Share

#BAB 9

Lauren agak mendorong kedua wanita paruh baya itu untuk masuk ke dalam ruangan Tiffany.

“Heh! Kamu nggak usah pegang-pegang saya, ya!” erang wanita bule.

“Saya bisa masuk sendiri tanpa kamu dorong-dorong!”

Lauren menyeringai dengan memutarkan bola matanya.

Pintu ruangan pun segera ditutup rapat-rapat setelah kedua wanita paruh baya itu masuk. Keduanya tanpa henti merutuki Tiffany.

Sambil memegangi salah satu pipinya, Tiffany berdiri tepat di hadapan mereka. Ia melirik kedua wanita paruh baya itu dengan sorot mata yang berapi-api.

Sementara itu, Kevin dengan setia mendampingi Tiffany, bahkan Kevin pun tampak jauh lebih murka.

“Saya nggak pernah nampar anak Ibu loh, Bu! Tapi Ibu dengan entengnya mendaratkan tangan Ibu di pipi saya?” ujar Tiffany dengan halus namun penuh penekanan. Suaranya terdengar begitu bergetar.

“Halah, dasar wanita jalang!”

Sekali lagi wanita bule itu melayangkan tangannya menuju pipi Tiffany, tetapi Kevin dengan gesit menahannya dan segera menyingkirkan ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status