Share

Membuat kue

Kami tiba di tempat parkiran motor, semua mata memandang ke arahku dan juga Firman, hal itu membuatku sedikit merasa tidak nyaman.

Setelah Firman memarkirkan motornya dia bergegas menghampiriku. "Ayo, Mbak. kita cari bahan yang Mbak inginkan?!" ajaknya, menggenggam tanganku.

Aku segera menepis tangannya, tak enak dengan tatapan orang-orang yang berada disana. Sepertinya mereka mengenaliku. Aku biasa di antar oleh Mas Hendra, namun kali ini malah di antar oleh laki-laki berbeda. "Tidak perlu, sebaiknya kau di sini saja, Firman." tukasku.

"Loh, kok begitu, Mbak? aku kan mau nganter Mbak Winda ke pasar, tentu saja aku harus ikut. Masa di sini terus, emangnya aku tukang ojek." Firman membuang pandangan ke arah lain, sepertinya dia merajuk.

Aku menghembuskan napas kasar "Dasar Firman. Udah jangan ngambek begitu. Tapi nanti kamu jangan rewel ya."

"Siap Bos!" Jawabnya memberi hormat. Firman nyengir ke arahku, memperlihatkan barisan giginya. Dia tersenyum sangat—manis.

Deg Deg Deg!

Jantungku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status