil yaya lagi saat berada di ujung tangga Yaya menghampiri nya yang masih setia berdiri di tangga "Ada apa ?" Yaya bahkan sempat kaget tadi saat mendengar nya "Gitu kan. Jawabnya ketus banget" kata kak ryan cemberut Yaya hanya menghela napas pasrah "Kenapa sih ?" Tanya yaya lagi "Dipanggil dari tadi kok enggak nyahut" jelas kak ryan
Read more
bab #54
“Mungkin dia memang egois. Karena dia tidak akan membiarkan nya pergi. Tidak hari ini, esok, atau nanti” Keesokan harinya ryan masih menunggu yaya untuk menyiapkan pakaian kantornya. Dia hanya berjalan kesana kemari dan sangat ragu untuk mengetuk pintu kamar yaya. Sepertinya dia harus menyiapkan semuanya sendiri kali ini. Semoga saja semuanya segera membaik. Ryan pergi meninggalkan kamar yaya dan menuju kamarnya. Yaya pasti tidak akan berbicara dengan nya. Jika ryan keras kepala, maka yaya juga sama keras nya. "Pagi tuan" sapa bibi saat melihat ryan baru saja menuruni tangga Ryan kembali merasakan suasana itu. Dimana sapaan pagi itu berasal dari para pelayan dan bukan yaya. Rasanya sangat berbeda. Ryan hanya mengangguk sebagai jawaban. Dia tidak sedang dalam mood yang baik untuk berbicara atau menjawab. "Ini sarapannya tu
Read more
bab #55
Hubungan audrey dan vano semakin membaik beberapa hari ini. Itu berawal dari kebersamaan mereka saat di ruangan vano waktu itu. “Aud!” panggil vano Audrey sedang berada di pantry untuk membuat kopi untuknya saat ini.“Saya pak ?” ujar Audrey“Tolong buatin saya kopi.” Pinta vano“Loh. Pak vano langsung turun ke sini ?. Kenapa tidak menyuruh petugas saja ?” tanya audreyPadahal boss itu tidak pernah datang langsung ke sana. Biasanya, dia akan menyuruh karyawan umtuk membuatnya.“Saya tahu kamu pasti ada di sini. Jadi saya sengaja ke sini supaya ketemu sama kamu.” Jelas vano sembari tersenyumAudrey hanya mengangguk setelah mendengar itu.“Baiklah. Jadi saya akan meminta petugas disini untuk mengantrakan kopi ke ruangan pak vano.” Ucap audrey“Loh. Kok gitu sih ?” tanya vano“Kenapa dengan bos
Read more
Bab #56
Audrey sudah pergi ke restonya lebih dulu. Saat sampai disana, dia lalu menemukan yaya. Sepertinya dia sudah datang lebih dulu kesana.“Yay!” panggil audrey setelah dia menghampiri yaya“Kak!” Balas yayaAudrey duduk disana dan mulai bertanya.“Ada apa ?” tanya audreyYaya sepertinya ragu saat akan memulai ceritanya.“Ini soal kak Ryan sama Diana kak.” Ucap yaya“Aku kayaknya udah nggak bisa lagi buat bertahan.” Kata yaya“Ryan kenapa lagi ? Cerita sama kakak.” Kata audrey“Dia udah janji pengen nikahin Diana kak. Aku denger sendiri kemarin.” Jelas yayaAudrey rasa, sepupunya itu sudah kehilangan akal. Kenapa dia menyianyiakan orang sebaik yaya ?.“Ryan tahu kalau kamu dengerin percakapan mereka ?” tanya Audrey lagiYaya mengangguk sebagai jawaban.“Tahu kak. Dia berusaha bujuk aku agar denger
Read more
Bab #57
Keesokan harinya, audrey sudah berada di kantor. Dia sedang sibuk dengan beberapa laporan di depannya.Laporan itu tidak harus diselesaikan hari ini. Tapi lebih baik mengerjakannya sebelum pekerjaan audrey menjadi menumpuk nantinya.“Gimana yah kabar Yaya ?” pikir audreyDia memeriksa laporan itu, tapi pikirannya masih fokus pada yaya.“Dia pasti lagi di Rumah Sakit sekarang,” ujar audrey pada dirinya sendiri.Dia ingin menelpon yaya. Tapi wanita itu pasti sedang sibuk sekarang.“Nanti sajalah!” ujar AudreyDia kembali sibuk dengan laporan yang sedang diperiksanya. Hingga tak lama kemudian..Tok tok tokTerdengar suara ketukan di pintu ruangan audrey“Siapa itu ?” batin audrey“Masuk!” ucap audrey mempersilahkan.“Mba!” panggil anna“Eh An. Sini duduk dulu.” Ucap annaAnna masuk kesana dan duduk di kursi
Read more
Bab #58
Dua hari kemudian, audrey sedang bersantai di rumahnya. Ini adalah hari sabtu. Jadi dia tidak perlu pergi ke kantor.“Ke resto aja kali yah!” ucap AudreyDia berjalan hendak naik ke kamarnya, dan akan bersiap-siap.“Mungkin saja Yaya bakalan datang ke resto “ pikir audreyAudrey sudah bersiap-siap dan akan berangkat ke resto.Beberapa menit kemudian, audrey sudah sampai di sana.“Pagi Aud!” sapa pekerja di sana“Pagi Ko !” balas Audrey“Yaya nggak kesini ?” tanya Audrey pada koko“Enggak tuh. Belum kesini dianya.” Jawab koko“Yaudah.” Ucap AudreySaat hari sabtu dan minggu, pengunjung di resto akan lebih banyak. Maklum saja. Mereka pasti ingin menghabiskan waktu libur bersama keluarga maupun teman.“Au!” panggil seseorang saat audy baru saja selesai membuat kopi.“Ngapain ?” Ujar audrey
Read more
Bab #59
“Bukan membenci. Dia hanya sedang merasa kecewa. Karena orang yang baru saja dia gantungkan harapan, malah menjatuhkan nya begitu saja”~Life Must Go On~Hari ini adalah hari sabtu. Itu tanda nya, yaya harus berangkat ke rumah sakit hari ini.Ternyata memang ada untungnya dia bekerja saat hari libur. Itu akan membuatnya jauh dari kak ryan. Yaya keluar dari kamarnya pagi ini dengan pakaian kerjanya."Semoga saja dia tidak menggangguku." Harap yayaSaat dia akan menuruni tangga,dia malah mendapati ryan yang sedang berada di sana."Kenapa harapanku malah tidak terkabul ?" Batin yayaBahkan, pria itu tidak hanya kebetulan ada di sana. Itu karena yaya menemukan kak ryan sedang duduk di tangga."Sedang apa dia disana ?" Pikir yayaSaat yaya akan menuruni tangga, ryan malah menyadari keberadaan istrinya disana. "Sayang" panggil ryan Dia melihat penampilan yaya dari
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status