Share

Golden Hour I

Seorang perempuan lain yang Zahir cintai jauh sebelum lelaki itu memutuskan untuk meletakkan cintanya untuk Binar—sempat terlupakan selama beberapa saat—membuat ponsel Zahir bergetar.

"Nenek menelepon," kata Zahir ketika matanya menemukan tulisan 'Nenek' di layar ponselnya.

Ali mengangguk mengiyakan Zahir untuk menerima panggilan jarak jauh dari neneknya.

"Halo, Nenek?"

"Boleh Nenek meminta tolong? Belikan alas kaki untuk Nenek sebelum pulang nanti."

Perempuan itu sangat terus terang. Zahir hanya tersenyum mendengarkan suara kecil dan berat itu.

"Tapi Nenek bimbang harus memilih sepatu atau sandal. Menurutmu mana yang akan lebih berguna untukku?" tanya perempuan itu.

"Bagaimana kalau sepatu? Supaya jalan-jalan pagi kita jadi lebih nyaman untuk Nenek," usul Zahir.

"Sepatu, ya. Kalau begitu tolong pilihkan yang paling cocok untuk kakiku, ya? Nenek percaya dengan selera cucu tampanku ini," Aini langsung setuju tanpa menimbang lebih lama.

"Baik, Nek. Nenek sudah makan?"

"Aku cuma makan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status