Share

Bab 14

Bab 14

"Eh, Sasty. Ngapain kamu bengong di situ. Atau jangan-jangan kamu mau nganterin uang buat Ibu. Sini, mana duitnya."

Seakan tersadar dari lamunan, aku menoleh ke arah Ibu yang mendekat. Rupanya postingan Sinta bukan omong kosong semata. Tapi, dari mana mereka dapat uang.

Kedua tangannya penuh dengan belanjaan. Keningku mengernyit memikirkan dari mana Ibu punya uang untuk belanja.

Kuhalangi langkah Ibu untuk lewat.

"Ibu lagi banyak duit, ya? Dari mana Ibu dapatkan semua itu?"

"Eh, kok malah nanya. Ibu minta sama kamu bukan kamu yang nanyain duit Ibu," balasnya sewot.

"Ibu ngakunya 'gak punya uang, 'kan. Tapi itu, kanan kiri penuh dengan belanjaan. Dapat dari mana coba uangnya?" tanyaku menyelidik. Ibu juga memakai gelang keroncong di tangan kiri dan kanan, bahkan ada cincin menghiasi di jarinya.

"Eh, ini? Ini mah semua titipan tetangga. Kebetulan tadi Ibu mau ke warung, sekalian mereka nitip. Kamu tahu 'kan Ibu nggak punya duit lagi. Gimana sih kamu ini," jawab Ibu ketus.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status