Share

Bab 136

Mayang bergeming. Tentu saja dia ingin Aji ada di sampingnya sekarang. Jika itu putranya yang dulu, Mayang sangat yakin, Aji pasti akan begitu cemas terhadap keadaannya, bahkan mungkin sampai menangis. Namun, setelah semua yang terjadi, Mayang bahkan ragu apakah putranya masih mau menemuinya lagi atau tidak.

Mayang sadar benar, dia telah membuat Aji kecewa berkali-kali. Dia telah menyia-nyiakan kepercayaan putranya. Kini, dalam sakit, Mayang merasakan sesak yang mendalam di dadanya. Rasanya, ada nyeri hebat yang melanda sudut hatinya.

"Tidak perlu, Sus. Terima kasih banyak. Aku khawatir membuatnya cemas. Aku tidak mau menganggunya bekerja." Mayang berusaha keras untuk tidak menangis.

Perawat yang bisa melihat kesedihan di wajah Mayang hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia pergi untuk memberi kesempatan pada Mayang agar bisa leluasa mengeluarkan air matanya.

Dan, terjadi. Mayang menumpahkan kepiluannya. Tapi dia menjaga supaya isakannya tidak menarik perhatian. Dia men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status