Share

Bagian 15

“Iihh Esa lepasin gue!” rontaku memberontak, tapi tetap saja tenaganya lebih besar dari tenagaku yang seuprit.

Entah bagaimana caranya dia bisa tahu kalau aku ada di sebuah kafe di dalam mall. Padahal, aku juga gak pasang GPS. Aku bahkan gak bilang juga sama tante Netha, tapi kenapa ini orang bisa nongol gitu aja?

“Esa, lepasiin gueee!!” rengekku ingin menangis.

Perlakuannya ini sangat keterlaluan, dia menyeretku seperti penjahat yang berniat untuk melarikan diri dari kejaran polisi. Membuat semua perhatian orang yang sedang berlalu lalang di dalam mall tertuju fokus ke arahku. Sangat memalukan!

Seretan penuh pemaksaan itu akhirnya disudahi oleh si cowok kejam ini. Tepat di parkiran mall dia melepaskan cekalan kuatnya yang sedari tadi melingkari pergelangan tanganku.

"Lo apaan sih? Gak usah seret-seret gue juga kali. Lo pikir gue sapi yang mau di kurbanin. Pake acara di seret-seret gitu, HAH??”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status