Di sebuah rumah megah di Jakarta.Ashraf sedang berusaha menghubungi Kayla melalui aplikasi hijaunya. Tetapi nomor Kayla seperti tak pernah aktif. Terakhir Kayla online pun terlihat sudah beberapa hari yang lalu."Kayla, kamu kemana sih? Tanya kak Nika tak ada menyahut, aneh," gerutu Ashraf di dalam kamar.Ashraf juga menelepon kedua orang tuanya tetapi tidak menanyakan Kayla. Pasalnya, Anna tentu tidak akan menjawab jika putranya bertanya perihal TKW-nya. Begitupun saat menghubungi Alkhan, kakak lelakinya itu seakan memberi jawaban misterius.'Lebih baik aku ke Malaysia ajah kalau begini caranya,' batin Ashraf setelah tidak tahu lagi siapa yang harus ia hubungi.Ashraf lalu menghubungi sekretarisnya di kantor untuk menanyakan apakah masih ada meeting atau tidak untuk seminggu ke depan. Dan nasib baik berpihak kepada Ashraf, ternyata jadwal meeting sudah tidak ada lagi.Mendengar jawaban sang sekretaris, membuat lelaki itu berencana untuk melakukan penerbangan ke Malaysia hari ini jug
Ashraf kini telah tiba di Malaysia. Lelaki itu lekas masuk ke dalam rumah berniat menemui kedua orang tuanya. Kannika juga kedua anaknya sedang tidak ada di rumah. Sedangkan Alkhan belum kembali dari tugasnya di luar negeri.Sadar tak ada Kayla di tempat di mana ia sering melihat wanita yang ia cintai itu duduk-duduk santai di dekat dapur jika semua pekerjaan telah selesai, Ashraf diam-diam melangkah menuju kamar Kayla. Tetapi baru beberapa langkah, ia dikejutkan suara sang bunda yang memanggil namanya."Ashraf, kapan sampai?" tegur Anna yang melihat Ashraf sedang menuju kamar Kayla."Eh, Mama. Barusan, Mah," jawab Ashraf salah tingkah. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal, ketika tertangkap basah tengah mendekati kamar di mana biasanya Kayla berada."Cari ape di bilik tu?" tanya Anna lagi.Saat kebingungan melanda Ashraf harus menjawab apa atas pertanyaan sang mama, terdengar suara Zakir memanggil Anna. Zakir pun belum tahu jika putra bungsunya sudah berada di negara kelahirannya.A
Kayla menyusul Daffa ke Bandung, ia berniat untuk mengambil putra semata wayangnya. Tetapi saat tiba di sana, ternyata Azzam tidak ada di rumah. Tidak ada yang tahu kemana lelaki itu pergi membawa Daffa.Namun Kayla mendapat kabar dari Nani jika Daffa kembali mendapat kekerasan fisik dari ibu sambungnya. Jelas saja itu membuat Kayla merasa hidupnya semakin hancur ketika mendapati kenyataan sang buah hati terluka dan menderita di tangan ibu sambungnya.Kayla meminta Nani untuk memberikan info jika melihat Azzam sudah ada di kontrakan. Ia juga baru tahu jika kini Azzam memilih mengontrak bersama istri barunya. Terbesit tanya, kenapa saat bersamanya setiap Azzam diajak berpisah dari kedua orang tuanya selalu beralasan tak ingin meninggalkan sang bunda. Ah entahlah, bodo amat! Mikir yang sudah terlewat tak ada guna, pikir Kayla. Menepis kenangan saat bersama Azzam dan keluarganya.Karena tidak menemukan Azzam di Bandung, kepalang tanggung sudah jauh dari Jakarta dan juga demi anaknya, Ka
Hampir tengah malam, Kayla tiba di Bandung. Ia lekas mengetuk pintu kontrakan mantan suaminya, setelah sebelumnya memberi kabar kepada Nani jika dirinya sudah ada di tempat Azzam. Sebenarnya Kayla juga sadar jika malam adalah waktunya untuk beristirahat, namun ibu muda itu ketakutan jika Azzam akan kembali pergi membawa Daffa di pagi harinyaDi sanalah keributan antara Kayla dan Tiara terjadi. Azzam yang menyadari kesalahan istri barunya, tentu tak mampu lagi untuk membela. Jika ditumpuk, mungkin kesalahan Tiara sudah melebihi gedung bertingkat.Kayla kini dengan tegas dan lantang membuat perjanjian dengan Azzam. Mantan istri Azzam itu mengizinkan Azzam bertemu dengan Daffa kapan pun ia mau, tetapi tidak untuk membawanya, lebih lagi jika harus diajak tinggal bersama Tiara. Kayla benar-benar sudah habis kesabaran menghadapi Tiara yang semakin sesuka hati menyiksa Daffa, anak dari suaminya sendiri.Daffa sudah diamankan di rumah Nani, sehingga Kayla juga bisa leluasa untuk melampiaskan
Waktu terus berlalu. Tak terasa 3 bulan sudah Daffa dan Kayla tinggal di rumah Yulia. Setiap ia ingin pindah mengontrak, Yulia menahannya dengan alasan tak ingin lagi berjauhan dengan Daffa. Sebenarnya Kayla merasa tak nyaman karena harus satu rumah dengan lelaki selain suami sendiri.Daffa sudah mulai masuk sekolah TK besar, tentunya dengan biaya dari Kayla sendiri. Banyaknya pengeluaran membuat tabungan Kayla semakin menipis. Apalagi dia sering sakit juga dan terpaksa beberapa kali harus periksa ke dokter.Karena sadar kebutuhan Daffa semakin banyak dan Azzam juga sama sekali tak memberikan kewajibannya untuk Daffa, maka Kayla memutuskan untuk kembali mencari kerja. Jika bukan dirinya yang pontang panting mencari uang, lalu siapa lagi. Kayla tidak mau lebih merepotkan lagi Yulia dan Bayu dengan segala kesusahannya.Hingga di suatu hari, Kayla berkenalan dengan seseorang yang mencari TKW untuk ke Saudi. Karena mencari pekerjaan di negeri sendiri terasa sulit, apalagi bagi yang tidak
Keesokan harinya setelah Daffa pulang sekolah, mobil milik Ashraf telah terparkir tepat di depan rumah Yulia. Dengan penampilan yang tampak gagah mempesona, lelaki itu menyambut kepulangan wanita idamannya menjemput Daffa. Senyum hangat tersungging dari bibirnya.Pria tampan itu lantas menyongsong Daffa bermaksud memeluknya. Tetapi, lagi-lagi bocah itu kabur dan masuk ke dalam rumah. Kayla yang melihat tingkah sang anak hanya menggelengkan kepala."Maaf ya, Pak. Anak saya jadi nggak sopan," tutur Kayla nampak malu dan kecewa."Tak apa, mungkin dia lagi kasih kesempatan untuk buna dekat calon ayah barunya," tutur Ashraf dengan menahan senyum di bibirnya.Langkah Kayla terhenti ketika mendengar ucapan Ashraf, yang bagi wanita itu hanyalah sebuah lelucon saja. 'Mimpi di siang bolong kali kalau aku dapetin Pak Ashraf,' kata Kayla dalam hatinya.Kayla pun mengajak Ashraf untuk ke rumah sepupunya. Tetapi karena Ashraf merasa apa yang menjadi tujuannya harus dibicarakan di luar, lelaki itu m
Ashraf membawa Kayla menuju puncak, Bogor. Di tengah perjalanan, ia membelokkan mobilnya ke restoran tanpa bertanya lebih dulu kepada orang yang duduk di sampingnya karena ingat jika mereka belum makan siang. Ashraf pun lekas memarkir mobilnya di tempat yang tersedia. Lelaki itu lalu mengajak turun Kayla. "Pak, tapi ini sudah kesorean. Apa nggak sebaiknya kita pulang saja?" Wanita itu tampak gusar ketika melihat jam di ponselnya sudah menunjuk di angka 3 sore hari. Kayla berpikir, jarak Jakarta - Bogor lumayan jauh, nanti kalau sampai kemalaman bagaimana? Apakah nantinya tidak akan menimbulkan banyak pertanyaan, baik dari pihak dia dan Ashraf juga."Hhmm ... Aku rasa nggak lah, Kay. Nanti aku tambah kecepatan laju mobilnya. Lagian tadi, Daffa pake ngadat segala," ucap Ashraf yang sudah menipiskan bibirnya. Lelaki itu akan selalu tersenyum jika teringat kelucuan anak dari wanita yang sangat ia cintai tersebut.Keduanya lalu memasuki restoran dan dengan cepat Ashraf memesan makanan se
Setelah kejadian di hotel di mana Ashraf telah menitipkan benih di rahim Kayla ketika wanita itu dalam keadaan tidur pulas akibat obat yang diberikan Bella. Kayla nekat memilih menjadi TKW lagi. Namun kali ini ia memutuskan untuk bekerja di Saudi. Karena pikiran yang kalut, membuat wanita itu tak lagi mampu berpikir jauh. Kekecewan dengan Ashraf semakin mengganjal di hati. Sungguh, kejadian itu membuat Kayla semakin merasakan kekacauan dalam hidupnya.Kini Kayla sudah berada di salah satu PT yang biasa menampung para calon TKW. Daffa yang sudah semakin dekat dengan Bayu juga Yulia sama sekali tak merasa kehilangan sang bunda ketika wanita itu berpamitan untuk kerja."Kay, kamu yakin mau kerja lagi sebagai TKW?" tanya Yulia memastikan.Yulia dan Bayu datang ke tempat penampungan karena ingin menjenguk sepupunya yang hari itu sudah siap terbang ke negara tujuan.Kayla sama sekali tidak ada komunikasi dengan Ashraf, wanita itu seakan enggan melakukannya. Padahal Ashraf sudah meminta Kay