All Chapters of MIRA ANDINI: Chapter 31 - Chapter 40
147 Chapters
Part 31 Kedatangan Abraham Kim
Mira terbangun seperti biasa jam lima pagi karena Mira yang tidak mengetahui ada Adelio yang tertidur di lantai Mira tersandung kaki milik Adelio dan sudah dapat dibayangkan kepala Mira pasti akan terbentur lemari karena di depannya ada lemari yang cukup besar Mira sudah menutup matanya tapi tiba-tiba tangan kekar menarik tubuh Mira akhirnya Mira terjatuh di atas tubuh Adelio."Auuhhh!" rintih Adelio. Adelio langsung menggulingkan tubuh Mira kesampingnya dan mereka saling bertatapan tangan Adelio terulur kearah pipi Mira dan membenarkan anak rambut yang berantakan dipipi Mira.Hal itu membuat darah Mira berdesir begitu juga dengan Adelio kejantanannya mulai bereaksi wajah Adelio mendekat kewajah Mira dan hidung Adelio sudah berada tepat dipipi Mira. "Aku menginginkanmu!" bisik Adelio ditelinga Mira kemudian kepalanya dia tengelamkan ke leher jenjang milik Mira. Tapi Aku akan sabar menunggu sampai kamu siap menerima tubuhku dengan
Read more
Part 32 Cinta satu malam
"Apa kita harus melakukan ini semua lebih dulu kenapa tidak langsung saja!" Adelio sedang mencoba bernegosiasi dengan Mira tapi Mira tetap kukuh dengan apa yang dia rencanakan agar malam ini penuh dengan kenangan ya tulisan itu terdapat beberapa kegiatan malam ini dari makan malam hingga minum anggur dan masih banyak lagi. "Bukan kah melakukan semua itu juga butuh tenaga mari kita makan terlebih dahulu!" jawab Mira kemudian menarik tangannya yang masih dipengang Adelio.Dengan cepat Adelio menghabiskan makanannya Dia ingin cepat selesai agar dapat menikmati tubuh Mira yang malam ini terlihat begitu menggoda. Tapi berbanding terbalik dengan Mira dia makan dengan sangat pelan bukan tanpa sebab dia melakukannya Mira ingin malam ini tidak cepat berlalu."Selesai!" ucap Mira kemudian memajukan piring bekas makannya. "Apa kita bisa melakukanya sekarang?" tanya Adelio lagi dirinya sungguh tidak kuat lebih lama lagi untuk menekan hasratny
Read more
Part 33 Masa lalu Nyonya Giani
"Tuan, Nyonya!" ucap Mira ketika sudah sampai diruang tamu. "Duduklah dan kalian semua tolong tinggalkan kami bertiga!" perintah Tuan Abian. Awalnya semua yang berada disana saling berpandangan kemudian mengangguk dan meninggalkan Tuannya diruang tamu bertiga. Mira melihat tatapan Nyonya Giani menandakan dirinya sangat merindukan seorang anak. "Ada beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab Mira dengan sejujur-jujurnya!" ucap Abian Lii. Apa kalo mau bekerja dirumah orang kaya harus seperti ini kita seperti seorang tahanan batin Mira. "Ya Tuan saya akan jawab!" jawab Mira. "Berapa usiamu?" tanya Tuan Abian. "Dua puluh lima Tuan!" jawab Mira. "Siapa orang tuamu?" Mendengar pertanyaannya Tuan Abian Mira merasa ada yang aneh apa hanya karena menjaga istrinya."Emmm... Mamaku bernama Nia dan Papaku..!""Apa papamu bernama Angga?"Belum selesa
Read more
Part 34 Hasil tes DNA
"Pah sejak kapan berada di situ?" tanya Nyonya Giani yang baru menyadari keberadaan Tuan Abian."Sudah dari tadi,  mari kita keluar dan makan malam!" ajak Tuan Abian.Mira berjalan dibelakang Nyonya Giani menuju ke meja makan sudah ada beberapa makanan terdaji dimeja. Setelah mengantar Nyonya Giani ke tempat duduknya Mira pamit untuk ke kamarnya di dalam kamarnya Mira memikirkan jalan hidupnya yang begitu berliku-liku. Hari hari berganti dan sudah seminggu Mira bekerja di rumah Nyonya Giani dan Mira sangat menikmati perannya semua pekerja yang disana juga menerimanya dengan baik, siang ini mereka bertiga akan pergi ke rumah sakit untuk melihat hasil tes DNA yang dilakukan oleh Tuan Abian Lii dengan Mira. Ya Tuan Abian dan Nyonya Giani sengaja mengajak Mira agar mereka bisa melihat hasilnya bersamaan jam delapan mereka sudah pergi satu jam kemudian mereka sudah sampai di rumah sakit ternama di ibu kota."Bagaimana hasil
Read more
Part 35 Lamaran Adelio
Pagi ini dikediaman Abraham Kim sudah sangat sibuk dengan berbagai kegiatan karena jam sembilan nanti akan berlangsung lamaran Adelio kim dengan Sherly. Di dalam kamar yang sangat luas ini terdapat seorang Pria yang sedang menatap langit yang sangat cerah pahi ini wajahnya sangat tampan dengan jas berwarna gold dan kemeja warna putih  juga dasi kupu-kupu warna merah yang menyepurnakan penampilannya. Tapi ada yang kurang dari pira itu wajahnya sangat dingin dan tidak ada pancaran kebahagian seperti calon pengatin lainnya.Bagaimana pria itu akan bahagia jika hatinya dipenuhi dengan wanita yang sangat dia cintai wanita beruntung itu adalah Mira Andini. Sudah dua minggu semenjak Adelio mengantarkan Mira ke rumah Tuan Abian, Adelio tidak bisa hidup dengan nyanyak pikirannya dipenuhi dengan Mira. Dan di kamar lainnya sang wanita yang sangat cantik dengan balutan gaun berwarna putih dan sebuah mahkota, bibirnya dipenuhi denga
Read more
Part 36 Menemui Anton
Mira melihat sekeliling ruangan itu berharap dapat melihat ada seseorang yang memegang ponselnya tapi nihil dirinya tidak menemukannya. Tidak terasa sudah malam hari dan pata tamu sudah mulai pamit untuk pulang tinggal teman dekat Tuan rumah yang masih asik mengobrol termasuk Papa Abian. Mira melirik jam dipergelangan tangannya sudah pukul sepuluh malam Mira pun berjalan ke taman samping rumah dan mendapati seseorang sedang duduk dikursi, melihat dari belakang saja Mira sudah dapat melihat siapa orang itu."Ada apa? Bukan kah seharusnya kamu harus menemani calon istrimu!" tanya Mira dan dirinya masih menjaga jarak dengan pria itu. Kemudian pria itu berbalik menghadap Mira dan langsung memeluk pinggangnya."Lepaskan, jika sampai ada orang yang melihat ini pasti saya akan dicap sebagai wanita penggoda!" tegas Mira. "Apa kamu melupakan kejadian malam itu!" ucap Adelio yang masih memeluk pinggang Mira.Mira yang di
Read more
Part 37 Dia dapat mengenalku
Leo sejak kapan dia berdiri disana apakah mendengar semua rencanaku kepada Anton batin Mira.  "Leo.. Sejak kapan kamu berada disitu?" tanya Mira ketika sudah berhasil meredakan debar jantungnya yang sudah tidak beraturan tadi.  "Sejak pria tadi menerima cek emmm apa dia pria simpananmu?"  Ucapan Leo membuat Mira marah tapi lebih baik daripada dia mendengar ucapannya kepada Anton.  "Bukan urusanmu!" jawab Mira ketus.  "Jelas sekarang anda menjadi urusanku karena anda adalah keluarga Lii dan saya orang kepercayaan mereka!" jelas Leo sambil menaikkan sebelah alisnya.  "Terserah." Mira masih sebal dengan pria yang berada di depannya ini kejadian saat dirinya ditarik dan dipeluk oleh Leo berputar kembali dibenak Mira membuat tubuhnya begidig ngeri.  "Oh iya apa kamu masih dengan Sinta?" tanya Mira basa basi sebenarnya dirinya sudah ingin pulang tapi Leo malah minta dirinya menemani makan siang.&nbs
Read more
Part 38 Makan malam
Mira yang melihat suaminya mematung menggunakan kesempatan itu untuk pergi dari hadapan suaminya. Alex dapat merasakan kepergian Mira separuh hatinya menyuruhnya agar membiarkan saja tapi separuh hatinya lagi menyuruh untuk menahan akhirnya rasa ingin menahan Mira jauh lebih besar dan Alex langsung menarik tubuh Mira ke dalam pelukannya."Pulang lah bersamaku!" bisik Alex ditelinga Mira."Saya tidak bisa, kamu pasti tahu betapa bencinya Papamu kepadaku jika mengetahui saya kembali ke rumah pasti beliau tidak akan tinggal diam!" jawab Mira dirinya masih sangat trauma dengan kejadian waktu itu."Apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan Papa?" tanya Alex sungguh dirinya sangat merasa bersalah kepada wanita yang saat ini berada dalam pelukannya. "Mati!" jawab Mira. Tubuh Alex kembali mematung mendengar jawaban Mira apa dirinya tidak salah dengar istrinya mengharapkan dia Mati. "Apa kamu tidak salah ucap?"
Read more
Part 39 Persiapan acara perusahaan
"Kamu lagi apa, kenapa diluar?" tanya Mira. Leo yang tidak berniat menjawab pertanyaan Mira langsung berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah Leo hanya melihat ke arah Mira sekilas kemudian tersenyum.Leo sedang banya pikiran bagaimana dirinya akan membawa hubungannya dengan Sinta jika dilanjutkan pasti nasibnya juga akan sama dengan Mira. Ada apa dengan anak itu batin Mira karena hari sudah malam Mira pun masuk ke dalam kamarnya setelah mengganti baju Mira langsung membaringkan tubuhnya diranjang tidak lama kemudian matanya sudah terpejam.Hari berganti besok pagi adalah acara yang setian tahun diadakan diperusahan milik Tuan Abian. Sementara Mira dan Leo mereka sudah sangat akrab Mira sudah menganggap Leo sebagai kakaknya begitu juga denga Leo dirinya sudah menganggap Mira sebagai adik kecilnya yang harus dilindungi umur mereka terpaut tiga tahun dan Leo lebih tua dari Mira. "Hari ini Kakak mau kemana?" tanya Mira
Read more
Part 40 Mengawasi dari jauh
Adelio memutuskan untuk pergi dari rumahnya karena merasa akan ada sesuatu yang terjadi kepada Mira, dengan meninggalkan sepucuk surat agar kedua orang tuanya tidak perlu mencarinya Adelio akan kembali saat acara pernikahan itu digelar.Hari pertama Adelio tiba di apartemen yang Adelio beli secara diam-diam Apartemen Adelio berada tepat di depan kantor milik Tuan Abian dirinya langsung membersihkan badannya dan memikirkan apa yang akan dirinya lakukan setelah menikah nanti Adelio sangat yakin kalo dirinya tidak bisa menjadi suami sepenuhnya untuk Sherly.Setelah memikirkannya sebuah ide terlintas dibenaknya ya Adelio akan membuat kontrak dengan Sherly jika dia menolak maka pernikahan ini dibatalkan.Adelio tersenyum bahagia jadi dengan kontrak seperti itu dirinya tidak akan merasa bersalah kemudian mengambil ponsel yang ada dimeja dan menghubungi temannya yang pengacara untuk membantu Adelio membuat kontrak itu.Tidak terasa hari sudah malam Adelio memutu
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status