Share

Chapter 22. Di Lembah (II)

Darah terciprat di baju dan wajah Lock yang masih tertegun.

“Kyaaa!”

Seperti kembang api, beberapa peserta yang lari tunggang langgang satu per satu meledak. Setelah tubuh mereka tercerai berai, tubuh mereka perlahan menghilang seperti yang terjadi pada si monster tikus atau kalkun. Teriakan-teriakan terakhir mereka menjadi teriakan tidak berarti; jeritan tanpa makna.

Lock membersihkan wajahnya yang terciprat darah dengan lengan bajunya. Dia terkejut, tentu saja. Tetapi, yang lebih membuatnya syok adalah kenyataan bahwa pikirannya kosong dan dia masih tenang saat melihat seseorang meledak tepat di depan matanya. Untuk pertama kalinya, ia menyadari bahwa ucapan Jo Collin bukan sekedar ancaman.

<Zona 3 – ‘Boneka Beruang?’

Waktu: 09:53>

Jika tidak ingin berakhir seperti mereka, Lock harus segera bergerak.

Pada saat dia hampir berbalik meninggalkan lembah dan monster menyeramkan yang tidak mungkin dapat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status