Share

29. Sebuah Lelucon?

Flashback On :

Jakarta ( Beberapa jam sebelum Aynur menyusul Ihsan ke Solo)

Aynur tidur telentang dengan satu lengan berada di atas kedua matanya yang tertutup, otaknya sedang bergelut memilih antara mengikuti Ihsan atau mengantar Bobby.

"She!! gimana? belum dapet solusi juga?" Aynur masuk membawa camilan dan dua gelas jus jeruk segar.

"Gue bingung Va, gue pengen nemenin Ihsan, tapi gue ga mungkin ga nganterin Bobby."

Aynur menghela nafasnya sebelum akhirnya duduk sambil memakan camilan yang disiapkan Ziva.

"Menurut Lo gue harus gimana?"

Ziva menaikkan bibir bawahnya dengan dahi berkerut seolah sedang berfikir keras.

"Gue juga bingung sih, tapi coba Lo pikir deh! misal lo nganterin Bobby, oke Bobby tentu seneng. Namun Lo harus siap dengan segala konsekuensinya. Pertama Lo pasti sulit dapet maaf dari Ihsan, kedua keluarga Ihsan bakalan kecewa sama Lo, ketiga rencana awal pernikahan Lo kemungkinan besar bakal gagal karena Ihsan ga mau nerusin kontrak." Ziva berhenti sejenak lalu kembal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status