Share

14. Praduga

Aku hanya bisa beristigfar begitu mendengar dugaan Mama.

Sesungguhnya hal itu mungkin saja memang benar. Karena yang aku tahu, Bapak Mertuaku itu selalu sering membicarakan soal beberapa orang yang dia kenal mau melakukan hal terlarang itu demi membuat suaminya nurut.

"Mungkin dia berpikir Zara itu nggak memiliki iman yang kuat," ucapku kemudian.

"Benar-benar sangat keterlaluan. Kalau papamu dengar soal ini, dia bisa murka," ujar Mama.

Ya, tentu saja akan begitu. Papaku begitu taat beribadah dan selalu mengajarkanku untuk lebih menjaga ibadahku.

Mana mungkin aku bisa berbuat hal yang bertentangan begitu demi masalahku?

"Sudahlah, Ma. Biarkan saja. Lagi pula, semuanya sudah selesai. Gandhy sepertinya juga sudah benar-benar melepaskan Zara dan Fuchsia kok," ucapku lagi.

Mama yang masih menggendong Fuchsia menidurkan anakku ke dalam kamarku yang sudah mulai terlelap itu.

Sementara aku memilih untuk mengambil sebuah minuman dingin di dalam kulkas lalu meminumnya sampai habis.

Aku duduk
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status