Mall Fantastic
10.30, masih setengah jam untuk janji bertemu, Anastasia terlalu cepat sampai di mall karena naik kereta bawah tanah dari rumahnya, dia memutuskan untuk melihat-lihat model baju untuk inspirasi tugas desainnya.
Dia memutuskan memasuki toko fashion Beautiful Rose, Toko fashion terbesar di mall Fantastic, terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama berisi baju wanita, lantai kedua berisi pakaian pria dan anak, dan lantai tiga berisi tas dan sepatu wanita.
Sudah menjadi rahasia umum bila harga jual di toko Beautiful Rose, sangat mahal, hanya kelas atas yang mampu membeli barang disana. Sepotong baju bisa seharga 5 bulan gaji paruh waktu Anastasia. Sekitar 10 menit dia berjalan-jalan di toko, sampai sebuah suara mengagetkannya.
“Bukankah ini gembel di universitas kita?” Suara lengkingan Cecil memekakkan telinga
“Hey, sedang apa kau disini?? mencuri?” Nyinyir Soraya sahabat baik cecil di jurusan lain namun masih di universitas yang sama.
Semua mata memandang ke arah Anastasia, penjaga toko langsung bersikap waspada terhadap Anastasia.
“Urus saja urusanmu sendiri” Jawab Anastasia dingin.
“Penjaga, apa kau membiarkan gembel seperti dia masuk kedalam toko? Apakah kau tidak takut dia mencuri sesuatu?” Cecil bertanya pada penjaga toko di dekatnya.
“Apakah saya bisa memeriksa tas Anda?” Tanya Petugas toko.
Pelanggan lain mulai berbisik-bisik mengomentari situasi Anastasia.
Anastasia menahan malu, diperlakukan seperti pencuri di hadapan banyak orang. Anastasia menyerahkan tasnya dan langsung diperiksa oleh petugas toko. Tidak ada apapun di dalam tas Anastasia yang bisa dijadikan barang bukti kalau dia telah mencuri.
Cecil tidak puas bila harus melepaskan Anastasia begitu saja, gara-gara Anastasia, Stefany tidak menyukainya, dan pupus harapan untuk bersanding dengan Arsen sang Most wanted kampus.
“Apakah kau kesini untuk membeli sesuatu? Sepertinya kau tidak akan mampu?” Cecar Cecil
Orang-orang disana mengangguk setuju, karena tampilan Anastasia sangat sederhana dan casual, Anastasia memakai Jeans belel dipadu dengan kemeja yang bagian depannya dimasukan kedalam celana, walau sederhana tetap memancarkan kecantikan dan keanggunan dari seorang Anastasia.
“Apakah orang yang masuk kedalam sebuah toko diwajibkan membeli sesuatu?” Tanya Anastasia
“Sudah kuduga kau tidak akan sanggup membeli apapun disini. Hey penjaga toko, tolong jangan biarkan gembel seperti ini masuk ke dalam toko. Lihat saja, toko ini jadi turun kelas” Cibir Soraya
“Nona, tolong keluar dari toko kami” Akhirnya sang Manajer turun tangan, dia tidak akan membiarkan kasus ini berlarut larut sehingga pelanggan lain merasa tidak nyaman berbelanja di tokonya.
“Kenapa saya harus keluar, Pak? Apa ada peraturan disini yang tidak memperbolehkan orang miskin singgah hanya untuk melihat-lihat?” Anastasia menahan suaranya agar tidak bergetar dan menahan tangisannya sebisa mungkin.
“Anda mengganggu ketenangan pelanggan lain” Jawab Manager dengan dingin, lalu ia mengisyaratkan petugas toko untuk mengusir Anastasia.
“Bukan saya pak, tapi kedua gadis itu yang mencari masalah dan menimbulkan kekacauan” Anastasia menjerit.
Memang benar, Manager toko mengetahui betul, Cecil dan Soraya lah yang membuat kekacauan, namun tampilan Cecil dan Soraya yang memakai pakaian dan aksesoris bermerk dari atas kepala hingga sepatu di kakinya.
Manager toko berharap kedua gadis itu menjadi pelanggan potensialnya sehingga mengurungkan niatnya untuk sekalian mengusir mereka berdua.
Lobby Mall Fantastic“Saya turun disini saja ya, Pak, nanti saya telepon kalau sudah mau pulang” Ucapku pada pak Doni supir pribadiku.“Baik Non Jenny” Jawab Pak Doni sopan.Baru pukul 10.45 sekarang, aku langsung saja menuju kafe Wonderful, sesampainya di pintu masuk kafe aku melihat keributan yang terjadi di seberang kafe yaitu di toko Beautiful Rose, Aku bukan tipe orang yang senang ikut campur dengan urusan orang lain sampai akhirnya ku dengar teriakan seorang wanita yang ku kenal, Anastasia.Segera aku hampiri Anastasia yang
“Nona mohon maaf atas kekacauan tadi, mohon tunggu sebentar selagi saya mengosongkan toko” Ucap manager toko sopan.“Kau meminta maaf pada orang yang salah” jawabku dingin.“Mohon maaf nona muda, atas perilaku saya yang kurang sopan” Ucap Manajer toko kepada Anastasia.“Kupastikan kau tidak akan mendapatkan bonus apapun di tahun ini” Ucapku ketus.Ku seret Anastasia ke sebuah kursi, sebelum Anastasia membalas permohonan maaf dari Manager toko.10 menit telah berlalu, toko pun kosong, hanya ada mereka berdua dan pegawai toko. Ponselku berbunyi, ah Stefany, Saat ku angkat ponselku, Stefany menyemburkan amarahnya.“Fany, apakah ka
“Wow, kau sangat cantik” seru Anastasia membuyarkan lamunanku.Aku hanya tersenyum. Setibanya di kasir, aku mengeluarkan Black Card-ku untuk membayar semuanya.“Apakah boleh tagihan ini kita bagi dua Jenny?” Pinta Stefany.“Aku membeli 3 pakaian dan 1 tas, dan aku ingin membelikan Anastasia pakaian juga” Lanjut Stefany.“Tidak dan aku tidak menerima protes!” Tolak Ku galak.“Cepatlah aku sudah lapar” Tambahku.Kafe WonderfulAnastasia memesan
Universitas Valley of ArtTidak terasa satu semester telah berlalu, kehidupanku sangat sempurna semua keinginanku dengan mudah aku dapatkan, dimanjakan oleh kedua orangtuaku membuat aku sedikit sombong, selalu mengatakan apapun yang ada dipikiranku tanpa memikirkan perasaan orang lain. Meski begitu aku tidak segan menolong seseorang jika membutuhkan bantuanku. Aku tidak pernah mencari masalah atau menyiksa seseorang yang tidak bersalah. Aku hanya menggunakan kekuasaan atau nama besar orang tuaku saat diperlukan saja, tidak pernah menggunakannya untuk menghina atau membully orang lain tanpa alasan.“Indeks Prestasiku hanya 3” Keluhku lemas menatap nanar hasil belajarku.“Sudahlah baru semester 1, masih banyak waktu memperbaikinya” Hibur A
“Kakakmu sangat menyayangimu” Ucap Anastasia.“Kau bilang Arsen dengan kelakuan seperti itu sangat menyayangiku?? Kau gila” Sembur Stefany.“Aku dan Anastasia adalah anak tunggal, jujur saja, aku cemburu padamu Stefany” Jawabku jujur.Anastasia menganggukkan kepalanya tanda setuju.“Coba saja hidup dengannya seminggu saja, kalian masih waras saja sudah bagus” Cibir Stefany.“Apakah boleh aku meminjamnya selama satu minggu??” Jawabku dengan tatapan nakal“Kau menyukai kakakku?” Tanya Stefany serius.“Kenapa tidak? Kakakmu tampan, pintar, mudah bergaul dan tamp
Keesokan paginya Stefany mengajak kami untuk lari pagi di taman dekat rumahnya. Taman ini sepertinya khusus dirancang untuk berolahraga, ada track jogging dan terdapat beberapa peralatan olahraga. Arsen pun ikut kami jogging dengan alasan menjaga kami karena khawatir kami hanya 3 orang perempuan. Stefany memang tidak bisa melihat kalau kakaknya sangat menyayanginya.“Jenny, kau berjalan saja, tidak usah berlari” Seru Stefany.“Jangan perlakukan aku seperti orang sakit, Stefany” Ujarku tidak suka.“Kalau kau capek, biarkan aku menggendongmu” tawar Arsen.“Kakak mau menggendongku?” Tanyaku dengan puppy eyes.“Tentu saja”
“Pak antarkan saya ke Glora Victory” Pintaku kepada supir taxi.Setelah sampai disana, aku melihat cukup banyak orang, mungkin karena ini hari libur, Glora Victory adalah tempat olahraga terlengkap, terdapat stadion sepak bola, trek lari, kolam renang, gym, lapangan basket dan lain-lain.Tempat pertama yang kukunjungi adalah trek lari, di sana ada beberapa kelompok remaja, dilihat dari postur tubuh mereka dan potongan rambutnya yang cepak aku tebak mereka akan ikut tes militer.Aku sedikit melakukan pemanasan, lalu aku berlari dengan kecepatan sedang, lama kelamaan kecepatan lari ku semakin meningkat, bahkan kelompok remaja tad
Markas tim ObsidianAdrius POV7 bulan telah berlalu, semenjak Alcie dinyatakan gugur dalam misi, aku mengubur diriku dalam kesibukan misi, tak pernah aku merasa seterpuruk ini. Apakah yang dikatakan rekan-rekan tim ku benar? Bahwa aku mencintai Alcie? Entahlah.“Adrius, maukah kau kencan buta dengan temanku?” Tawar Varro.“Apa kau tidak bosan menjodohkannya terus?” Hardik Brian.“Gladis, pramugari maskapai Eagle sangat cantik, dia bersedia berkencan denganku bila teman dekatnya dikenalkan denganmu, Adrius” Pinta Varro.“Sudahlah, kemarin ketiga kalinya Adrius melaku