All Chapters of Bodyguard Cantik Milikku: Chapter 41 - Chapter 50
60 Chapters
BCM Bab 41
  Selesai makan malam, semua anggota keluarga Suhendra berkumpul di ruang keluarga. Mereka berbincang- bincang dan bercanda tawa membuat suasana di rumah itu kembali ceria dan penuh warna. Anggun menceritakan semua yang dia alami selama pergi dari mansion dan juga penyebab pergi nya Anggun dari mansion. Ardy benar-benar merasa bersalah membuat istrinya pergi meninggalkannya seorang diri karena sebuah kesalahpahaman.  Ardy terus saja menempel pada Anggun. Dia tidak membiarkan istrinya lepas dari pandangannya. Ke mana pun Anggun pergi, Ardy selalu mengikutinya dan menggenggam tangan nya. Ardy takut jika tiba-tiba Anggun akan pergi lagi dari kehidupannya. Dia bisa gila jika Anggun dan anak-anak nya menghilang dari kehidupannya. Papa dan mama Ardy menasehati Ardy supaya dalam hubungan suami istri harus ada komunikasi, kejujuran dan keterbukaan. Semua masalah harus di diskusikan bersama dengan kepala dingin. Ardy dan Anggun yang mendengar nasihat itu han
Read more
BCM Bab 42
Kedua putra Anggun diserahkan kepada baby sitter untuk diasuh, lalu Anggun mulai sesi perkuliahannya secara online. Sudah selama satu tahun lebih Anggun berkuliah online sejak dia meninggalkan mansion suaminya. Anggun merasa bahwa kesempatan yang diberikan kepadanya untuk pendidikannya tidak boleh terbuang percuma. Dia bertekad untuk mendapatkan gelar sarjananya. "Sayang kamu online dengan siapa?" Tanya Ardy melalui gerak mulut saat melihat Anggun online dengan beberapa orang yang tidak tampak jelas oleh Ardy karena Anggun melarangnya mendekat ataupun bersuara. Ardy tidak tahu jika istrinya tetap melanjutkan kuliahnya secara online. "Aku kuliah online mas." Jawab Anggun singkat dengan menutup mic pada headset nya. Anggun berkonsentrasi belajar dan ingin secepatnya mendapatkan gelar sarjana sehingga dapat membanggakan keluarganya. "Oooo." Ardy hanya ber ooooo ria saat mendengar jawaban dari Anggun. Setelah menunggu dua jam akhirnya kuliah onlin
Read more
BCM Bab 43
  Ardy turun di lobby perusahaannya dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya. Suasana hatinya yang gembira begitu jelas terlihat. "Wah tuan Ardy hari ini cerah sekali, senyumnya bikin aku makin cinta." "Ada apa ya dengan tuan Ardy? Selama satu tahun ini mukanya selalu kusut tapi hari ini mukanya lebih cerah dari mentari." "Tampannya bosku, aku mau jadi yang kedua." Begitulah bisik - bisik dari semua karyawan yang melihat senyum Ardy di pagi hari ini. Sesampainya di depan ruangannya, Ardy di sambut Rayhan dan Declan. "Sepertinya ada yang sedang berbahagia." Sindir Declan "Tentu saja bahagia istrinya sudah ketemu." Goda Rayhan. "CK kalian berdua ini memang suka benar. Hahaha." Ardy menanggapi kedua temannya dengan santai. "Ray bagikan bonus kepada semua karyawan atas syukuran kelahiran kedua anakku. Untukmu, Declan dan Beni aku berikan bonus tiga kali gaji karena berkat kalian perusahaan i
Read more
BCM Bab 44
  Baru saja Anggun akan menunggu di sofa tunggu, pintu ruangan Ardy terbuka dan keluarlah seorang wanita cantik berkulit putih dan bodynya bak gitar spanyol. Saat pintu terbuka Anggun melihat wanita itu memberikan ciuman jarak jauh lalu pergi meninggalkan ruangan Ardy dengan sikap angkuh. "Siapa dia? Kenapa bersikap mesra kepada mas Ardy jika hanya seorang klien? Apakah mas Ardy selingkuh? Ahh tidak mungkin suamiku seperti itu, aku akan bertanya pada mas Ardy." Batin Anggun berkecamuk. Brakk.. Anggun masuk ke dalam ruangan Ardy tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Ardy yang berada di dalam ruangan merasa terkejut "siapa yang...." Kemarahan Ardy terhenti ketika melihat siapa yang datang ke ruangannya. Anggun melotot mendengar suara kemarahan Ardy, "aku sedang kesal dia malah bikin aku tambah kesal." Gumam Anggun pelan. "Sayang maafkan mas, mas tidak bermaksud membentak padamu, mas hanya terkejut ada orang yang berani masuk ke ruan
Read more
BCM Bab 45
"Mas ada yang ingin aku bicarakan." "Ada apa sayang?" "Mas sepertinya wanita yang tadi siang ke kantormu bukan orang baik-baik. Wanita itu punya niat jahat padamu." Anggun menceritakan tentang jarum yang dia temukan di ruangan Ardy dan racun yang ada pada jarum itu kepada suaminya. Ardy terkejut mendengar cerita istrinya. "Pantas saja ketika wanita itu datang, tubuhku selalu merasa lemas." Pikir Ardy. "Aku akan segera menyelidiki siapa wanita itu dan apa motif nya melakukan itu." Geram Ardy. "Mas minum ini dulu, ini dapat menawarkan racun yang ada di tubuhmu." Ucap Anggun lalu memberikan serum itu kepada suaminya. Ardy meminum serum itu lalu setelahnya dia seperti memiliki tenaga untuk bergerak. "Apakah serum itu dari Devi?" "Iya mas, Devi yang memberikan serum itu."  Ardy tahu saat ini musuh- musuhnya sedang mengincar dirinya dan keluarganya, dia harus lebih ekstra berhati-hati dalam melakukan sega
Read more
BCM Bab 46
  Lanjut flash back Selama tiga tahun pacaran, Rima dan Bima selalu terlihat mesra. Berjalan berdua, makan berdua, ke mana - mana selalu berdua bahkan mereka dijuluki pasangan teromantis di kampus. Semua masalah yang terjadi dapat mereka hadapi bersama. Hingga satu tahun lalu keduanya sepakat untuk tinggal bersama dan merencanakan untuk menikah setelah lulus kuliah. Dalam satu atap yang sama Bima dan Rima akhirnya melakukan hubungan terlarang tanpa adanya ikatan pernikahan. Keduanya larut dalam gairah cinta hingga tak sadar bahwa yang mereka lakukan adalah suatu dosa.  Kedua insan yang tengah jatuh cinta itu juga telah mengenalkan pasangan mereka kepada orang tua masing-masing. Kedua orang tua Rima dan Bima memberikan restu untuk hubungan keduanya. Awalnya keduanya bekerja sambil kuliah. Lama kelamaan uang yang mereka kumpulkan menjadi banyak dan cukup untuk menjadi modal usaha buat mereka. Dengan modal yang mereka kumpulkan, Bima dan Rima m
Read more
BCM Bab 47
 Anggun terus berjalan mengikuti petunjuk dari suster tadi hingga sampailah di sebuah ruangan yang dituju.Tok tok tok"Masuk" ucap suara seorang lelaki dari dalam ruangan."Selamat siang dengan dokter Doni?""Ya dengan saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu nyonya?""Saya keluarga pasien yang bernama Mbah Siti yang saat ini di UGD. Bagaimana keadaan Mbah Siti?""Silakan duduk nyonya.""Terima kasih dok." Ucap Anggun lalu duduk di kursi depan dokter Doni."Keadaan Mbah Siti saat ini sedang kritis nyonya. Kecil kemungkinan untuk bertahan karena kanker paru-paru yang diderita pasien sudah di stadium empat dan sudah menyebar ke seluruh tubuh."Mendengar perkataan dokter itu, Anggun meneteskan air mata nya."Apa tidak ada cara lain dok?""Maaf nyonya untuk saat ini kami belum menemukan cara lain. Kami dari tim dokter akan berusaha sebaik mungkin. Sebagai manusia sebaiknya kita berserah kepada Yang
Read more
BCM Bab 48
Saat menyentuh tangan Mbah Siti, Anggun tersentak kaget "Mas, tangan Mbah Siti kenapa dingin begini?" Tanya Anggun dengan meneteskan air mata Ardy segera mendekat lalu menyentuh tangan Mbah Siti untuk memastikan suhu tubuh Mbah Siti. Sesaat setelah menyentuh tangan Mbah Siti, Ardy segera menekan tombol darurat untuk memanggil dokter dan suster jaga rumah sakit. Melihat istrinya akan jatuh, Ardy segera menopang tubuh Anggun. Dokter dan suster segera masuk ke dalam ruang rawat dan meminta agar Ardy dan Anggun menunggu di luar. "Ayo sayang kita tunggu di luar, biar dokter memeriksa Mbah Siti dulu." Ajak Ardy sambil memapah istrinya. "Tapi mas..." "Serahkan semuanya kepada dokter dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa." Ucapnya seraya membawa Anggun keluar agar tidak menggangu para dokter dan suster bekerja. Keduanya menunggu pemeriksaan dari dokter di depan kamar rawat inap Mbah Siti. Saat pintu terbuka dokter Doni hanya menghe
Read more
BCM Bab 49
 Anggun mendekap surat yang ditulis ayahnya dengan bercucuran air mata. Selama ini tidak ada satu orang pun yang bercerita padanya tentang kisah kedua orang tuanya bahkan Mbah Siti pun tidak mengetahui tentang ibunya. Mbah Siti tidak pernah sekalipun membuka kotak yang di simpan oleh ayah Anggun. Kotak itu hanya dibiarkan berada di lemari tanpa mengetahui apa isinya. Yang Mbah Siti tahu adalah bahwa kotak itu sangat berharga bagi ayah Anggun.Awalnya semua tetangga mengira bahwa wanita yang dekat dengan ayah Anggun adalah istri ayahnya, ternyata wanita itu hanya teman ayahnya yang mengharap cinta ayah Anggun. Wanita itu meninggalkan Anggun dan Mbah Siti ketika ayah Anggun meninggal. Semua menduga dia adalah seorang ibu yang kejam, tapi pada kenyataannya wanita itu tidak ada hubungan apa pun dengan Anggun dan ayah Anggun. Setelah membaca surat - surat dari kotak itu barulah Anggun mengetahui siapa ibu kandungnya."Ayah, sampai sekarang pun ibu tidak pernah
Read more
BCM Bab 50
"Siapa anda sebenarnya?" Marah Anggun. Tanpa menjawab pertanyaan Anggun, wanita itu mulai menyerang dan mencoba memukul Anggun namun Anggun dapat menghindari nya. Perkelahian pun tidak terhindar kan. Aksi pukul dan tendang antara Anggun dan wanita itu membuat ruangan Ardy kacau.prang..brukk...Meja kaca pecah, barang- barang jatuh dan berkas - berkas tercecer di lantai. Keduanya sama kuat sehingga membuat keduanya terluka. Ardy ingin membantu Anggun akan tetapi Anggun melarangnya."Jangan mas, biar aku yang menanganinya."ucap Anggun tenang. Wanita itu melemparkan jarum kepada Anggun dan di tangkis dengan pisau kecil yang selalu dibawa Anggun. "Sial! Dia kuat sekali. Aku harus pergi dari sini, jika terus seperti ini aku akan kalah telak dan menghancurkan semua rencana tuan kesayanganku." pikir wanita itu.Perkelahian itu membuat beberapa karyawan yang berada satu lantai dengan Ardy terkejut karena adanya suara kaca pecah, dan barang yang
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status