All Chapters of The Story Of Henry Thomas: Chapter 71 - Chapter 80
258 Chapters
Bab 71
Saat mendengar perkataan Jessica, tiba-tiba Nyonya Jill menangis dan memeluk-nya sambil berkata “Kamu mengingatkanku kepada adik laki-laki dulu semasa dia masih hidup, apa yang kamu ucapkan persis seperti apa yang dia ucapkan dulu kepadaku, saat itu kami hanya anak yatim piatu yang dibuang oleh orang tua kami, dia anak yang ceria dan alasanku masih hidup sampai sekarang adalah karena-nya juga, saat itu kami diserang oleh seekor monster saat mencari makanan dihutan, saat monster itu ingin menyerangku, dia melempari monster tersebut lalu monster itu mengejar-nya, akan tetapi disana ada jurang, monster itu menerkam adikku dan masuk kedalam jurang tersebut”, Jessica yang mendengar cerita Nyonya Jill kemudian ikut menangis sambil berkata “Nek, jangan menangis lagi, aku janji aku membunuh semua monster jahat itu”, Nyonya Jill kemudian mengusap air mata Jessica lalu dia berkata “Maafkan aku sayang sudah membuatmu menangis, ini terimalah gelang buatan adikku, a
Read more
Bab 72
“Kenapa aku harus takut, Nyonya Seira berkata padaku jika ada orang memberimu sesuatu kamu tidak boleh menilai penampilan-nya, tapi kamu harus hargai niat baik-nya”, ujar Jessica, “Menarik, menarik sekali kamu gadis kecil, dari sekian abad menurutku kamu yang paling menarik, berbaliklah dan lihat”, Kemudian Jessica berbalik dan dia melihat seekor elang yang sangat besar berdiri di hadapan-nya lalu Jesicca terdiam sejenak sambil menunduk, “Bukankah kamu tadi ingin melihat wujudku, kenapa sekarang kamu menunduk, apa kamu takut?”, “Kee,, kee,,”,ujar Jessica sambil tergagap, “Sudah kuduga, manusia itu lemah sekali, sepertinya kamu tidak akan,,,,”, sebelum elang tersebut bisa melanjutkan perkataan-nya, tiba-tiba Jessica berteriak “Keren, keren sekali, bagaimana kamu bisa begitu besar? Apa yang kamu makan? Apakah aku boleh menaikimu? Kamu bahkan lebih besar ruphels-nya papa”, elang tersebut sangat kaget kemudian dia b
Read more
Bab 73
Elang tersebut menghela nafas lalu kemudian berkata “Baik, kamu lulus”, “Hore, akhirnya aku bisa menaikimu”, ujar Jessica dengan riang, “Hei, siapa yang berjanji seperti itu”, ujar elang tersebut sambil marah, kemudian Jessica membalas “Huh, dasar pelit”, Setelah itu elang tersebut tiba-tiba mengecil sampai seperti ukuran tubuh Jessica lalu dia meletakkan sayap-nya di dahi Jessica sambil berkata “Karena kamu sedikit spesial, aku akan memberimu sedikit bonus, ingatlah jangan pernah menyebutkan wujudku di depan orang kecuali anggota keluarga Hawk, sekarang di darahmu mengalir darah keluarga Hawk, gunakanlah kekuatan itu untuk kebaikan, jika kamu berbuat kejahatan kekuatan tersebut akan berbalik menyerangmu”, “Apakah kita akan bertemu lagi?” ujar Jessica, “Hahhh? Yang benar saja! Aku tidak akan menemuimu lagi, ini sudah selesai, jangan pernah berharap kamu bisa menaikiku, sekarang pergilah!”.Saa
Read more
Bab 74
Saat mendengar perkataan Jessica, Urria langsung membangunkan William dari kursi tempat dia tidur, karena Urria terlalu kuat memberikan goncangan terhadap kursi William, dia akhirnya terjatuh dan bangun lalu berkata “Hei sayang, bisa tidak lembut sedikit, sakit tau”, “Oh maaf-maaf sayang, Putriku ceritakan lagi apa yang rasakan kepada papamu”, ujar Urria sambil melihat kearah Jessica. Setelah mendengar pernyataan Jessica, William menghampiri Urria dan berbisik “Ini tidak salah lagi, aku yakin sekali, aku akan beritahu ayah tentang hal ini, dia pasti sangat kaget dan akan sangat senang”, “Papa, mama kenapa kalian berbisik-bisik”, ujar Jessica dengan heran, “Oh tidak apa-apa sayang, eh iya itu bulu yang kamu pegang sebaik-nya segera kita pasang di pergelangan tanganmu, nanti akan seperti ini”, ujar William sambil menunjukkan pergelangan tangan-nya, saat Jessica melihat pergelangan tangan William terdapat bulu yang sama sepert
Read more
Bab 75
Setelah William keluar dari kamar Jessica dia dihampiri oleh Jack yang berkata “Tuan Will, Tuan Trench sedang menunggu anda di ruang tamu”, “Oh kebetulan sekali, aku juga ingin menemui-nya, oh iya tolong kamu siapkan pelayan untuk Jessica, sebentar lagi kami akan pergi menuju kota Grace”, ujar William kemudian dia pergi meninggalkan Jack yang sedang mengangguk padanya. Setelah dia sampai di ruang tamu, dia melihat Tuan Trench sedang duduk di sofa sedang minum teh, lalu William berkata “Ayah bagaimana pendapatmu tentang Jessica?”, “Tidak salah lagi, dia yang terpilih untuk mendampingi pahlawan di suatu saat nanti, tapi untuk saat ini jangan memberitahunya hal tersebut karena dia masih anak-anak, aku tidak ingin proses pertumbuhan-nya terganggu, aku ingin kamu mengajari dia semua teknik keluarga kita, aku berharap banyak padamu anakku dan jangan kecewakan leluhur kita”, ujar Tuan Trench kepada William. Setelah mendengar pernyataan Tuan T
Read more
Bab 76
Saat William hendak masuk kedalam rumah dia melihat Jessica sudah berdiri di dalam bersama Urria dan berkata “Papa aku sudah siap, ayo kita pergi”, “Oh bagus sekali, papa baru saja ingin memanggilmu, baiklah ayo pergi”, ujar William sambil mengandeng tangan Jessica, lalu Urria berkata “Aku akan mengantar kalian kedepan”. Saat mereka sampai disana Frans kemudian berkata “Halo Urria bagaimana kabarmu, mainlah kerumah sesekali, Diana sudah lama ingin bertemu denganmu dia selalu memberitahukan-nya padaku”, “Hmph aku juga sangat ingin menemui-nya, tapi keadaanku sekarang tidak memungkinkan untuk pergi terlalu jauh, setelah melahirkan nanti aku pasti akan menemui-nya” ujar Urria sambil mengelus perutnya. “Oh baiklah, aku akan memberitahu-nya nanti, ngomong-ngomong aku melihat wajah baru disini”, ujar William sambil melirik kearah Jessica yang sedang melihat kearah Zen, dan sangat kelihatan dia ingin menaiki-nya. Lalu
Read more
Bab 77
Ketika tiba diluar yayasan, Nyonya Seira melihat satu pasangan suami istri dan seorang wanita  yang sudah berada di halaman yayasan, lalu Nyonya Seira menyapa mereka “Halo Nona Rins”, “Halo Tuan dan Nona Rose”, “Halo juga Nyonya Seira” ujar mereka semua, “Tidak enak kita mengobrol disini, ayo mari masuk dulu kedalam”, saat mereka ingin menuju kedalam tiba-tiba terdengar gemuruh petir di atas langit sekita itu juga mereka menoleh dan melihat seekor naga yang di samping nya terbang seekor ruphels menuju kearah yayasan. “Hah hewan sihir? Hei Nyonya apa bangsawan kelas atas ingin mengadopsi anak disini, yang benar saja!” ujar seorang wanita. “Sudah-sudah, nanti akan kujelaskan didalam lebih baik kita sambut mereka dulu”, ujar Nyonya Seira. “Zen kembalilah dulu, aku akan terbang menggunakan sihirku menuju kesana, halaman itu tidak akan cukup untuk menampung tubuhmu, ini terimalah sebagai permintaan maafku&
Read more
Bab 78
Saat melihat kejadian tersebut William kemudian berkata “Dasar kamu ini kakak, dia ini berbeda dari bangsawan kelas atas yang kamu kenal, untung saja ini Frans jika ini bangsawan kelas atas lain, mereka pasti akan memenggal kepalamu itu disini juga”, tiba-tiba terdengar suara panggilan tidak jauh dari sana “Hei kalian apakah tidak ingin masuk kedalam?”, suara tersebut berasal dari Nyonya Seira yang sedang melambai sambil memanggil mereka. “Iya Nyonya kami akan segera menyusul kesana, putriku kamu ingin bertemu dengan adik-adikmu kan, silahkan temui mereka, papa ingin berbicara dengan Nyonya Seira dulu”, ujar William membalas melambai sambil melirik Jessica “Baik papa, aku akan menemui mereka, aku pergi dulu ya”, ujar Jessica kemudian meninggalkan William, lalu William, Frans, dan Irria segera pergi bersama munuju ke dalam sebuah ruang khusus di yayasan tersebut. Sesampai nya disana mereka kemudian di hidangkan minuman oleh Nina lalu me
Read more
Bab 79
Setelah mendengar perkataan Nyonya Seira Frans tersenyum kemudian berkata “Saya mengerti maksud anda Nyonya, tapi semua yang anda bilang tadi sudah saya pikirkan secara matang, dan saya memiliki solusi nya akan tetapi cara ini hanya bisa di pakai oleh seseorang yang mempunyai aliran celestial, oleh karena itu saya menunggu seorang anak yang mempunyai aliran celestial untuk saya adopsi meskipun itu mustahil, anda tau sendiri tidak ada seorang anak pun yang di buang oleh orang tua yang mempunyai aliran celestial, mungkin ini adalah hadiah dari tuhan atas doa saya selama ini.” Setelah mendengar pernyataan Frans, Nyonya Seira tersenyum lalu berkata “Baiklah, mungkin itu saja yang dapat saya sampai kan kepada anda semua, ayo kita temui anak-anak yang akan anda adopsi dan silahkan kalian memulai perkenalan diri, saya akan siapkan ruangan khusus untuk anda semua” ujar Nyonya Seira kemudian dia berdiri dan berkata kepada Nina yang ada disamping nya “Nina tolong
Read more
Bab 80
Disaat mereka sedang bercanda gurau, tiba-tiba ada panggilan dari arah belakang mereka “Kakak”, di saat mereka menoleh terlihat dua orang gadis kecil yang mirip satu dan yang lain nya, “Hah itu siapa kak Jess, apa itu kenalan mu”, ujar Elena, “Oh mereka adalah anak nya teman papa ku, mereka pasti rindu padaku, ayo sini adik kecil”, ujar Jessica sambil membuka tangan nya dan siap memeluk mereka. Akan tetapi melewati Jessica dan langsung memeluk Henry dan kemudian mereka berkata “Ayo kakak kita pulang kerumah, ibu sudah menunggu di rumah dia ingin bertemu dengan kakak”, Henry yang kaget kemudian berkata “Eh ada apa ini, aku tidak mengenal kalian, tapi kenapa kalian mengenal diriku”, “Aku tau kamu kakak, di antara semua yang berada disini hanya kamu yang memiliki bau yang sangat wangi”, ujar Elisa, kemudian Henry bergumam dalam hati nya “Aku ingat tidak memakai wangi-wangian, lalu apa yang dia bilang wangi&rd
Read more
PREV
1
...
678910
...
26
DMCA.com Protection Status