Share

Bab 14. Berantem

Sesampainya di rumah, Mbak Desi sudah berkacak pinggang. Dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu kepadaku dan melihat barang apa yang sedang aku beli. Zaki masih dalam gendonganku sementara Arsyad memegang buah kesukaannya.

"Kamu memang punya uang Dek Minah kok belanja banyak segitu. Itu semua di dapur semua peralatan habis, kamu memasak bumbunya kok terlalu boros semua. Ada gula segala macam habis. Sini belanjaanmu Mbak Desi lihat,"kata Mbak Desi ingin merebut plastik yang aku bawa.

Kesabaranku sepertinya sudah habis, aku tidak mau memberikan bingkisan itu kepada Mbak Desi.

"Jangan Mbak Desi, ini aku beli dari uang yang kupinjam dari Mas Diki. Kenapa Mbak Desi meminta kan punya stok makanan banyak. Tuh di kamar Mbak Desi masih ada banyak juga tidak pernah memberikan kepadaku," kataku dengan sedikit tegas.

Mendengar ucapanku yang agak kasar Mbak Desi sedikit kaget dia menatapku seolah tidak percaya.

"Lho, Dek Minah kok jadi berani kayak gitu. Kamu Kesambet dari mana Dek? Kamu itu num
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status