All Chapters of Senior Gokil: Chapter 31 - Chapter 40
44 Chapters
[31] - kenangan kembali
"Hai Dave, ternyata kamu sudah sampai untuk menjemput aku ya? Kita mau kemana nih kira-kira? Jangan-jangan kamu akan membawaku ke tempat yang asik dan menyenangkan ya" Ucap Cia pada Dave, karena Dave sudah sampai tepat di depan Cia. Namun walaupun Dave tadi terhenti sejenak akan keputusan dirinya membeli bunga untuk Cia, ternyata Dave benar-benar tidak membelikan bunga itu untuk diberikan kepada Cia yang sudah menunggu dirinya dari tadi.    Dave melihat wajah dan penampilan Cia yang sangat rapih dan anggun, hari itu Cia menggunakan pakaian yang terlihat sangat feminim. Padahal Cia di mata Dave adalah sosok perempuan yang cantik dan lincah namun seperti laki-laki, tapi kenapa hari itu dia terlihat sangat cantik? Apa dia berpenampilan seperti ini demi Dave? Kurasa tidak. Cara Dave memperhatikan Cia terlihat sangat kaku dan kurang ramah seperti biasa perilaku dirinya pada Cia.    "Karena dirimu sudah tau aku datang, mengapa tidak cepa
Read more
[32] - tidak perduli
Dave melihat kebelakang karena mendengar suara Cia yang ingin berjalan bersama sama dengan dirinya. "Cepatlah, kau terlalu lama dari tadi" ucap Dave sambil melihat ke arah Cia, Cia langsung bergegas lari untuk bisa berjalan bersama-sama dengan Dave.   "Terima kasih karena mau menunggu aku ya" balas Cia dengan nada yang benar-benar lembut kepada Dave yang ketus. Mereka akhirnya berdua berjalan bersama beriringan, sambil melihat lihat lokasi atau denah mana yang akan dituju. Cia yang mengenang masa lalunya itu sangat gembira, di raut wajah Cia seperti menggambarkan sebuah kenangan indah yang kini hidup kembali.   Bagi Cia sendiri, Gaby adalah orang yang selalu menerima kondisi dirinya baik dalam keadaan apapun entah itu baik atau buruk. Maka dari itu, Cia sangat sayang pada Gaby sampai dirinya terpuruk waktu mendengar Gaby sudah benar-benar tidak akan ada lagi ke dunia ini untuk menemani dirinya.   Dave yang dari tadi masi
Read more
[33] - rumah hantu
Selesai mendengar apa yang Dave katakan. Cia akhirnya tau kini mengapa mama Gaby dan juga Dave bisa sangat dekat, dirinya sepertinya bersyukur karena mungkin mama Gaby tidak merasa kesepian lagi bila ada Dave dan ibunda Dave sekarang yang selalu membuat dirinya tertawa. "Terima kasih telah membawaku kesini dan menceritakan segalanya padaku. Akhirnya sekarang aku tau mengapa semua ini bisa terjadi, ditambah aku jujur sangat bahagia mendengar cerita yang keluar dari mulutmu Dave" balasan dari Cia yang berupa ucapan terima kasih kepada Dave karena telah berjanji menceritakan semuanya dan kini akhirnya semua cerita itu memang sudah benar-benar terdengar ke kuping Cia. Dave sepertinya juga lega telah menceritakan semua hal yang terjadi pada Cia. Tapi sepertinya Dave mempunyai banyak pertanyaan untuk Cia jawab, apa mungkin Dave akan bertanya sekarang? Aku tidak yakin suasana akan mendukung untuk Dave. "C-cia, bolehkah giliran
Read more
[34] - apa itu?
"satu...dua...tiga... cheese" suara Cia yang begitu lantang dan sangat bersemangat karena mereka bertiga foto bersama sama. Cia membuka hasil foto dari mereka bertiga, saat slide pertama dan selanjutnya tiba-tiba Cia terkejut melihat apa yang tertangkap oleh gambar. Bisa-bisanya Dave dirangkul sedemikian rupa layaknya seorang pasangan yang baru saja menjalin asmara atau cinta monyetnya itu membuat Cia nampak kesal dengan amarahnya. Namun tentu saja Cia dapat menahan amarah itu di dalam dirinya, walaupun sepertinya dia sangat kesal dan berfikir akan mencekik orang yang berani merangkul Dave secara tiba-tiba itu. Dave yang memang dari tadi sudah menyadari bahwa memang dirinya baru saja dirangkul langsung melirik ke arah Cia. "Apa benar raut wajah Ciam menunjukkan bahwa dirinya kesal ketika melihat hasil foto barusan? Apa mungkin dia cemburu. Arg sudahlah itu tidak akan pernah terjadi padaku. "Dave ayo pulang sekarang, aku
Read more
[35] - Tujuan
Permintaan Dave itu sudah pasti akan dilakukan oleh supir pribadinya itu, mobil kembali menyala dan juga mengubah suasana menjadi lebih baik saat sampai di sekolah. "Siap den" balas sang supir yang kemudian berkendara dan mengambil kendali untuk melaju dengan cepat agar tuanya itu bisa sampai tepat waktu di sekolah. Kali ini Dave benar-benar sepertinya sudah muak dengan banyak hal yang selama ini terjadi pada hidupnya sendiri, melibatkan orang orang yang dia sayangi adalah kebencian utamanya. Mungkin jika setiap masalah yang dia temukan itu membuat dirinya menjadi lebih dewasa, bisa saja ada kemungkinan Dave tidak dapat mengendalikan dirinya jika dia tau selama ini orang yang dia sayangi selalu menjadi korban demi dirinya sendiri. "Baik lupakan semua nya baik dari hal buruk maupun hal baik yang terjadi pada hidupku yang membosankan ini karena sebentar lagi akan sampai tepat pas di depan gerbang sekolah" ucap Dave dalam hatinya itu, semua hal
Read more
[36] - Uang
"selamat siang anak-anak yang ibu nanti-nanti" pagi ini ucapan salam dari wali kelas kami sepertinya terlihat sangat bersemangat dari biasanya, apa mungkin tadi pagi dia salah makan saat sarapan pagi ya? Wali kelas kami menyuruh mengeluarkan buku serta alat tulis yang nantinya akan sangat berguna ketika jam pelajaran berlangsung nanti. "Dave, apa kau membawa pulpen dua?" Tanya Ron yang dimana merupakan salah satu teman-teman yang Dave punya. Dave menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri karena mengetahui sifat pelupa yang memang menjadi ciri khas dari Ron temannya itu, selama ini Ron selalu berusaha untuk merubah sifat lupanya itu, namun tetap saja masih dalam tahap proses dan belum langsung seketika menjadi sosok profesor yang akan mengingat segala hal. "Nih pulpennya, oiya nanti kalau kau memang tidak punya pulpen sama sekali, kau bisa ambil pulpen itu dan membawanya pulang" balas Dave, sambil memberikan pulpen yan
Read more
[37] - latar belakang
Melihat sosok yang liar dan penuh dengan kesengajaan. Tidak mungkin bisa orang ini mencerminkan sosok panutan bagi para murid-muridnya, cara dia berbicara, bersikap, dan berkomunikasi itu sepertinya memang bukan seorang guru yang berwibawa. Dave semakin kesal, wajahnya meluapkan amarah yang semakin pula meluap. Dave sadar jika dirinya memang tidak pernah mendapatkan perlakuan se-hina ini, namun apa pantas jika orang yang mempunyai materi yang kurang, harus dilakukan seperti ini? Sepertinya itu bukan sama sekali perilaku kemanusiaan yang seharusnya dilaksanakan kepada semua manusia secara adil. Tahun demi tahun, hari demi hari, bulan demi bulan juga berganti tanpa sadar. Perubahan jaman seharusnya bisa membawa seseorang lebih maju dan lebih baik kedepannya. Tapi mengapa justru makin ke arah kehancuran masa depan? Teman Dave benar-benar ketakutan, semua perhatian tertuju padanya, hinaan yang seharusnya dulu tidak pernah ia
Read more
[38] - Pahlawan bertopeng
Keesokkan harinya, para murid yang datang ke sekolah masih tetap sama. Tidak sama sekali berkurang dari jumlah biasanya, karena besok adalah hari yang akan menjadi perang dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri yaitu ujian akhir semester. Bukan hanya para murid yang datang dengan jumlah yang lengkap ke sekolah, ternyata para guru pun juga ikut serta karena mereka juga mempunyai tanggung jawab untuk mendidik murid-muridnya. Dave memperhatikan satu per satu dari wajah guru-guru yang muncul di sekolah har ini. "Sepertinya guru matematika tidak masuk hari ini, tapi mengapa? Apa mungkin ini akibat kejadian kemarin? Heum... baiklah akan aku tanya nanti" ucap Dave saat itu. Melihat ke arah belakang, Dave sepertinya merasa dibuntuti oleh seseorang dari tadi. "Siapa disana? Jangan sembarang mengintip orang dari kejauhan seperti ini atau nanti akan aku laporan ke penjaga sekolah dan bila terlalu kelewatan maka akan aku juga bisa membuat laporan ke poli
Read more
[39] - belajar bersama
*percakapan grup* Dave: "teman-teman, bagaimana nanti kalian datang sesuai jadwal yang kalian punya ketika tidak sibuk sama sekali? Aku tau jika banyak dari kalian yang harus sibuk membantu orang tua atau pun lainnya" Teman Dave: "bailah Dave, terimakasih atas bantuannya. Oiya kira-kira apa yang masing-masing perlu kami bawa supaya ketika belajar bersama nanti tidak terasa membosankan dari biasanya? Karena aku ingin sekali belajar bersama kali ini tidak membosankan agar bisa belajar lebih lama lagi di rumah mu nanti, jadi bagaimana?" Dave: " baiklah, kalian cukup membawa makanan dan minuman atau pun cemilan yang bisa menemani belajar nanti, dan itu hanya untuk tambahan saja karena di rumah ku nanti akan aku sediakan untuk kalian saat datang nanti" Teman Dave: "baiklah, terima kasih banyak Dave" Setelah selesai berunding di grup mengenai aktivitas yang akan dilakukan yaitu belajar
Read more
[40] - Temanku Datang
Setelah membeli beberapa kue dan camilan untuk belajar bersama nanti. Akhirnya teman-teman Dave sampai juga di rumah Dave, "HAIIII! Dave, ni lihat apa yang kami bawa untuk dirimu. Sepotong kue stroberi lezat yang benar-benar menggiurkan mulut sampai rasanya sedang memakan sepotong salju yang dingin ahahaha" Teriak teman-teman Dave karena ingin menyapa Dave terlebih dahulu. Dave melihat teman-temannya itu ternyata sudah datang dan sampai dengan selamat di rumah nya itu, "Hai teman-teman, bagaimana kalian bisa sampai dengan cepat kesini? Oiya apa tadi kalian benar-benar muak ketika menghadapi macet di tengah perjalanan yang jauh itu? Omong-omong terima kasih banyak atas kue yang diberikan untukku ya" balas Dave tersenyum ramah kepada teman-teman nya itu. Dave mempersilahkan teman-teman nya itu masuk terlebih dahulu ke rumah nya karena dia juga tau pasti sangat lelah menghadapi ke macetan lalu lintas di jalanan yang besar dan juga padat akan pe
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status