Share

Chapter 18. Luka Hati

"Apa yang kau lakukan, Andrina," teriak Gavin yang terkejut ketika melihat sang sekretaris berada pada tubuh bagian bawahnya.

Pria itu menarik paksa rambut panjang itu hingga terdengar ringisan pelan dari si empunya.

''Lancang kau, Andrina," geram Gavin tepat di depan wajah Andrina.

''Sssh, lepas, Tuan ... Sakit," rintihnya diiringi desisan tertahan.

''Siapa yang menyuruhmu?"

''Tidak ada, Tuan. Inisiatif saya sendiri," jawab Andrina dengan suara tertahan.

''Jangan bohong, Andrina!" Suara Gavin menggelegar di kamar itu, matanya memerah menandakan dia sedang berada pada emosi level tertinggi.

''Tidak, Tuan. Saya hanya ingin membuat Anda sadar."

''Awww...," pekik Andrina ketika Gavin menghempaskan kasar tubuh mungilnya ke lantai.

Dia hanya bisa menahan ngilu pada area panta* dan lengannya.

''Kau benar-benar murahan. Aku menyesal telah mempekerjakan wanita sepertimu," hardik Gavin dengan menunjuk wajah sekretarisnya.

''Aku juga menyesal telah mengizinkanmu tinggal di sini. Kemasi barang-b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status