Share

Bab 15

"Berhenti–lah menatapku, Verlyn!" ujar Kayn kesal.

Verlyn tersenyum. "Terserah aku, donk!"

Kayn menghela napas kesal dan menoleh ke arah Rainon yang terdiam berdiri di sisi Kayn, masih menundukkan kepalanya.

"Kenapa kau tidak–bilang–kepadaku soal ini, sebelumnya?" tanya Kayn pelan sembari mengecek beberapa laporan yang masih ada di mejanya.

Rainon menelan ludah dan membungkukkan badannya. "I–ini perintah dari Tuan Presdir Terdahulu, Tuan Kayn. Ma–maafkan, saya!" jawab Rainon.

"Aku akan tanyakan pada Ayah saat pulang, nanti," balas Kayn kesal.

"Kenapa kalian berbisik seperti, itu?" tanya Verlyn tiba-tiba.

"Bukan, urusanmu," jawab Kayn dingin.

Verlyn tersenyum dan terus menatap Kayn sampai ada seorang pria yang datang membawa pesanan Verlyn.

"Permisi, Nona Verlyn?" ujar pria itu.

"Wah, sudah–datang!" Verlyn beranjak dari sofa dan menghampiri pria itu lalu menerima pesanannya.

"Terima kasih, ya!" Verlyn kembali duduk di sofa dan mengeluarkan sekotak makanan yang berisi sushi isi tuna dan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status