All Chapters of Because of you : Chapter 11 - Chapter 15
15 Chapters
Pergi Bersama Bram
Dua bulan sudah Bram tinggal satu atap bersama Niken dirumah orang tua Bram akhir ahir ini Bram sesekali menyapa Niken yang terlihat sibuk, entah itu ketika Niken sibuk didapur untuk memasak sesatu yang kini menjadi hobinya atau ketika Niken tengah sibuk membatu merapikan taman semua tak luput dari perhatian Bram.  Niken selalu membuat orang disekelilingnya tertawa sehingga tak heran ketika para asiten rumah tangga yang bekerja dirumah itu mengetahui Niken akan pergi keluar negri mereka turut bersedih.  Mereka sudah terbiasa dengan kehadiran Niken ditengah mereka Niken selalu membuat orang merasa nyaman bila berada didekatnya sikap yang ramah dan selalu sopan membuat orang mudah menyayangi dirinya. Begitu pun dengan Bram meski ia tak begitu intens dekat dengan Niken namun ia memperhatikan semua sikap Niken. Akhir akhir ini Bram selalu saja cepat pulang kerumahnya membuat kekasihnya semakin marah. Namun Bram tak ambil pusing toh hubugan nya dengan Wanita itu
Read more
TEKJUT
Bram berjalan memasuki area pusat perbelanjaan dengan mengandeng tangan Niken tujuan Bram lantai 5 dimana ada sebuah butik dengan merek ternama yang ia ingat ketika menemani kekasihnya dahulu berbelanja.  Berulang kali Niken menarik tangannya agar gengaman tangan Bram terlepas namun tatapan mata Bram yang memberikan isyarat agar Niken menuruti langkahnya membuat Niken pasrah.  dilantai lima kini Niken dan Bram berada Niken bertanya tanya dalam hati mengapa Bram mengajaknya ke butik tersebut.  "Tolong pilihkan gaun yang cocok dengan gadis itu." Ucap Bram seraya menunjuk ke arah Niken yang sedang bingung sendiri.  "Nona mari saya bantu untuk mencoba baju yang cocok untuk anda," ucap pelayan toko tersebut dengan ramah.  "Saya...!?" tanya Niken bigung. Pelayan toko tersebut menjawab dengan menganggukan kepalanya. "Tapi saya tidak mau beli baju mba," ucap Niken datar.  "Mamih belum bilang kekamu malam nanti kit
Read more
PERGI KE PESTA
Sesampainya dirumah keluarga Dady Brasco Niken turun dari mobil dan masuk kedalam rumah menuju kamarnya degan wajah dipenuhi air mata.  Mami Rena terheran heran melihat Niken sperti itu, selama beberapa bulan tinggal bersama Niken baru kali ini mami Rena melihat Niken pulang dalam keadaan menagis.  Mami Rena ingin menanyakan lagsung kepada Niken namun, ia harus tepat waktu untuk menghadiri acara keluarganua. Akhirnya niat untuk bertemu Niken ia urungkan.  Pukul 6 sore Bram kembali kerumahnya degan pikiran campur aduk. Ia menyesali perbuatannya yang kasar terhadap Niken.  Dengan menyembunyikan rasa bersalah nya ia naik kekamar Niken yang berada dilantai dua berdekatan dengan kamar mimik nya.  Tok! Tok! Tok!  Bram mengetuk pintu kamar Niken. Beberapa menit menunggu tak ada sahutan dari dalam  Ia mencoba membuka daun pintu yang dipenuhi aksesoris wanita tersebut.  Klek! Suara pintu t
Read more
PESTA DANSA
Sesampai dipelataran hotel yang dituju dimana pesta ulang tahun kerabat bisnis Bram akan di adakan Niken  terlihat gugup sebelum keluar dari dalam mobil milik Bram. Rasa minder dan tidak percaya diri tiba tiba saya menyerang perasaan Niken.  Bram menunggu sambil memperhatikan Niken yang terlihat berulang kali menarik nafasnya untuk menghilangkan rasa gugup nya. Melihat Niken yang belum bergerak untuk turun dari dalam mobil  Bram sengaja batuk agar Niken menoleh melihatnya.  Benar saja ketika mendengar suara Bram menoleh sambil memaksakan senyumnya, seolah mengerti degan jeritan dalam hati Niken Bram mengulurkan tagan nya membantu Niken turun dari dalam mobil.  Dengan ragu Niken meraih tagan kekar Bram yang terlihat kokoh. Sekali lagi Niken menarik nafasnya dalam berusaha meyakinan diri untuk memasuki tempat acara tersebut.  Niken dan Bram berjalan beririgan memasuki hotel mewah tersebut Niken menarik tagan nya dari gengam
Read more
Kesedihan.
Niken meninggalkan Bram yang masih berada di tempat acara berlagsung. Tagisan  yang sejak tadi ditahan oleh Niken membuat dadanya terasa sesak, ingin ia menjerit menumpahkan segala emosi yang ia tahan namun, tingkat kewarasan Niken masih ada. Kini Niken berjalan tertatih sambil memegang hils yang ia gunakan tadi. Rasa keram yang tiba tiba menyerang kandungan nya membuat Niken malakukan itu. Niken duduk disebuah halte bus untuk beristirahat, ia menoleh kearah hotel mewah yang tempat acara ulang tahun yang ia datangi bersama Bram.Niken tersenyum getir ketika ia sadar bahwa Bram tak berusaha mengejar dirinya ataupun membela dirinya tadi. "tuhan jangan engkau tambah lagi beban hidup ku. Hamba tak kuat lagi menjalani ini semua," ucap Niken dalam hatinya. Hilir mudik orang melintas dihalte itu hampir semua orang memandang aneh kepada Niken. Dengan mengunakan gaun yang mewah dan memegang hils nya orang orang mengira Niken wan
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status