"Tingkat enam terbuka."Di jembatan, aura dan kekuatan Detri akan meningkat seiring dengan setiap ular piton darah yang ditelannya. Namun, Detri masih menghadapi Surya dengan kesulitan.Pada saat ini, kekuatan Detri sudah mencapai tingkat keenam dalam Teknik Pengisap Darah. Sekarang, dia memiliki sebuah pedang energi spiritual berwarna merah darah.Sambil membawa pedang energi spiritual merah, Detri bergegas menerjang ke arah Surya lagi, lalu menebas berbagai bagian vital Surya. Dia jelas ingin memotong Surya hingga menjadi beberapa bagian."Teknik Pengisap Darah milikmu sudah mencapai tingkat enam.""Aku ingin tahu berapa tingkat lagi yang bisa kamu capai.""Kalau kamu naik sampai tingkat suci, mungkin aku harus menggunakan beberapa trik untuk menghadapimu. Tapi kalau ilmu hitam milikmu tetap berada di Alam Spiritual tahap puncak, nggak peduli berapa tingkatan yang kamu capai, nasibmu akan tetap sama."Sambil berbicara dengan penuh dominasi, Surya menghadapi serangan ganas Detri denga
Setelah menyerap kekuatan Watson, Detri seperti binatang liar yang baru saja makan hingga kenyang. Dia tampak sangat puas, sementara tiga ular piton darah di sekitarnya menjadi lebih kuat."Aku nggak menyangka kalau kemampuan tersembunyi yang aku rencanakan melalui seluruh kerja kerasku akan aku gunakan untuk melawanmu hari ini.""Tapi nggak apa-apa, selama aku bisa mengalahkan orang sekuatmu ini, kekuatanku pasti akan makin tinggi.""Tingkat dua belas ... terbukalah!"Setelah membunuh putranya sendiri, Detri menatap Surya sambil meraung marah.Setelah itu, Detri menelan tiga ular piton darah di sekelilingnya, lalu mulai menembus batasan alam di hadapan Surya secara paksa.Melihat Detri yang mencoba naik ke puncak dengan kekuatan yang meningkat tajam, Surya tidak melakukan apa pun.Karena baginya, meski Detri benar-benar berhasil menembus batasan alam, hasil akhirnya tetap tidak akan berubah.Namun, melihat orang lain memaksakan diri untuk menembus batasan alam, Surya jadi bisa mengama
"Penjara Petir Langit!""Bangkit!"Menghadapi Detri yang jatuh dari langit, Surya langsung menggunakan Penjara Petir Langit. Penjara Petir Langit bukan hanya kemampuan pertarungan jarak jauh, tapi juga memiliki efek melumpuhkan yang membatasi kemampuan lawan untuk bergerak.Awalnya, Detri baru saja naik ke tingkat suci tahap awal. Dia merasa sangat percaya diri, siap untuk menghancurkan Surya dengan satu pukulan.Namun, ketika melihat berbagai macam kemampuan bertarung dengan jangkauan luas yang digunakan oleh Surya, Detri yang berada di udara merasakan sensasi mati rasa yang mengelilingi sekujur tubuhnya.Ketika benar-benar jatuh ke dalam Penjara Petir Langit milik Surya, Detri yang berada di dalam perangkap petir kembali merasakan bahwa tubuhnya seolah-olah terkunci, tidak dapat bergerak, serta efek mati rasa yang semakin kuat."Kamu ....""Teknik bela diri macam apa ini?""Bagaimana bisa kamu mengendalikan aku, yang sudah mencapai tingkat suci, sepenuhnya?"Saat ini, Detri sudah tid
Namun, di mata Surya, serangan Detri terlihat terencana dengan sangat baik, bahkan dapat digambarkan sebagai tipu muslihat yang licik.Di atas keenam tentakel di belakang Detri, ada lubang jarum kecil di antara duri-duri yang menyimpan racun mematikan.Bahkan jika seorang kultivator tingkat suci yang terkena tusukan duri tajam itu, begitu racun itu menyebar ke dalam tubuhnya, dia pasti akan kalah dan Detri yang akan menang.Karena melalui Mata Kebenaran dan kemampuan persepsinya yang tajam, Surya bukan hanya merasakan aura kebencian yang kuat dari racun tersebut, tapi juga sensasi menakutkan yang mencekam.Dari analisis ciri-ciri tersebut, Surya mengetahui bahwa racun-racun di duri tersebut pasti merupakan racun khusus yang dihasilkan dari penderitaan dan kebencian saat Detri menyerap darah korbannya.Selain itu, Surya menemukan bahwa setiap duri yang dikeluarkan oleh Detri juga dilapisi dengan bilah-bilah yang dikuatkan oleh energi spiritual.Dengan bilah-bilah yang diperkuat oleh ene
"Mau lari?""Apa kamu bisa lari?""Sudah waktunya permainan ini berakhir."Melihat Detri yang berbalik untuk kabur setelah mengucapkan hal ini, Surya menanggapi dengan acuh tak acuh.Setelah itu, kekuatan petir menyelimuti telapak tangan kanan Surya. Energi spiritual yang kuat berubah menjadi Tombak Guntur perak dengan jaring listrik yang melingkar di sekeliling Surya dengan kekuatan besar, seolah mampu menembus segalanya."Maju!"Melihat Detri melarikan diri semakin jauh, Surya perlahan mengangkat Tombak Guntur di tangannya, mengucapkan kata "maju", lalu melemparkan Tombak Guntur di tangannya ke arah Detri seperti melempar lembing.Suara desingan terdengar.Tombak Guntur membuat ledakan di udara, berubah menjadi pelangi perak, lalu meluncur ke arah Detri yang sedang melarikan diri. Serangan ini begitu cepat hingga menghilang dalam sekejap mata.Di kejauhan, Detri berpikir bahwa setelah naik ke tingkat suci, ditambah energi spiritualnya yang kuat, meski dia tidak bisa mengalahkan Surya
"Tapi aku nggak pernah menyangka kamu akan berani melawan Tombak Guntur-ku. Kamu nggak rela mengorbankan apa pun, tapi kamu masih tetap ingin bertahan hidup. Benar-benar khayalan nggak masuk akal."Setelah mendengar komentar Surya, Detri yang terbaring di dalam lubang menunjukkan ekspresi yang tidak jelas apakah itu penyesalan atau kemarahan.Detri sudah merencanakan segalanya dengan hati-hati sampai hari ini, bukankah hanya agar dia bisa memegang kekuatan mutlak?Jika dia memilih untuk mengorbankan kemampuan yang telah dicuri selama bertahun-tahun, apa artinya rencananya selama bertahun-tahun ini?"Uhuk, uhuk, uhuk.""Aku akui kamu memang kuat.""Tapi apa kamu pikir kamu bisa meninggalkan Kamber hidup-hidup kalau kamu membunuhku?""Biar aku beri tahu padamu, selama aku nggak mengkhianati Pak Mandela, dia pasti akan membalaskan dendamku. Pada saat itu, kamu akan diburu oleh seluruh Geng Raeon. Kamu nggak akan pernah mendapatkan kedamaian."Saat ini, Detri mengetahui bahwa dirinya tidak
"Awas!"Menghadapi cahaya keemasan yang datang dengan tak terduga itu, orang biasa pasti sudah terpotong-potong sejak tadi.Namun, siapa itu Surya? Dia adalah kultivator Alam Raja. Kemampuan persepsi terbesarnya bahkan bisa diperluas hingga sepuluh kilometer persegi.Jadi, ketika cahaya keemasan itu menyambar, Surya sudah lama melihat dua bayangan yang tiba-tiba muncul di jalan pegunungan.Surya menarik bahu Yinov, lalu dengan cepat menyelinap ke ujung jembatan. Surya menatap dua orang yang duduk di dalam mobil yang melaju perlahan, kemudian mengarahkan pandangannya pada pemuda berambut merah.Yinov yang ada di samping sepertinya mengenali orang itu. Dia berkata dengan sedikit panik, "Pak Surya, ini gawat.""Itu adalah putra tertua Detri, Jones, yang mengundang Ali ke sini. Ali adalah salah satu dari dua ahli di sisi Mandela."Salah satu dari dua ahli di sisi Mandela?Mendengar penjelasan Yinov, Surya melambaikan tangannya dengan tenang sembari berujar, "Kamu bisa pergi sekarang. Masal
"Dasar bajingan! Kamu bicara seenaknya saja. Apa menurutmu kami ini bodoh?""Siapa yang tahu kalau semua itu dilakukan oleh orang yang barusan melarikan diri atau bukan?""Sekarang nggak ada bukti untuk membuktikannya. Apa menurutmu aku harus berterima kasih atas nama adikku?"Melihat Jones yang marah, Surya mengangkat bahunya, lalu berujar, "Karena kamu nggak percaya, kamu bisa mulai membalas dendam atas nama ayah dan adikmu sekarang.""Apa lagi yang kamu tunggu? Apa kamu berencana untuk membunuhku dengan tatapan matamu yang nggak berguna itu?""Kamu ....""Aku akan melawanmu!"Setelah mendengar kata-kata Surya, Jones menjadi murka. Dia hampir saja bergegas maju untuk melawan Surya lagi.Ali yang ada di samping akhirnya tidak tahan lagi. Dia mengeluarkan senjata anehnya untuk menahan Jones, lalu berkata dengan ekspresi tidak senang, "Jones, kalau kamu terus membuat keputusan sendiri untuk cari mati, aku nggak akan menghalangimu.""Tapi yang ingin aku katakan padamu adalah dia nggak me