Share

Bab 6

["Halo, halo!"] Suara Mas Tedy di sana. Aku terdiam tak menjawabnya.

Lalu panggilan itu putus ditutupnya. Sial! Bagaimana ini? Aku harus bisa mengungkap ini semua.

Semakin lama, aku semakin lemas, perutku lapar dan berbunyi keroncongan. Akhirnya, kuputuskan untuk makan dahulu dengan membuat mie instan dari dapur. Setelah kenyang, aku kembali berbaring di sofa untuk memikirkan rencana apa yang mau kuperbuat.

Mengingat aku sudah berpamitan untuk menginap di rumah Ibu, jadi mau tak mau sebelum Mas Tedy pulang, aku harus segera pergi dari sini.

Kulihat dari tirai, rumah Sita gelap gulita. Hanya lampu teras yang menyala. Kira-kira dia ada di rumah atau sedang keluar bersama Mas Tedy tadi nggak ya?

Karena penasaran, akhirnya aku putuskan untuk mengintipnya. Karena jendela dapur belakang rumah Sita belum

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status