Share

Bab 33. Halusinasi Terasa Nyata

Elsa meringis ketika mendapati kedua tangan kakak kandungnya yang berlumuran darah sambil melambaikan tangannya seperti meminta tolong.

"Elsa!" Teriak Edwin.

Elsa bergegas menolong. Kemudian, menghampiri jendela. Sayangnya, Edwin semakin menjauh sampai Elsa kesulitan meraih tangan kakaknya itu.

"Elsa! Sadar, Els!" Teriak Dhea.

Dalam pandangannya, Elsa menyaksikan Edwin hendak melompat, seperti mau bunuh diri. Di saat itulah, Elsa nekad meraih tangan kakaknya.

"Mas, jangan lompat!"

"Elsa, jangan lompat!" Teriak mahasiswa yang menolongnya.

Elsa terus memberontak ketika semua mahasiswa menahan badannya.

"Itu kakak gue jatuh ke bawah! Mas Edwin, jangan lompat, Mas!"

Bruk!

Akhirnya, Elsa berhasil melompat lalu terjatuh ke atap lantai satu dan tergeletak pingsan.

Satu jam kemudian, Elsa baru bisa membuka kedua matanya. Yang dia lihat hanya ruangan serba putih dan lampu neon yang menerangi ruangan.

"Elsa, syukurlah, kamu udah sadar," ucap Intan.

"Kak, mana Mas Edwin? Dia baik-baik saja,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status