Namun, di mata Surya, serangan Detri terlihat terencana dengan sangat baik, bahkan dapat digambarkan sebagai tipu muslihat yang licik.Di atas keenam tentakel di belakang Detri, ada lubang jarum kecil di antara duri-duri yang menyimpan racun mematikan.Bahkan jika seorang kultivator tingkat suci yang terkena tusukan duri tajam itu, begitu racun itu menyebar ke dalam tubuhnya, dia pasti akan kalah dan Detri yang akan menang.Karena melalui Mata Kebenaran dan kemampuan persepsinya yang tajam, Surya bukan hanya merasakan aura kebencian yang kuat dari racun tersebut, tapi juga sensasi menakutkan yang mencekam.Dari analisis ciri-ciri tersebut, Surya mengetahui bahwa racun-racun di duri tersebut pasti merupakan racun khusus yang dihasilkan dari penderitaan dan kebencian saat Detri menyerap darah korbannya.Selain itu, Surya menemukan bahwa setiap duri yang dikeluarkan oleh Detri juga dilapisi dengan bilah-bilah yang dikuatkan oleh energi spiritual.Dengan bilah-bilah yang diperkuat oleh ene
"Mau lari?""Apa kamu bisa lari?""Sudah waktunya permainan ini berakhir."Melihat Detri yang berbalik untuk kabur setelah mengucapkan hal ini, Surya menanggapi dengan acuh tak acuh.Setelah itu, kekuatan petir menyelimuti telapak tangan kanan Surya. Energi spiritual yang kuat berubah menjadi Tombak Guntur perak dengan jaring listrik yang melingkar di sekeliling Surya dengan kekuatan besar, seolah mampu menembus segalanya."Maju!"Melihat Detri melarikan diri semakin jauh, Surya perlahan mengangkat Tombak Guntur di tangannya, mengucapkan kata "maju", lalu melemparkan Tombak Guntur di tangannya ke arah Detri seperti melempar lembing.Suara desingan terdengar.Tombak Guntur membuat ledakan di udara, berubah menjadi pelangi perak, lalu meluncur ke arah Detri yang sedang melarikan diri. Serangan ini begitu cepat hingga menghilang dalam sekejap mata.Di kejauhan, Detri berpikir bahwa setelah naik ke tingkat suci, ditambah energi spiritualnya yang kuat, meski dia tidak bisa mengalahkan Surya
"Tapi aku nggak pernah menyangka kamu akan berani melawan Tombak Guntur-ku. Kamu nggak rela mengorbankan apa pun, tapi kamu masih tetap ingin bertahan hidup. Benar-benar khayalan nggak masuk akal."Setelah mendengar komentar Surya, Detri yang terbaring di dalam lubang menunjukkan ekspresi yang tidak jelas apakah itu penyesalan atau kemarahan.Detri sudah merencanakan segalanya dengan hati-hati sampai hari ini, bukankah hanya agar dia bisa memegang kekuatan mutlak?Jika dia memilih untuk mengorbankan kemampuan yang telah dicuri selama bertahun-tahun, apa artinya rencananya selama bertahun-tahun ini?"Uhuk, uhuk, uhuk.""Aku akui kamu memang kuat.""Tapi apa kamu pikir kamu bisa meninggalkan Kamber hidup-hidup kalau kamu membunuhku?""Biar aku beri tahu padamu, selama aku nggak mengkhianati Pak Mandela, dia pasti akan membalaskan dendamku. Pada saat itu, kamu akan diburu oleh seluruh Geng Raeon. Kamu nggak akan pernah mendapatkan kedamaian."Saat ini, Detri mengetahui bahwa dirinya tidak
"Awas!"Menghadapi cahaya keemasan yang datang dengan tak terduga itu, orang biasa pasti sudah terpotong-potong sejak tadi.Namun, siapa itu Surya? Dia adalah kultivator Alam Raja. Kemampuan persepsi terbesarnya bahkan bisa diperluas hingga sepuluh kilometer persegi.Jadi, ketika cahaya keemasan itu menyambar, Surya sudah lama melihat dua bayangan yang tiba-tiba muncul di jalan pegunungan.Surya menarik bahu Yinov, lalu dengan cepat menyelinap ke ujung jembatan. Surya menatap dua orang yang duduk di dalam mobil yang melaju perlahan, kemudian mengarahkan pandangannya pada pemuda berambut merah.Yinov yang ada di samping sepertinya mengenali orang itu. Dia berkata dengan sedikit panik, "Pak Surya, ini gawat.""Itu adalah putra tertua Detri, Jones, yang mengundang Ali ke sini. Ali adalah salah satu dari dua ahli di sisi Mandela."Salah satu dari dua ahli di sisi Mandela?Mendengar penjelasan Yinov, Surya melambaikan tangannya dengan tenang sembari berujar, "Kamu bisa pergi sekarang. Masal
"Dasar bajingan! Kamu bicara seenaknya saja. Apa menurutmu kami ini bodoh?""Siapa yang tahu kalau semua itu dilakukan oleh orang yang barusan melarikan diri atau bukan?""Sekarang nggak ada bukti untuk membuktikannya. Apa menurutmu aku harus berterima kasih atas nama adikku?"Melihat Jones yang marah, Surya mengangkat bahunya, lalu berujar, "Karena kamu nggak percaya, kamu bisa mulai membalas dendam atas nama ayah dan adikmu sekarang.""Apa lagi yang kamu tunggu? Apa kamu berencana untuk membunuhku dengan tatapan matamu yang nggak berguna itu?""Kamu ....""Aku akan melawanmu!"Setelah mendengar kata-kata Surya, Jones menjadi murka. Dia hampir saja bergegas maju untuk melawan Surya lagi.Ali yang ada di samping akhirnya tidak tahan lagi. Dia mengeluarkan senjata anehnya untuk menahan Jones, lalu berkata dengan ekspresi tidak senang, "Jones, kalau kamu terus membuat keputusan sendiri untuk cari mati, aku nggak akan menghalangimu.""Tapi yang ingin aku katakan padamu adalah dia nggak me
"Tebakanmu memang nggak salah.""Tapi ini hanya hidangan pembuka saja. Aku masih punya banyak hal baru yang nggak sempat aku gunakan untuk lawan mana pun. Karena aku sudah bertemu dengan lawan yang sesuai sepertimu hari ini, aku pasti akan menghiburmu dengan baik.""Sekarang, ayo kita mulai pertempurannya!"Saat Ali selesai mengatakan ini, dua benda muncul secara misterius di tangannya, lalu dia melemparkannya ke kaki Surya.Di saat yang sama, Ali juga menarik Jones untuk mundur dengan cepat. Saat mereka berdua mundur dari jembatan, terjadi ledakan dahsyat di tempat Surya berdiri.Suara ledakan terdengar.Sekali lagi terdengar ledakan besar di ujung jembatan, dengan kekuatan yang tidak kalah dengan Tombak Guntur yang baru saja digunakan oleh Surya.Sedangkan Surya, yang berdiri di ujung jembatan yang diserang, saat ini karena dikelilingi oleh asap, sama sekali tidak bisa melihat keadaan sekitar."Pak ....""Apa orang itu sudah mati karena ledakan itu?"Jones menatap ledakan hebat yang
Dalam jangkauan kemampuan kesadaran Surya, tujuh buah "peluru serangga" langsung ditembakkan ke arahnya. Melalui Mata Kebenaran, Surya melihat peluru serangga tersebut bukan hanya menyasar bagian-bagian vital di tubuhnya saja. Namun, beberapa di antara peluru-peluru tersebut bahkan menghalangi rute dan kemungkinan arah pelariannya."Dia memang benar-benar hebat.""Kemampuan yang dimilikinya itu bahkan sebanding dengan penembak jitu nomor satu di markas. Tapi, kalau dengan kemampuan ini saja dia ingin mengalahkanku, itu artinya dia sudah meremehkanku."Surya tersenyum acuh tak acuh menghadapi serangan Ali yang dilancarkan pada kesempatan yang pas tersebut. Surya pun kembali memadatkan kekuatan petir di telapak tangan kanannya.Kemudian, Surya mengangkat tangannya dan menghantamkannya. Kekuatan petir di tangannya bagaikan jarum yang terbang dan langsung menyasar ke arah peluru serangga yang terbang dengan kecepatan tinggi tersebut.Terdengar suara desisan sebanyak beberapa kali.Semua se
"Terima ini."Surya mengangkat Tombak Guntur di tangannya, lalu melemparkannya ke arah Ali dan Jones yang bersembunyi di ujung jembatan yang lain.Ali memandang Tombak Guntur dengan kekuatan yang tidak tertandingi itu. Dia sama sekali tidak berani bersikap sombong seperti Surya yang langsung menyongsong serangannya.Cih.Ali berteriak marah kepada Jones yang ada di sampingnya. Kemudian, dia menembakkan tiga peluru dari pistol aneh di tangannya ke arah Tombak Guntur dan buru-buru menjauh dari jangkauan serangan Tombak Guntur tersebut.Yang terjadi jauh lebih cepat, dalam waktu yang begitu singkat.Rangkaian aksi yang dilakukan Ali sebenarnya selesai hanya dalam waktu dua detik saja. Yang paling penting, setelah menembakkan peluru ketiga, Ali secara misterius terpental puluhan meter ke belakang dan mendarat di atas tebing batu di jalan pegunungan.Bersamaan dengan itu, setelah Ali berhasil menghindari Tombak Guntur milik Surya dengan gerakan yang aneh, Tombak Guntur itu langsung menghant