Lahat ng Kabanata ng PARANORMAL CANTIK: Kabanata 51 - Kabanata 60
119 Kabanata
Malam Satu Suto
Suara ledakan keras menggelegar di tempat itu yang membuat semua orang menutup telinganya sebab suara itu terasa memekakkan telinga mereka.Bagus yang tadi mengalami benturan tenaga gaib nampak berdiri dengan gontai dia merasakan sebuah aliran energi itu sangat menekannya, namun belum sempat dia berdiri sempurna, sebuah serangan energi hitam muncul lagi mengincar dirinya.Kali ini Bagus tak punya pilihan lain, dengan cepat dia melipat gandakan kekuatan jin miliknya sebelum melepas pukulan yang mempunyai cahaya berwarna ungu dari tangannya, tepat bersama dengan melesatnya cahaya ungu yang di lepaskan oleh Bagus, dari belakang tubuhnya terlihat juga bergerak cepat sebuah sinar berwarna merah yang membantu pukulannya menghantam sinar hitam yabg datang.Booommm!Ledakan keras terjadi lagi, tubuh Bagus yang terjajar beberapa langkah kebelakang, namun segera berhenti karena tertahan oleh seseorang yang sudah berdiri di belakangnya."Non Alena...." Bagus
Magbasa pa
Tapa Satu Suro
Amin yang sudah duduk bersila tersentak kaget, tiba-tiba timbul rasa kecut di hatinya muncul, dia menjadi kecut dan ingin kembali saja ke rumah. Namun dia terngiang kembali lagi perkataan dukun yang dia temui kemaren sore di rumah sang dukun. "Ingat, sekali kamu masuk kamu tidak akan keluar, jika kamu sudah duduk bersila tidak boleh mundur lagi atau kamu akan mati oleh penghuni pohon beringin, jika kamu lulus mengadakan tapa semalaman maka kamu akan mampu mencapai apa yang kamu inginkan," Suara sang dukun terngiang membuat dia menjadi mantap, rasa takut yang masuk perlahan sirna oleh tekadnya yang kuat. Amin merupakan seorang kuli bangunan di daerah Maskarebet, dia di kenal sebagai laki-laki miskin sehingga dia selalu di hina oleh warga yang rata-rata kaya. Ditambah lagi di wilayah Maskarebet ini dia mencintai seorang gadis cantik yang bekerja pada perusahaan besar di Kota Palembang, namun Amin tidak
Magbasa pa
Teror Riska
Alena segera mempercepat langkahnya mendekati jendela namun tidak mendapati orang di sana.Kemudian dia keluar dari kamar, di luar dia melihat seorang pemuda sedang berbicara dengan ibu bayi yang hilang.Nampaknya dia memberikan sejumlah uang kepada ibu itu dalam jumlah yang besar, Alena yang masih mengaktifkan kekuatan gaibnya melihat bayangan sosok lain di samping orang itu.Sementara badan pemuda itu seperti di selimuti kabut berwarna gelap yang menutupi dari kepala sampai ujung kaki.Alena berjalan melewati orang itu menuju luar rumah, semakin jelas dia melihat sosok gaib seram yang mendampingi pemuda itu."Siapa orang yang memberikan uang kepada ibu si bayi itu?" tanya Alena kepada warga yang berkumpul di luar."Ohhh itu nak Amin, dia termasuk orang terkaya baru yang ada di sini, beberapa waktu yang lalu dia menjalankan bisnis di Kota Palembang dan bisnisnya berhasil, sehingga dia bisa menjadi orang paling kaya di sini. Selain itu dia j
Magbasa pa
Jin Beringin
Tepat tengah malam di belakang rumahnya di atas lapangan berumput, Alena duduk bersila menghadap Risa. Di atas halaman rumput itu terdapat kembang tujuh rupa yang sudah di masukan kedalam wadah seperti baskom warna putih. Tak jauh dari tempat Alena melaksanakan ritual, pada bangku dari kayu duduk Bagus sambil senyum-senyum bersama dengan Tante Sinta yang tak bisa menyembunyikan ketegangan yang terlihat di mukanya. Alena yang melihat jam sudah tengah malam mendengar suara Risa yang bergetar merasa ketakutan. "Aku takut, aku merasa ada sosok seram yang mendekatiku dari jauh," Risa dengan suara bergetar tiba-tiba berkata kepada Alena. Mendengar perkataan Risa, Alena tidak menjawab dia hanya memejamkan matanya, kemudian setelah matanya terbuka dengan cepat Alena menempelkan tangannya pada kepala Risa. Sinar merah keluar dari tangan Alena, sekitar lima belas menit
Magbasa pa
Makhluk Haus Darah
Mendengar teriakan keras itu semua orang yang tadi memukul Amin berhenti semua mereka melihat Amin sudah terkapar tak daya. "Sekarang kita bakar rumahnya," laki-laki itu berkata dengan keras. Mendengar teriakan orang itu semua warga setelah mengikat tubuh Amin langsung berduyun-duyun menuju rumahnya. Tanpa dapat di cegah rumah besar yang baru saja selesai Amin bangun itu menjadi amukan si jago merah. Hanya makan waktu sekitar setengah jam rumah itu habis di lalap api dan hanya menyisakan puing-puingnya saja, masyarakat yang tadi beringas kini tersenyum puas. Satu jam kemudian polisi datang mengambil tubuh Amin yang sudah di penuhi darah mengering, dua hari kemudian kabar dari rumah sakit sampai. Amin yang menjadi korban amukan masa menjadi gila dan harus di pindah ke rumah sakit jiwa.  ******** Malam hari udara malam bertamba
Magbasa pa
Pembunuh Dari Alam Lain
Alena berjalan mendekati orang yang tadi berkata. "Maaf mas, apakah mas pernah ketemu sama orang ini?" tanya Alena kepada orang yang berbicara tadi. "Iya mbak, semalam kami sama-sama berteduh di perempatan di ujung sana, tapi waktu hujan masih lebat dia pergi bersama seorang wanita, kami juga bingung kenapa dia pergi sementara hujan masih sangat deras, namun anehnya orang itu seperti tidak merasakan kehujanan sama sekali," Orang yang di tanya Alena menjelaskan apa yang dia tahu. "Apakah mas tahu ciri wanita yang di bonceng orang yang meninggal itu?" tanya Alena lagi. "Iya mbak," jawab orang itu yang kemudian menjelaskan ciri-ciri wanita yang dia lihat bersama korban. Alena setelah mendengar cerita dari orang itu berjalan mengitari kuburan itu. ****** Malam hari suasana sangat hening angin seakan-akan berhenti berhembus, dimalam itu hanya
Magbasa pa
Cangkang Gaib
Alena yang sedang duduk santai sambil memunum kopi di gelasnya kaget mendengar teriakan Bagus yang muncul di sana. "Non, aku merasakan ada keanehan di Kota Palembang ini, ketika akuniseng-iseng membuka mata jinku aku merasakan ada getaran yang terus mengganggu" Bagus berkata sambil berseru. "Getaran seperti apa?" tanya Alena santai. "Aku yakin kalau itu getaran gaib, namun ini sangat aneh," jawab Bagus lagi. "Aneh bagaimana, apakah seaneh janda sebelah?" tanya Alena sambil bercanda. "Aku serius non, janda sebelah tidak ada apa-apanya di banding getaran ini, mata jinku menangkap sinar merah memenuhi beberapa tempat," jawab Bagus yang merasa panik karena apa yang dia lihat. Mendengar apa yang di katakan oleh Bagus membuat Alena tak urus penasaran.  "Coba kamu duduk di hadapanku dan buka mata jin kamu kalau perlu yang paling kuat," Alen
Magbasa pa
Raja Jin Salmun
Merasakan makhluk yang menerkam itu menghujamkan gigi di lehernya membuat Alena tersenyum. Tak lama setelah itu terdengar raungan keras dari makhluk yang menggigit lehernya. "Graaauuukkk..... Aaaaaa,"  Makhluk itu terlonjak mundur dari tubuh Alena kemudian makhluk itu jatuh terduduk di samping dinding lobang. "Aku sudah memperingatkan supaya lekas kembali kealam kamu, namun kamu masih menolaknya setelah sekarang taring yang kamu punya hilang, aku juga yakin kekuatan kamu hilang, maka kini terimalah kehancuran kamu," gertak Alena. "Kurang ajar aku akan meremukkan tubuh kamu," geram makhluk itu. Dia berusaha menyerang Alena namun sama sekali tubuhnya tidak bisa di gerakkan sebab tubuh itu sudah tidak punya daya lagi. Merasakan seluruh tenaganya hilang semua makhluk itu hanya menggerendeng saja merasakan kesal yang tiada tara.&n
Magbasa pa
Mutiara Dendam
Mendengar suara ledakan keras dari arah goa, kedua orang itu langsung berlari mendatangi goa itu. Namun baru saja mereka sampai di sana keduanya merasakan kaki mereka di pantek di tanah. Badan keduanya gemetar dan tidak bisa mengeluarkan kata, selain itu mereka sama sekali tidak bisa bergerak dari tempat itu. Di bekas ledakan goa itu kedua karyawan melihat satu sosok makhluk yang sangat menyeramkan. Setelah itu tubuh keduanya menjadi limbung dan jatuh pingsan secara bersamaan di tempat mereka berada. Sementara makhluk yang ada di bekas ledakan goa mengeluarkan seringai menyeramkan. "Aku akan membalas dendam kepada kalian semua atas perbuatan yang kalian lakukan kepadaku," suara menggelegar keluar dari mulut makhluk itu. Kemudian makhluk itu melesat pergi meninggalkan tempat itu dengan sangat cepat. *******&nbs
Magbasa pa
Dendam dari neraka
Kening Alena berkerut memperhatikan silsilah keluarga yang di bawa oleh Amor dan Riki. "Ternyata mereka semua ada kaitan silsilah keluarga di masa lalu, di lihat dari silsilah ini mereka mempunyai satu garis keturunan," Bagus berkata tak percaya dengan apa yang dia baca. "Ketiga korban yang meninggal merupakan kepala keluarga masing-masing, yang masih satu garis keturunan, aku yakin ini merupakan efek dari dendam masa lalu," jawab Alena. "Maksudnya dendam masa lalu, apakah keluarga mereka pada masa lalu pernah ada perselisihan?" tanya Amor bingung. "Iya, dilihat dari silsilah sampai ke atas garis keluarga mereka di dirikan oleh satu orang yang kemudian menelurkan beberapa keturunan yang lain, tapi dalam keturunan mereka terdapat persaingan yang menyebabkan terjadi pembantaian. Mungkinkah dendam ini masih bertahan sampai sekarang?" Alena yang menjelaskan terlihat ada keraguan dengan apa yang dia ingat
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status