“Kenapa seperti itu? Kami semua datang untuk membicarakan masalah perusahaan kami.” Mika berbicara tegas, tetapi Leo tidak menggubris ucapan Mika. “Sudahlah Mika. Aku akan masuk sendirian.”Keyna dengan berani masuk kedalam. Saat itu dalam lubuk hati Keyna hanya ada tekat. Keyna tak pernah tau apa yang akan ia hadapi. Saat ini yang ia ketahui adalah satu-satunya jalan memulihkan perusahaan peninggalan ayahnya. Didalam ruangan itu begitu sunyi. Hanya suara pintu tertutup yang terdengar. Keyna berjalan mendekati sebuah meja diruangan itu. Kesunyian menemani langkah Keyna, hanya suara ketukan sepatu miliknya yang memenuhi ruangan itu. Langkah Keyna berhenti didepan meja itu. Yang hanya berjarak sekitar dua meter saja. Dibalik meja itu seorang pria dengan jas hitamnya duduk diatas kursi yang begitu besar.Pria tampan dengan mata coklat, rambut hitam pekat, kulit bersih kecoklatan, dan sangat menawan. Pria yang
Baca selengkapnya