Share

Bab 8. Ciuman Pertama

Mas Dani selalu punya alasan untuk mengajakku pergi. Kali ini aku dandan sangat cantik memakai celana jeans dan kaos pendek serta mengikat rambutku yang panjang. Aku memakai bedak tipis beserta warna bibir yang natural. Aku lihat sebentar di cermin kamar ternyata aku tidak jelek amat. Mengapa Mas Dani mau denganku? Selama ini tidak ada pria yang terus terang mengatakan cinta padaku dan datang ke rumah seperti Mas Dani.

Perhatian dan sikap dia seringkali membuat aku tidak berdaya. Senyumannya sangat manis dan sempat membuat jantungku berhenti berdetak. Sangat manis sekali.

“Selamat pagi Mas. Aduh kok sudah sampai di sini,” sapaku pada pria yang sudah menjadi pacarku itu.

“Wah pagi ini kamu cantik sekali,” puji Mas Dani.

“Ah biasa aja Mas,” kataku dengan pipi yang memerah.

“Yuk kita pergi!”

“Kemana?”

“Katanya mau ngelamar pekerjaan. Aku antar kamu kemana saja yang kamu inginkan,” kata Mas Dani.

“Emang Mas Dani tidak kerja kok pagi-pagi sudah sampai di sini. Aku takut mengganggu pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status