Share

Sugesti

Paras Zakki memerah. Rahangnya mengeras. Ia mengepal tinju diam-diam, menahan emosi.

“Bukan urusanmu.”

“Aku bertanggung jawab mengontrolmu! Ingat, kakek sedang menghukummu.” Suara Gavin tegas, penuh intimidasi.

Diingatkan akan pekerjaannya yang berfungsi sebagai hukuman, mata kelam Zakki menunjukkan jejak frustrasi.

“Aku tak akan mengulanginya lagi.” Akhirnya ia menyahut, lemah.

Keheningan menyapu sepasang sepupu itu untuk sesaat. Zakki menghela napas panjang seraya melonggarkan kepalan tangannya.

“Aku hanya ingin dia tersenyum bahagia.” Pemuda itu melanjutkan ucapannya dengan nada menyerah.

Gavin langsung mengerti siapa “dia” yang dimaksud Zakki.

“Bukan begitu caranya.”

Zakki mengangkat muka. Sebenarnya ia gengsi menunjukkan rasa ingin tahu. Namun, gejolak perasaannya lebih dominan, sehingga ia rela menekan gengsi itu.

Gavin mengangkat jari telunjuk, lalu menggoyangkannya sebagai isyarat agar Zakki mendekat.

Dalam situasi normal di masa lalu, Zakki tak akan sudi mendengarkan kata-k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status