공유

Bab 78. Dilarang Membuka Peti

Di ruang duka yang sunyi, Oliver dipindahkan dengan hati-hati dari ambulans ke sebuah peti mati kayu yang polos.

Damian, yang masih terguncang oleh kematian tiba-tiba adiknya, berdiri di samping peti itu dengan tatapan kosong.

Merry, yang masih penuh dengan kesedihan, duduk di kursi sebelahnya, menangis dengan histeris.

"Dia seharusnya tidak mati, Damian," desah Merry di antara isakannya.

"Ini tidak adil."

Damian merangkul Merry erat, mencoba menenangkan kecemasannya sendiri sambil juga menghibur Merry.

"Aku tahu, Merry. Tapi sekarang kita harus berusaha menerima kenyataan ini dan memberi Oliver perpisahan yang layak."

Mata Damian tiba-tiba melirik peti mati di depannya dengan ekspresi yang menunjukkan rasa ketidakpuasan.

Tanpa berkata apa pun, ia mulai mendekati peti itu, tangannya sudah meraih gagangnya.

Sebelum ia bisa membuka peti mati, dokter dan perawat yang bertugas segera menyergapnya, menghalanginya dengan keras.

"Mohon maaf, Tuan Damian, tapi kami tidak dapat mengizink
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status