Semua Bab Terobsesi Dosen Cantik: Bab 1 - Bab 10
252 Bab
First of All
Pagi ini hujan turun deras sekali seolah sebuah ember raksasa diguyur dari langit. Gwendolyn Laura Carson merasa ragu apakah dia harus menembus cuaca yang buruk ini untuk berkendara ke kampus atau menunggu hingga hujan reda terlebih dahulu. Laura memang ada janji penting dengan dekan FKH sebelum mulai kerja dinasnya di kampus sebagai dosen bagian Patologi Anatomi. Jam 08.15 Dia melirik jam dinding di livingroom apartemennya. "Aduh bisa telat ini kalo aku gak segera berangkat. Ya Tuhan tolong hambaMu. Aku gak enak banget kalo sampai harus telat di hari pertama dinas di kampus."Laura membulatkan tekad untuk menembus hujan deras. Dia mengambil kunci HRV nya dan menuju garasi di basement apartemennya. Sepanjang perjalanan cuaca masih sangat buruk, kaca depan mobilnya pun tampak agak buram karena derasnya air hujan sekalipun wiper sudah dinyalakan. 30 menit kemudian, Laura akhirnya sampai di kampus dan akan turun dari mobil menuju ke gedung V2 untuk bertemu dengan de
Baca selengkapnya
Mahasiswi Baru?
Laura menatap wajah sosok yang tidak sengaja dia tabrak tadi dan merasa wajahnya menghangat. Pipinya yang tadinya pucat pun mulai merona merah. Deg deg deg. "Maaf eh maaf... saya terburu buru" ujar Laura cepat dan segera berlari ke tangga yang menuju ke lantai 2.James melepaskan pelukannya pada gadis yang tadi menabraknya dan menatap kepergian gadis itu dengan bengong. Dia merasa jantungnya berdebar debar saat menatap wajah gadis tadi. Raut wajah yang tidak biasa, sepertinya dalam 3 tahun ini belum pernah bertemu dengan gadis itu. Mahasiswi baru? Tapi penampilannya terlalu elegan dan matang untuk seorang mahasiswi, sepertinya bukan. James masih berpikir dan berbicara dalam hatinya. "Wooiiii!!!" seru Deon sahabatnya dari belakang mengagetkan James. "Iihh ngapain sih kamu bikin kaget aja!" ujar James sambil pura pura memukul kepala Deon."Lha abisnya bengong di tengah lobi sendirian. Ngapain coba? Oya bahan buat presentasi besok sudah dapet bel
Baca selengkapnya
Shape of You
"I'm in love with the shape of you" "We push and pull like a magnet do" "Although my heart is falling too" "I'm in love with your body" -Ed Sheraan- Shape of You Hari hari di kampus sungguh amat sibuk, Laura merasa agak kewalahan dengan tugasnya sebagai dosen pengganti Profesor Bambang Gunawan. Bimbingan skripsi sudah menumpuk di meja kerjanya, dia harus mereview file file skripsi anak mahasiswa bimbingannya. Laura tidak ingin menunda-nunda pekerjaannya karena dia pernah merasakan menjadi mahasiswa yang mengerjakan skripsi bertahun-tahun yang lalu.  Sore ini dia telah menyelesaikan 3 putaran gelombang praktikum anak semester 6 yang sungguh melelahkan. Dia butuh massage dan tidur nyenyak malam ini. Teh chamomile hangat dengan madu telah menari nari dalam benaknya. "Tok tok tok"  "Ya masuk." seru Laura. "Prof Laura saya pulang dulu ya." pamit Bu Linda laboran di Lab. Patologi Anatomi yang hanya melongokk
Baca selengkapnya
Selamat Malam Profesor!
Rasanya begitu lama sekali listrik padam, apa tidak ada satpam atau penjaga Lab yang berpatroli di kampus malam ini. Itu yang Laura pikirkan sedari tadi. Beruntung ada James yang menemani dan menjaganya dengan sangat baik. Sungguh perhatian James meminjamkan jaketnya dan membaginya cokelat bahkan menyuapkannya sendiri beberapa kali sampai rasa dingin yang tadi menyerangnya mulai tergantikan dengan rasa hangat di tubuhnya.  Sayang sekali usia mereka tentunya berjarak sangat jauh pikir Laura. Mungkin James baru berusia 21 sedangkan Laura 32 tahun ini. Wow 11 tahun, mungkin aku lebih cocok jadi tante nya James daripada jadi pacarnya. Wake up Laura! batinnya menegur dirinya sendiri. "Prof Laura tinggal dimana?" tanya James kepo sekalipun nadanya begitu ringan. "Eh... saya tinggal di Royal Heritage Apartment. Sekitar setengah jam dari kampus." jawab Laura. "Sendiri atau dengan siapa?"selidik James. "Sendiri sih. Keluarga besar tinggal di Godea
Baca selengkapnya
Aku Harus Pulang
"Oppa." satu kata berjuta makna yang keluar dari bibir indah gadis di hadapannya, James seolah tak berani bernafas. Dia merutuk dalam hatinya "Matilah kau James!!" Dia mungkin sudah gila berani sekali mencium dosennya tanpa izin.  Laura membuka matanya saat merasakan kecupan hangat dan lembut di bibirnya. Di otaknya yang terproses di hadapannya adalah wajah Oppa Park Seo Joon karena sosok itu yang selalu menghiasi mimpi mimpi bucin ala drakor setiap kali dia maraton nonton drakor Park Seo Joon. Kenyataan dan imajinasi bercampur menjadi satu, menunggu otaknya loading. Dia pun bangun dan duduk di sofa sementara Oppa Park Seo Joon kw nya alias James Peter Indrajaya berlutut di bawah kakinya seperti pose untuk melamar calon istri. Sungguh posisi yang janggal dan keduanya pun salah tingkah.  James pun berdiri dengan acuh dan berkata, "Pulang atau menginap di sini?" "Aku harus pulang, James."jawab Laura seraya menatap James dengan mata birunya yang tenang
Baca selengkapnya
One New Day
Pagi itu Laura mematikan alarm HP nya yang berbunyi tak henti henti. "Aaahhh" teriaknya sambil merenggangkan badannya di tepi ranjang. "Kok rasanya masih capek!" keluhnya sambil mencebik dan berjalan menuju pantry menyeduh kopi serta membuat french toast dengan selembar keju. Laura membuka HP nya dan mengecek WA. Ada nomor baru yang mengiriminya 5 pesan pagi ini. Ternyata itu nomor James. Laura tidak ingat kapan dia memberikan nomor kontaknya pada James.James : "Morning Prof..."James : " Pagi ini saya jemput ya jam 07.30, mobil Prof kan masih di kampus."James : "Apa sudah sarapan?"James : " Mau dibawakan sarapan apa?"James : "Saya tunggu balasannya ya...πŸ˜„πŸ™"Laura tersenyum membaca pesan James yang penuh perhatian dan segera membalas pesan itu.Laura: "Selamat pagi juga James... πŸ˜„πŸ˜˜"Laura : "Maaf baru baca pesanmu, baru saja bangun."Laura : "Tidak usah bawakan sarapan, aku sudah sarapan kok."Laura : "Oke
Baca selengkapnya
Mata Jahat
Flash back on Kampus FKH sudah sunyi senyap, lampu taman pun dinyalakan karena senja mulai turun. Pria itu melirik ke arah mobil HRV merah yang masih berada di parkiran timur Gedung Patologi Anatomi. Gadis cantik dan seksi itu masih belum pulang pikirnya. Sejak sebulan yang lalu ada dosen baru yang masih muda dan cantik, berbeda dengan dosen dosen FKH yang sudah tua dan tak menarik. Mayoritas dosen perempuan di fakultas ini penampilannya seperti kutu buku, dosen baru itu sangat berbeda. Pria itu sudah mengabdi di kampus kedokteran hewan selama 5 tahun belakangan. Kegiatannya monoton dan membosankan, tapi lumayan bisa cuci mata melihat mahasiswi yang masih muda dan energik. Terkadang dia juga bisa menggoda mahasiswi yang butuh bantuannya karena dia memegang kunci semua ruang kuliah.  Sepertinya hari ini dia bisa mengerjai dosen baru yang cantik itu, Bu Laura. Mau tahu apa yang akan Bu Laura lakukan seandainya listrik dipadamkan. Wanita yang ketakutan biasanya mud
Baca selengkapnya
Thoughtful Guy
Laura berjalan menuju ke ruang kantornya selepas menyelesaikan marathon kuliah 3 sesi sejak pagi hingga siang. Sudah hampir jam 1 siang, dia melirik arlojinya. Pantesan perutnya terasa sangat lapar. Dia merasa jadwalnya di kampus sangat padat dari Senin hingga Jumat. Beruntung ini sudah hari Kamis, lusa dia bisa bersantai menikmati rehat weekend. Laura duduk di kursinya kemudian baru menyadari ada sebuah kotak makanan di mejanya. Ada secarik kertas di atas penutup kotaknya. Dia mengintip isi di dalam kotak makanan itu, rupanya gado gado dengan 1 butir telur ayam. Beruntung sekali karena Laura sangat lapar sekarang. Dia pun membaca pesan di kertas tersebut. "Selamat menikmati makan siang, Prof Laura. Semoga sesuai selera anda menunya." Ada sebuah tanda tangan disertai nama si pengirim makan siang itu. James Peter. Anak ini thoughtful sekali batin Laura. Laura segera membersihkan tangannya dengan hand sanitizer dan tissue lalu mencicipi gado gado itu. Hmmm leza
Baca selengkapnya
Baper
James sudah menyelesaikan tugas untuk penelitiannya dan bersiap untuk pulang. Dia penasaran apa Prof Laura sudah pulang duluan. Dia pun berdiri di muka pintu ruang kantor Prof Laura. Ternyata Prof Laura sedang bersiap siap untuk pulang juga. Jam tangannya menunjukkan pukul 17.15, matahari hampir terbenam berganti malam. Hari ini cuaca cerah.James mengetuk pintu. Tok tok tok.Laura menatapnya agak terkejut karena tidak menyadari ada orang di muka pintunya. Dia pun keluar ruangannya sambil menenteng tas kerjanya dan beberapa bendel naskah skripsi."Mau pulang James?" tanya Laura sambil mengunci pintu kantornya."Iya. Ada acara malam ini?" balas James sambil berjalan beriringan dengan Prof Laura menuju parkiran mobil. Dia sengaja memarkir Fortuner putihnya disebelah HRV merah milik Prof Laura."Belum ada acara sih malam ini. Memangnya kenapa? Kamu mau ngajakin ngedate gitu?" Goda Laura lagi. Dia belakangan jadi suka menggoda James dengan kata kata ya
Baca selengkapnya
I Know That He Loves Me
James menyalakan radio di mobilnya untuk mengusir kecanggungan yang menggantung di antara mereka saat Laura dan dia terdiam. Dan suara merdu Beyonce mengalun. "I know that he loves me 'cause he told me so" "I know that he loves me 'cause his feelings show" "When he stares at me, you see he cares for me" "You see how he is so deep in love" "I know that he loves me 'cause it s obvious" "I know that he loves me 'cause it's me he trust" "And he's missing me if he's not kissing me" "And when he looks at me his brown eyes tell it so" -Brown Eyes- Destiny's Child Wajah James dan Laura sontak kompak memerah. Kok lagunya pas betul dengan perasaan mereka. Laura pun dengan cuek ikut menyanyikan lagu itu bersama Beyonce dengan suara yang hampir sama indahnya. "Wow suaramu indah Laura! Kenapa tidak ikut ajang pencarian bakat menyanyi saja?" ujar James. "Aku lebih suka menyanyi tentang materi patologi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
26
DMCA.com Protection Status