Share

Mimpi jadi nyata

"Firmaaaan!" Aku terduduk, napasku tersengal. Aku mimpi buruk tentang Firman. Aku melirik ke arah jam di dinding menunjukkan pukul 4 sore.

Tok tok tok!

Aku mendesah pelan, "Ah, siapa lagi ini."

Dengan mata yang masih mengantuk berat aku berjalan ke arah pintu.

Mataku yang memang mengantuk berat terbuka sedikit, "Firman!" gumamku dalam hati.

Terlihat Firman tersenyum sambil bersandar di pintu, dengan sebelah tangan menopang kepalanya.

"Selamat sore, Mbak Winda." sapanya, masih dengan tersenyum. Kemudian mengedipkan sebelah matanya.

"Tidak, tidak! Aku pasti masih bermimpi. Ini pasti mimpi lanjutan. Aku yakin itu, sudah lama aku tidak pernah bertemu dengan Firman, jadi mana mungkin Firman datang ke rumahku!" gumamku lagi.

Aku mengabaikannya, kemudian masuk ke dalam. Aku menguap kembali, aku merbahkan tubuh kembali di ranjang berharap segera bangun.

"Bisa, bisanya aku bermimpi bertemu Firman." Aku memejamkan mata kembali.

"Hi hi hi hi, fffttthh!" Aku mempertajam indra pendengaran. Suara s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status