All Chapters of Baby, oh Baby!: Chapter 11 - Chapter 20
25 Chapters
Chapter 10 - Laki-laki
Chapter 10 - Laki-Laki Setelah mandi dan membersihkan diri, Rosaline segera menuju ke arah dapur. Ia kelaparan, Ya, mengingat hari sudah mulai siang. Lalu ia teringat perkataan Dimitri bahwa lelaki itu sudah menyiapkan sarapan untuknya.Rose menuju ke arah meja makannya, dan benar saja, di sana ada Tiga potong roti isi seperti yang dikatakan Dimitri lengkap dengan saus kejunya.“Well, apa dia berpikir bahwa aku monster yang dapat menghabiskan semua ini?” gerutunya.Rosaline lalu duduk. Dan ketika ia duduk, Snowky berlari kearahnya sesekali menjilati kakinya.“Hei, hei… Maaf, Sayang. Kau tidur sendirian semalam?” tanya Rose pada Snowky sembari mengusap-usap bulu tebal anjingnya itu. “Ya, sepertinya aku punya teman tidur baru.” Ucapnya dengan pipi yang kembali memerah. “Astaga, apa yang sudah kukatakan?” Rosaline menggelengkan kepalanya saat sadar
Read more
Chapter 11 - Seorang Dawson
Chapter 11 - Seorang Dawson Setelah makan siang. Dimitri menawarkan diri untuk mengantar Rosaline pulang, tapi Rosaline menolak, karena ia ingin kembali ke Pet Shopnya. Akhirnya Dimitri menuruti saja apa keinginan Rosaline. Toh, hari ini sepertinya sudah cukup kebersamaannya dengan Rosaline.Sepanjang makan siang tadi, mereka memang tak banyak saling bicara, tapi setidaknya, itu membuat Dimitri senang karena Rosaline tidak sedikitpun melawannya atau melemparinya dengan perkataan-perkataan sinis dari wanita tersebut.“Jika ada apa-apa, hubungi aku.” Ucap Dimitri ketika hampir sampai di pet shop Rosaline.“Ya.”“Jika kau membutuhkan tumpangan, hubungi aku.” Tambahnya.“Jadi kau beralih profesi sebagai supir pribadi?”“Jika itu memungkinkan untuk membuatmu tidak menumpang mobil pria lain, maka aku akan melakukannya.”
Read more
Chapter 12 - Melepas Rindu
Bab 12 - Melepas Rindu Sudah lima hari berlalu sejak hari dimana Dimitri berjanji padanya bahwa akan menjemputnya dimalam itu. Nyatanya, hingga hari ini, hingga malam ini, lelaki itu tak kunjung menghubunginya.Khawatir? Ya, tidak bisa dipungkiri jika Rosaline merasa khawatir, karena lelaki itu menghilang begitu saja seperti ditelan bumi, tak ada kabar, bahkan saat Rosaline mencoba menghubungi nomor Dimitri, nomor lelaki itu nyatanya tidak aktif.Beruntung, Tiga hari terakhir ada Ana yang selalu setia di sisinya. Ya, temannya itu ternyata memiliki sedikit masalah dengan Sean, kekasihnya. Tapi kemarin, keduanya sudah menyelesaikan masalahnya, hingga tadi siang, Ana sudah kembali pulang ke rumahnya.Malam ini, tinggallah Rosaline seorang diri di dalam kamarnya, kesepian, dan hanya ditemani Snowky yang ternyata sudah tertidur tepat di sebelahnya.Rose tak dapat menutup matanya, karena entah kenapa malam ini ia k
Read more
Chapter 13 - Sepanas Bara
Chapter 13 - Sepanas Bara Dimitri sedikit mengangkat tubuh Rosaline, membawa wanita itu masuk ke dalam kamar tanpa melepaskan tautan bibir mereka.Kulit Rosaline terasa halus dan lembut, harum menyenangkan, dan juga, basah menggairahkan. Gabungan dari semua yang ia rasakan pada tubuh Rosaline membuat Dimitri seakan tak mampu menahan diri lagi. Ia menurunkan Rosaline tepat di belakang pintu kamar Rosaline setelah pintu itu kembali di tutup. Lalu tanpa banyak bicara lagi, Dimitri meraih tali kimono yang membalut tubuh Rosaline, menariknya hingga kimono itu terbuka dan mendapati tubuh bagian depan Rosaline yang terpampang jelas di hadapannya.“Kau, sangat menakjubkan.” bisiknya parau.Rosaline tidak menjawab, ia malam mengulurkan jemarinya untuk membuka kancing-kancing kemeja yang dikenakan oleh Dimitri, matanya menelusuri dada bidang milik mantan suaminya tersebut. Ya, masih sebidang dulu, sekekar dulu, da
Read more
Chapter 14 - Rasa yang tersisa
Chapter 14 - Rasa yang tersisa Pagi hari….Dimitri terbangun sendiri. Ia terduduk seketika saat sadar jika Rosaline sudah tidak berada di sebelahnya lagi. Dimitri segera memunguti pakaiannya, mengenakannya sembari masuk ke dalam kamar mandi Rosaline untuk membersihkan diri.Setelah merasa dirinya sudah cukup segar, Dimitri keluar, mencari keberadaan Rosaline, dan ia menghela napas panjang saat mendapati Rosaline yang nyatanya sedang sibuk di dalam dapur mungilnya.Kaki Dimitri berjalan dengan spontan menuju ke arah Rosaline, berdiri tepat di belakang wanita tersebut, lalu tanpa banyak bicara ia memeluk tubuh Rosaline dari belakang.Tubuh Rosaline kaku seketika. Ia tidak tahu harus berbuat apa saat Dimitri memperlakukannya seperti ini. jika boleh jujur, selama seminggu terakhir, Rosaline kembali merasa dekat dengan Dimitri. Padahal, hubungan mereka hanya melalui pesan-pesan singkat, atau telepon-telepon
Read more
Chapter 15 - Rumah Pohon
Dua bulan kemudian…….“Aku masih berharap kau menutup saja Pet Shopmu.” Dimitri berbicara sembari menyantap sarapan di hadapannya.Sejak malam itu, hubungan Dimitri dengan Rosaline memang semakin dekat. Hampir setiap hari, Dimitri datang menemani Rosaline, bahkan bisa dikatakan jika mereka kini sudah hidup bersama di dalam flat Rosaline, hanya saja, Rosaline masih memungkiri kenyataan itu ketika Ana bertanya padanya.Dimitri hampir menghabiskan waktunya di flat Rosaline. Menghabisnya perhatiannya untuk wanita itu. Sedangkan Rosaline sendiri, ia merasa senang, nyaman karena dimanjakan oleh sosok Dimitri.“Aku sudah pernah membahas ini sebelumnya, bahwa aku akan tetap membukanya selama aku masih bisa.”“Aku hanya khawatir dengan keadaanmu, kau tampak semakin sulit bergerak.” Ya, karena usia kandungan rosaline kini sudah lebih dari Tiga puluh Tiga minggu.“Kata siapa? Apa kau tida
Read more
Chapter 16 - Hancur
“Kateya?” Rosaline masih tak percaya dengan seorang gadis yang berada di hadapannya.“Ya, aku.” Katavia berbicara menggunakan bahasa Inggris. Ia tahu sebenarnya gadis itu bisa berbahasa Inggris, tapi gadis itu tetap menggunakan bahasa Rusia untuk mengejeknya. Rosaline tahu itu.“Apa yang kau lakukan di sini?”“Menemuimu.”“Maaf, aku sedang sibuk.”“Kau tak akan sibuk saat mengetahui apa yang akan kukatakan padamu, Rose.”“Tidak Katya! Aku tidak ingin mendengarkan apapun. Kau hanya ingin merusak semuanya, dan aku tidak ingin kau melakukan itu lagi padaku.”Katavia tersenyum mengejek. “Benarkah? Bagaimana jika ini berhubungan dengan temanmu, Anastasya William?”Mata Rosaline membulat seketika. “Apa yang akan kau lakukan terhadapnya? Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya.”Kali ini gadis itu tertawa lebar seakan me
Read more
Chapter 17 - "Masih Istriku"
“Benarkah? Termasuk kenyataan bahwa Anastasya adalah kakakku yang merupakan cinta pertama Dimitri? Kau tidak ingin mendengar cerita tentang mereka?”“A-apa?”“Ya, Rose, hubungan mereka lebih dari yang kau kira.”Rosaline menggelengkan kepalanya. “Tidak mungkin. Ana adalah orang Inggris, bahkan dia memiliki keluarga yang cukup terpandang di sana.”Katavia tersenyum mengejek. “Biar kuceritakan sedikit cerita padamu.” Katavia menyesap kopi pesanannya, sebelum ia mulai membuka suara. “Ayah kami, yang hampir tidak pernah pulang, nyatanya memiliki seorang simpanan, wanita Inggris. Dari wanita itu, dia memiliki Anastasya. Wanita itu meninggal saat melahirkan, karena tidak ingin namanya tercoreng, ayah kami memberikan Anastasya pada salah seorang temannya, pun dengan nama belakangnya.”Sambil menggelengkan kepalanya, Rosaline tidak perca
Read more
Chapter 18 - Benjamin Armanzandrov
Dimitri segera menghidupkan ponselnya saat ia turun dari pesawat. Ia sedikit mengerutka keningnya ketika mendapati banyak sekali pesan suara yang ia terima dari nomor Ana. Akhirnya Dimitri segera menghubungi Ana karena takut terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan.“Astaga, kemana saja, Kau?” tanya Ana dari seberang dengan suara yang sedikit meninggi.“Aku baru turun dari pesawat.”“Rose mengalami kontraksi. Kemungkinan bayinya akan lahir permatur.”“Apa?”“Kutunggu di rumah sakit.”Setelah itu, telepon di tutup. Dan Dimitri segera bergegas menuju ke rumah sakit, tempat Rosaline berada. Semuanya akan baik-baik saja, ya, semuanya akan baik-baik saja. Pikirnya.***Setelah mendapatkan penjelasan dari Ana dan beberapa dokter kandungan lainnya, akhirnya Rosaline mau tidak mau menghadapi kenyataan bahwa bayinya akan dilahirkan secara prematur melal
Read more
Chapter 19 - Tentang Dimitri, Anastasya & Katavia
Rosaline duduk di sebuah kursi roda di taman rumah sakit. Dengan Ana yang duduk di bangku rumah sakit tepat di sebelahnya. Sedangkan Dimitri, lelaki itu diminta Ana untuk menjauh, dan memilih mengamati ikan-ikan peliharaan yang ada di sebuah kolam kecil di tengah-tengah taman rumah sakit tersebut.Rosaline merasakan de javu. Bagaimana tidak, Empat tahun yang lalu, ia juga sedang duduk di bangku taman rumah sakit dengan Ibu Dimitri yang duduk di sebelahnya. Lalu wanita paruh baya itu menceritakan tentang masa lalu Dimitri yang cukup membuat Rosaline tercengang. Dan kini, ia merasa dalam keadaan yang sama, dimana seseorang akan menceritakan sesuatu yang mungkin saja akan mencengangkan untuknya di sebuah taman rumah sakit.Oh, bagaimana bisa kebetulan seperti ini?“Apa yang dikatakan Katavia kepadamu, Rose?” tanya Ana dengan serius.“Dia hanya bilang, bahwa kau adalah salah satu puteri dari keluarga Dimitri, kalian saling jatuh cin
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status