Suasana di ruang meeting menjadi canggung, selain menyampaikan hasil investigasi, semua orang bungkam, aku sangat paham, mereka menuntut penjelasan dariku, terutama Adrius, wajahnya sangat dingin, sangat tidak bersahabat.
“Oke, kerja bagus semuanya, kita akan mulai misi ini saat Gerrald dan Varro diterima bekerja di pabrik Obat” ucapku menutup meeting.
“Alcie, apa benar kau adalah Jenny?” lirih Gerrald.
“Ya” ucapku sambil membuang nafas kasar.
“Wah! kau keterlaluan sekali!” protes Varro.
“Sejak kapan kau berani meninggikan suaramu di depanku?” ucapku dingin kepada Varro.
Varro lalu menutup mulutnya.
“Jika aku mengaku dari awal, kalian tidak akan hormat dan respek lagi padaku” cibirku.
“Benar juga” kekeh Gerrald.
“Alcie, saat kita bertemu di gedung milik Edward untuk membeli informasi, kami melihatmu memacu motor ke arah pegunungan A
Tok Tok! pintu kamar diketuk oleh Gerrald.“Kapten ada dokter Vincent, dia bilang ada yang harus dia sampaikan” ucap Gerrald.Aku dan Adrius bergegas menuju ruang meeting.“Seperti yang telah kita duga, Odsen memutus ekornya, setelah keluar dari rumah sakit, Isabela menyerahkan diri ke polisi, dia mengaku melakukan penyuapan seorang diri, dan Odsen sama sekali tidak terlibat” ucap Vincent penuh emosi.“Apa polisi percaya begitu saja?” tanya Brian.“Mereka masih melakukan penyelidikan” jawab Vincent.“Seharusnya aku bunuh saja wanita itu kemarin” ucapku.Semua orang kompak melirik ke arahku.“Jadi, kau yang menganiaya Isabela hingga tangannya melepuh” tanya Brian.“Wanita menjijikkan seperti dia harusnya musnah saja dari dunia ini” cibirku.“Jangan pernah membuat seorang mafia cemburu” kekeh Vincent.“Aku bu
Adrius dan teman temannya pasti mencariku, jika Odsen tahu aku tidak datang sendirian, aku takut Christoper melukai orang tua dan sahabat sahabatku.Altar Odsen adalah tempat yang hanya diketahui oleh keluarga inti Odsen dan para consigliere, tempat itu biasanya digunakan untuk berkumpul dan membahas hal yang sangat penting. Terletak di sebuah pulau rahasia, jika ingin sampai kesana harus melewati hutan bakau dan menaiki perahu selama tiga puluh menit.“Kau sudah semakin tua sepertinya, lama sekali kau sampai disini” ejek Christoper saat aku tiba di Altar Odsen.“Dimana orang tua dan teman temanku” ucapku to the point.“Maafkan aku, mereka tidak ada disini” ejek Christoper.Christoper lalu mengajakku ke sebuah ruangan, disana ada sebuah layar yang menampilkan orang tua dan sahabat sahabatku.“Kalian baik baik saja?” teriakku saat melihat mereka di layar.Mom, Dad, Stefany dan Anastasia k
“Kita akan segera punya cucu!” tambah Moms, lalu mereka berpelukan.“Anak mereka akan memiliki gen yang luar biasa” kekeh Vincent.“Aku setuju, gen unggulan, perpaduan dari Adrius dan Alcie” tambah Gerrald.“Bagaimana kalian tahu lokasi penyanderaan Mom dan yang lainnya?” tanyaku“Kau lupa, pamanmu ini mantan consigliere Odsen?” jawab Adrius.“Ah! Benar juga” kekehku.“Saat kami tiba di markas dan menyadari kau tidak ada di sana, lalu menemukan pesan dari Christoper di ponselmu, aku merasa darahku kering saat itu” ucap Adrius.“Adrius semakin kalut saat Vincent saja tidak tahu dimana letak Altar Odsen” tambah Brian.“Tentu saja, hanya keluarga inti Odsen yang mengetahui lokasinya” ucapku.“Lalu Vincent menghubungi pamanmu” ucap Brian.“Kau bisa hidup tenang sekarang, berbahagialah dengan ke
Rumah Sakit Jenny POV Terbangun dengan kepala yang serasa akan meledak, luka dan lebam di seluruh tubuh, membuatku hanya sanggup menggerakkan jemari tangan dan membuka mata. Seorang wanita paruh baya dan laki-laki yang kutebak adalah suaminya, menggenggam tanganku dengan hangat, berteriak memanggil dokter saat aku membuka mata. Dibantu dengan perawat, Dokter memeriksa kondisiku, sayup kudengar ia sampaikan bahwa aku berhasil melewati masa kritis. Kulihat wanita paruh baya dan suaminya saling berpelukan dan mengucapkan syukur tak lupa mengucapkan terima kasih kepada dokter. Walaupun dokter mengatakan keadaanku akan membaik dalam beberapa hari, namun satu hal
Alcie, wanita 29 tahun, berparas cantik dan memiliki tubuh sempurna. Kapten perempuan pertama dalam tim khusus, unggul dalam segala bidang, dengan skor sempurna. Dahulu dia pernah menjadi consigliere. Consigliere adalah penasihat atau konselor bos mafia, dengan tanggung jawab tambahan mewakili bos dalam pertemuan penting. Baik dalam keluarga kriminal bos maupun dengan keluarga kriminal lainnya.Consigliere adalah teman dekat, tepercaya, dan orang kepercayaan, dan terkadang menjadi 'tangan kanan'-nya.Alcie menjadi consigliere untuk sebuah keluarga mafia bernama Odsen, konflik perebutan kekuasaan antara dua anak laki-laki Odsen, Alcie d
Ruang Meeting“Saya akan menjelaskan misi yang akan kalian kerjakan, misi ini boleh dilakukan oleh beberapa orang, tergantung kemampuan kalian merekrut anggota tim. Misinya adalah menemukan lokasi server perusahaan Maxi. Seperti yang kalian ketahui perusahaan tersebut berkedok sebagai perusahaan jasa asuransi, padahal mereka melakukan fishing, framing bahkan watering hole, korbannya tak terhitung saking banyaknya, selain rekening bank dikuras habis, mereka juga mencuri data-data penting si korban, membuat identitas baru dengan data tersebut, bahkan diancam akan disebarkan video dan foto privasi si korban” Jenderal Kevin menjelask
“Kau yakin?” Jenderal Kevin ragu.“Silahkan kroscek bila diperlukan” Jawab Alcie santai.Jenderal Kevin segera menelpon Kapten tim Koral dengan mengaktifkan speaker teleponnya .“Selamat pagi Kapten Ricky, apakah misi Maxi sudah selesai ditangani?” Tanya Jenderal Kevin.“Ya tentu saja. Terima kasih tidak terhingga untuk anggota tim Obsidian, memberikan informasi akurat mengenai lokasi bahkan akses server perusahaan Maxi. Jujur saya malu karena misi ini sulit diselesaikan oleh tim kami, sedangkan hanya memerlukan waktu satu malam untuk diselesaikan oleh tim Obsidian. Tidak salah anggota tim Obsidian adalah terbaik diantara yang terbaik” Jawab Kapten Ricky dengan penuh hormat.&ld
Ruang InterogasiKeesokan harinya, di ruang tertutup dengan cermin satu arah, Alcie duduk berhadapan dengan seorang petugas kepolisian yang menginterogasinya terkait bukti pemakaian kokain. Alcie paham betul, orang-orang di balik cermin dapat mendengar dan melihat semua yang terjadi saat proses interogasi berlangsung, termasuk seluruh tim Obsidian dan Jenderal Kevin.“Nona Alcie, mohon jelaskan mengenai kecelakaan tunggal yang anda alami serta alasan pemakaian narkoba jenis Kokain yang ditemukan di urin anda pagi kemarin” Petugas memulai interogasi. Alcie menjawab dengan tenang.“Dua hari yang lalu tepatnya sekitar pukul 23.00, saya berada di hotel Royal untuk menjalankan misi” Alcie menjelaskan.